Aku adalah seorang remaja yang baru berusia 15 tahun. aku
sekolah di suatu sekolah menengah pertama. disini aku mempunyai 4 teman baik,
yaitu Liani, Elisa, Ara, dan Anna. Kami sangat kompak. Pada suatu hari ada
praktek pelajaran di kelasku, dan semua perebuatan untuk pertama. Aku sudah
mengambil ancang-ancang untuk lari, dan duduk di bangku meja guru.
Lalu aku pun berlari, dan sampai, namun, ketika aku duduk, seseorang juga duduk di bangku itu. yap, kami berdua duduk di bangku yang sama. ternyata seseorang yang duduk itu adalah Raka as-syada. Pada saat itu, kami saling memandang, aku merasakan ada sesuatu yang aneh saat itu, hatiku terasa terkena setrum. Tapi entah apa yang ia rasakan.
Saat itu semua anak sekelas menyorakiku "Cieeee" kata mereka kompak, dan terus menerus. Lalu akhirnya dia mengalah, dan aku yang di tes duluan. Dan setelah itu, sahabatku bilang "cie Amira" Kata putri "Apaan sih, aku tuh gak suka sama dia." Kataku mengelak "oh yaudah" balasnya. Sejak saat itu kami berdua sering di ejek.
Aku gak tau harus senang atau kesal. Aku tidak berani merasakan rasa ini karena sahabatku Anna juga menyukainya. Aku tidak tega untuk melukai hatinya. Aku dan Raka sering SMSan dan berbicara berdua atau bercanda bareng. pada suatu saat, aku sedang berdua sama dia saat pulang sekolah untuk ngobrol bersama.
Di tengah perjalanan dia menyatakan cinta kepadaku "Amira, emhhh, aku mau ngomong sama kamu." Kata Raka, aku menjawab "iya, mau ngomong apa ?"Balasku, lalu ia bilang "emhh.. aku, aku "aku apa?" Tanya ku.
"Emhhh, aku, suka sama kamu, kamu mau gak jadi pacar aku ?"Ucap Raka. Aku bingung mau jawab apa, aku memang suka sama dia, tetapi sahabatku juga suka sama dia, aku gak mau menjadi PHO. Dan membuat sahabat ku kecewa jika dia sampai tau.
Aku terdiam. Dan akhirnya aku menjawab "Emhhh.., sebentar dulu
deh, aku pikir-pikir dulu" Jawabku, lalu dia bilang "ya sudah sampai
kapanpun aku akan nunggu kamu" kata Raka.
"ya, terimakasih ya" sejak saat itu aku jadi jauh darinya, dan dia pun merasakan itu, lalu ia bertanya kepadaku "Bagaimana mira, kamu mau tidak? aku benar-benar sayang sama kamu" kata Raka.
Ternyata saat Raka bilang itu Anna dan beberapa teman yang lainnya mendengar. "Ehemm, ada yang lagi tembak-tebakan nih" kata Maulana, sahabat Raka, "Ciee, udah terima, terima" kata piong.
Aku diam, aku menatap wajah Anna, dan sepertinya ia mengiyakan, tetapi aku tau jika hati Anna terluka. Lalu Anna meninggalkan kami. Aku pergi mengejar Anna dia menangis, aku minta maaf sama Anna, dia pun akhirnya memaafkan ku.
Aku pergi ke Raka dan bicara "kamu benar suka sama aku ?" Tanya ku
"iya, aku sangat suka sama kamu, aku sangat mencintaimu," Ucap nya.
"kalau kamu suka sama aku, aku ingin kamu jauhin aku, dan kamu lebih baik pacaran sama Anna, karena dia benar-benar mencintaimu" Ucap ku lirih.
"Tapi aku sayangnya sama kamu, bukan sama Anna , tapi kalau itu mau kamu, ya sudah aku akan coba" jawabnya.
"Terimakasih ya, kamu memang cowok yang baik". Aku memang tau Raka pasti bisa karena dulu dia pernah suka dengan Anna dan sempat ada gosip diantara mereka.
Lalu sejak saat itu Raka mendekati Anna, dan setelah beberapa hari, mereka jadian. Aku sedih sekaligus senang, aku cemburu setiap mereka berdua. Tetapi aku yang memintanya, dan harus bagaimana lagi. Setelah itu Raka datang padaku, dan ia bilang "ini kan mau mu ?
"ya, terimakasih ya" sejak saat itu aku jadi jauh darinya, dan dia pun merasakan itu, lalu ia bertanya kepadaku "Bagaimana mira, kamu mau tidak? aku benar-benar sayang sama kamu" kata Raka.
Ternyata saat Raka bilang itu Anna dan beberapa teman yang lainnya mendengar. "Ehemm, ada yang lagi tembak-tebakan nih" kata Maulana, sahabat Raka, "Ciee, udah terima, terima" kata piong.
Aku diam, aku menatap wajah Anna, dan sepertinya ia mengiyakan, tetapi aku tau jika hati Anna terluka. Lalu Anna meninggalkan kami. Aku pergi mengejar Anna dia menangis, aku minta maaf sama Anna, dia pun akhirnya memaafkan ku.
Aku pergi ke Raka dan bicara "kamu benar suka sama aku ?" Tanya ku
"iya, aku sangat suka sama kamu, aku sangat mencintaimu," Ucap nya.
"kalau kamu suka sama aku, aku ingin kamu jauhin aku, dan kamu lebih baik pacaran sama Anna, karena dia benar-benar mencintaimu" Ucap ku lirih.
"Tapi aku sayangnya sama kamu, bukan sama Anna , tapi kalau itu mau kamu, ya sudah aku akan coba" jawabnya.
"Terimakasih ya, kamu memang cowok yang baik". Aku memang tau Raka pasti bisa karena dulu dia pernah suka dengan Anna dan sempat ada gosip diantara mereka.
Lalu sejak saat itu Raka mendekati Anna, dan setelah beberapa hari, mereka jadian. Aku sedih sekaligus senang, aku cemburu setiap mereka berdua. Tetapi aku yang memintanya, dan harus bagaimana lagi. Setelah itu Raka datang padaku, dan ia bilang "ini kan mau mu ?
Walaupun sekarang aku belum bisa melupakan Raka. Dan aku masih
sangat mencintainya, tapi aku akan berusaha untuk mencintainya. Dan sebelum
aku bilang apa pun, dia sudah pergi meninggalkan ku. Yah, mungkin inilah resiko nya, aku menerimanya, walaupun sulit untuk
melakukannya.
Aku ikhlas walaupun hati ku tidak bisa bohong jika aku sangat
cemburu, aku bahagia ketika melihat Anna bisa bahagia bersama lelaki yang ia
cintai dan bisa aku lihat mereka bahagia.
“Amira...” Ucap Ilham, menghampiri ku di teras kelas.
“iya ada apa Ilham, ada apa?” Tanya ku.
“Kamu kenapa mira? Sudah lah jangan menangis! Lagian ini
kemauan mu kan?” Ucap nya.
“Iya Ilham ini memang permintaan ku, aku memang sudah merelakan
nya tapi, rasa sayang ini belum bisa ku hilangkan dan aku merasa susah untuk
menerima kenyataan itu semua, aku merasa tersakiti dengan apa yang ku lakukan ini Ilham.”
Ucap ku, aku merasa mata ku mulai berkaca-kaca.
“Amira, Ingat sayang itu tidak harus memiliki!” Ucap Ilham, “Sudah
lah kamu pasti bisa melupakan nya.” Ucap nya.
SATU BULAN KEMUDIAN...
Aku mulai biasa dengan Raka namun, terkadang aku sering
ingat kata-kata dan sikapnya pada ku dulu, dan kini Raka tidak lagi dengan Anna
melainkan dengan sahabat ku Fitria dia adalah adik kelas ku, aku dekat dengan
nya dan aku sempat kaget dan kecewa dengan nya tapi, sekarang aku tidak lagi
memikirkan dengan siapa Raka sekarang dan apa kah Raka suka dengan nya itu
bukan urusan ku lagi. Aku hanya bisa melihat apakah Raka bahagia dengan nya atau
tidak.?
Itu pun bukan urusan ku aku tidak berhak untuk cemburu dan
melarangnya dekat dengan siapa pun dan suka dengan siapa pun. Yang penting aku
bahagia bisa dekat lagi dengan nya.
Aku adalah seorang remaja yang baru berusia 15 tahun. aku sekolah di suatu sekolah menengah pertama. disini aku mempunyai 4 teman baik, yaitu Liani, Elisa, Ara, dan Anna. Kami sangat kompak. Pada suatu hari ada praktek pelajaran di kelasku, dan semua perebuatan untuk pertama. Aku sudah mengambil ancang-ancang untuk lari, dan duduk di bangku meja guru.
Lalu aku pun berlari, dan sampai, namun, ketika aku duduk, seseorang juga duduk di bangku itu. yap, kami berdua duduk di bangku yang sama. ternyata seseorang yang duduk itu adalah Raka as-syada. Pada saat itu, kami saling memandang, aku merasakan ada sesuatu yang aneh saat itu, hatiku terasa terkena setrum. Tapi entah apa yang ia rasakan.
Saat itu semua anak sekelas menyorakiku "Cieeee" kata mereka kompak, dan terus menerus. Lalu akhirnya dia mengalah, dan aku yang di tes duluan. Dan setelah itu, sahabatku bilang "cie Amira" Kata putri "Apaan sih, aku tuh gak suka sama dia." Kataku mengelak "oh yaudah" balasnya. Sejak saat itu kami berdua sering di ejek.
Aku gak tau harus senang atau kesal. Aku tidak berani merasakan rasa ini karena sahabatku Anna juga menyukainya. Aku tidak tega untuk melukai hatinya. Aku dan Raka sering SMSan dan berbicara berdua atau bercanda bareng. pada suatu saat, aku sedang berdua sama dia saat pulang sekolah untuk ngobrol bersama.
Di tengah perjalanan dia menyatakan cinta kepadaku "Amira, emhhh, aku mau ngomong sama kamu." Kata Raka, aku menjawab "iya, mau ngomong apa ?"Balasku, lalu ia bilang "emhh.. aku, aku "aku apa?" Tanya ku.
"Emhhh, aku, suka sama kamu, kamu mau gak jadi pacar aku ?"Ucap Raka. Aku bingung mau jawab apa, aku memang suka sama dia, tetapi sahabatku juga suka sama dia, aku gak mau menjadi PHO. Dan membuat sahabat ku kecewa jika dia sampai tau.
Aku terdiam. Dan akhirnya aku menjawab "Emhhh.., sebentar dulu
deh, aku pikir-pikir dulu" Jawabku, lalu dia bilang "ya sudah sampai
kapanpun aku akan nunggu kamu" kata Raka.
"ya, terimakasih ya" sejak saat itu aku jadi jauh darinya, dan dia pun merasakan itu, lalu ia bertanya kepadaku "Bagaimana mira, kamu mau tidak? aku benar-benar sayang sama kamu" kata Raka.
Ternyata saat Raka bilang itu Anna dan beberapa teman yang lainnya mendengar. "Ehemm, ada yang lagi tembak-tebakan nih" kata Maulana, sahabat Raka, "Ciee, udah terima, terima" kata piong.
Aku diam, aku menatap wajah Anna, dan sepertinya ia mengiyakan, tetapi aku tau jika hati Anna terluka. Lalu Anna meninggalkan kami. Aku pergi mengejar Anna dia menangis, aku minta maaf sama Anna, dia pun akhirnya memaafkan ku.
Aku pergi ke Raka dan bicara "kamu benar suka sama aku ?" Tanya ku
"iya, aku sangat suka sama kamu, aku sangat mencintaimu," Ucap nya.
"kalau kamu suka sama aku, aku ingin kamu jauhin aku, dan kamu lebih baik pacaran sama Anna, karena dia benar-benar mencintaimu" Ucap ku lirih.
"Tapi aku sayangnya sama kamu, bukan sama Anna , tapi kalau itu mau kamu, ya sudah aku akan coba" jawabnya.
"Terimakasih ya, kamu memang cowok yang baik". Aku memang tau Raka pasti bisa karena dulu dia pernah suka dengan Anna dan sempat ada gosip diantara mereka.
Lalu sejak saat itu Raka mendekati Anna, dan setelah beberapa hari, mereka jadian. Aku sedih sekaligus senang, aku cemburu setiap mereka berdua. Tetapi aku yang memintanya, dan harus bagaimana lagi. Setelah itu Raka datang padaku, dan ia bilang "ini kan mau mu ?
"ya, terimakasih ya" sejak saat itu aku jadi jauh darinya, dan dia pun merasakan itu, lalu ia bertanya kepadaku "Bagaimana mira, kamu mau tidak? aku benar-benar sayang sama kamu" kata Raka.
Ternyata saat Raka bilang itu Anna dan beberapa teman yang lainnya mendengar. "Ehemm, ada yang lagi tembak-tebakan nih" kata Maulana, sahabat Raka, "Ciee, udah terima, terima" kata piong.
Aku diam, aku menatap wajah Anna, dan sepertinya ia mengiyakan, tetapi aku tau jika hati Anna terluka. Lalu Anna meninggalkan kami. Aku pergi mengejar Anna dia menangis, aku minta maaf sama Anna, dia pun akhirnya memaafkan ku.
Aku pergi ke Raka dan bicara "kamu benar suka sama aku ?" Tanya ku
"iya, aku sangat suka sama kamu, aku sangat mencintaimu," Ucap nya.
"kalau kamu suka sama aku, aku ingin kamu jauhin aku, dan kamu lebih baik pacaran sama Anna, karena dia benar-benar mencintaimu" Ucap ku lirih.
"Tapi aku sayangnya sama kamu, bukan sama Anna , tapi kalau itu mau kamu, ya sudah aku akan coba" jawabnya.
"Terimakasih ya, kamu memang cowok yang baik". Aku memang tau Raka pasti bisa karena dulu dia pernah suka dengan Anna dan sempat ada gosip diantara mereka.
Lalu sejak saat itu Raka mendekati Anna, dan setelah beberapa hari, mereka jadian. Aku sedih sekaligus senang, aku cemburu setiap mereka berdua. Tetapi aku yang memintanya, dan harus bagaimana lagi. Setelah itu Raka datang padaku, dan ia bilang "ini kan mau mu ?
Walaupun sekarang aku belum bisa melupakan Raka. Dan aku masih
sangat mencintainya, tapi aku akan berusaha untuk mencintainya. Dan sebelum
aku bilang apa pun, dia sudah pergi meninggalkan ku. Yah, mungkin inilah resiko nya, aku menerimanya, walaupun sulit untuk
melakukannya.
Aku ikhlas walaupun hati ku tidak bisa bohong jika aku sangat
cemburu, aku bahagia ketika melihat Anna bisa bahagia bersama lelaki yang ia
cintai dan bisa aku lihat mereka bahagia.
“Amira...” Ucap Ilham, menghampiri ku di teras kelas.
“iya ada apa Ilham, ada apa?” Tanya ku.
“Kamu kenapa mira? Sudah lah jangan menangis! Lagian ini
kemauan mu kan?” Ucap nya.
“Iya Ilham ini memang permintaan ku, aku memang sudah merelakan
nya tapi, rasa sayang ini belum bisa ku hilangkan dan aku merasa susah untuk
menerima kenyataan itu semua, aku merasa tersakiti dengan apa yang ku lakukan ini Ilham.”
Ucap ku, aku merasa mata ku mulai berkaca-kaca.
“Amira, Ingat sayang itu tidak harus memiliki!” Ucap Ilham, “Sudah
lah kamu pasti bisa melupakan nya.” Ucap nya.
SATU BULAN KEMUDIAN...
Aku mulai biasa dengan Raka namun, terkadang aku sering
ingat kata-kata dan sikapnya pada ku dulu, dan kini Raka tidak lagi dengan Anna
melainkan dengan sahabat ku Fitria dia adalah adik kelas ku, aku dekat dengan
nya dan aku sempat kaget dan kecewa dengan nya tapi, sekarang aku tidak lagi
memikirkan dengan siapa Raka sekarang dan apa kah Raka suka dengan nya itu
bukan urusan ku lagi. Aku hanya bisa melihat apakah Raka bahagia dengan nya atau
tidak.?
Itu pun bukan urusan ku aku tidak berhak untuk cemburu dan
melarangnya dekat dengan siapa pun dan suka dengan siapa pun. Yang penting aku
bahagia bisa dekat lagi dengan nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar