Senin, 27 November 2017

Takut Kehilangan

Malam penuh renungan, mendalam sesaat, merasa menyesal telah mengabaikan orang yang selama ini telah sayang kepada kita, sesaat pikiran ini melintas membayangkanya entah, kenapa aku tidak ingin ditinggalkannya. Aku rasa inilah yang dinamakan "Takut Kehilangan".
Hari yang indah tapi, tidak seindah hati ini. dengan melihat langit yang cerah dengan warna biru yang indah dan burung-burung yang beterbangan dengan bebas diatas sana.
aku berharap aku bisa bertemu nya.
"Amira... "lamunan ku buyar ketika seseorang berteriak memanggil ku
"Shasya! "aku pun menoleh, ternyata itu sahabat ku Shasya
"Mira sedang apa kamu disini?" tanya Shasya
"tidak tau kenapa, tiba-tiba pikiran ini membuatku merasa bersalah"
"siapa yang sedang mira pikirkan?"tanya rasya yang melihat penyesalan pada dirinya
"Shasya, fahri akan pindah ke Mesir ayahnya menyuruhnya untuk kuliah disanah"ucap mira dengan mata yang berkaca-kaca
"apakah fahri sendiri yang mengatakannya?"
"iya mira, fahri sendiri yang bicara ini semua permintaan ayahnya"
"Apakah mira tidak ingin ditinggalkannya?"tanya Shasya menatap mataku
"Mira tidak bisa membohongi perasaan mira sendiri, shasya bisa melihat wajah mira yang penuh kesedihan"shasya memengang tangan mira
Air mata mira pun tumpah membasahi pipi mungilnya, mira memang tidak bisa membohongi perasaannya sendiri jika mira memang tidak ingin ditinggalkan fahri apa lagi setelah membaca pesan dirinya hanya penyesalan yang mira rasakan saat ini.
"Shasya, mira tidak menyangka jika fahri akan secepat ini meninggalkan ku, shasya mira saya...ng sama fahri, selama ini mira selalu cuek dengan fahri karena mira tidak ingin menyakiti perasaan fahri. shasya mira tidak ingin ditinggalkanya"ujar mira dengan air mata yang terus menetes
"Jangan khawatir mira, jika fahri sayang dengan mira tidak mungkin fahri meninggalkan mira dan membiarkan mira menungu" ucap shasya, sambil mengusap air mata mira yang masih menetes
"Tapi, shasya ini atas kemauan ayahnya, karena ayahnya ingin fahri kuliah disana dan  menjadi anak yang sukses yang akan meneruskan jabatan ayahnya nanti. Shasya,  sampai kapan mira akan membohongi perasaan ini shasya"perasaan itu memang tidak bisa dipaksakan, rasa sayang yang mira rasakan membuat mira takut kehilangan orang yang tulus mencintainya.
"Amira...."teriak seseorang dari kejauhan
"Desti, ada apa?"tanya mira heran"tidak biasanya kamu memanggil ku?"
"iya, desti hanya ingin menyampaikan pesan fahri untuk mu " jawab desti sambil mengulurkan sebuah surat, yang tertulis"To Amira".
"Terima kasih Desti"ucap amira sambil mengambil surat tersebut dari tangan desti, setelah desti pergi mira pun membuka surat tersebut, untuk pertama kalinya mira mendapatkan surat dari fahri orang yang selama ini mira abaikan.
"Shasya mira tidak sanggup baca surat ini" belum sempat mira baca ia sudah melipat surat kembali karena matanya yang mulai berkaca-kaca, mira pun memberikan surat itu pada Shasya.
"mira bacalah dulu, tidak akan terjadi sesuatu padamu" omel Shasya, shasya sangat mengerti bagaimana rasanya ditinggalin orang yang kita sayang, walaupun shasya tidak suka dengan hubungan mira dengan fahri tapi, jika mira benar sayang dan suka pada fahri apa yang akan ia perbuat selain melihat sahabatnya bahagia. mira pun akhirnya membaca surat itu kembali
      "To Amira"
Maaf dan maaf yang hanya bisa fahri ucapkan
mungkin mira marah atau kecewa sama fahri
karena fahri sudah cuek dan diam sama mira itu semua kerena
fahri tau bahwa mira suka dengan Raka. jujur fahri sakit ketika
mengetahui itu semua. dan fahri merasa
jika mira lebih bahagia dengan Raka dibanding fahri.
  Terima kasih sudah pernah mewarnai hari-hari fahri
  dan hadiah yang mira berikan.fahri akan simpan dan menjaganya
  seperti fahri menjaga rasa ini untuk mira.
  fahri tau mira tidak suka dengan fahri maka dari itu fahri memilih untuk
   pindah kuliah. mira,fahri ingin mira bahagia dengan Raka
Hanya satu permintaan fahri jangan lelah dalam menunggu seseorang
dan yakinlah bahwa dia mempunyai rasa yang sama dengan kita.
itulah yang fahri lakukan saat ini
biarkan jarak dan waktu yang akan mempertemukan kita kembali
Mira, "I MISS YOU"
                     By: fahri

"tidak ada maksud mira untuk menyakitimu fahri"
 air mata mira pun kembali membasahi pipinya, hanya penyesalan yang mira rasakan  saat ini, jarak dan waktu telah memisahkan mira dengan fahri.
fahri adalah laki-laki yang baru mira kenal akan tetapi, ia tulus mencintai mira. karena penantian mira pada Raka selama 2 tahun, mira pun tidak bisa membalas rasa fahri, dan fahri pun merasa digantungkan rasa sakit yang fahri rasakan ketika mengetahui jika mira sedang menunggu pangeran kuda lautnya yaitu raka, fahri memutuskan untuk mengikuti permintaan ayahnya yaitu pindah kuliah.
memang tidak mudah bagi fahri melupakan ataupun melepaskan mira begitu saja.
tapi, jika mira lebih bahagia dengan raka, fahri pun ikut bahagia karena fahri tau cinta itu tidak didasari dengan paksaan. dan sayang itu tidak harus memiliki.
















Sabtu, 23 September 2017

Mengalah Demi Sahabat

Adakah sahabat yang rela melepaskan orang dia sayangi demi sahabatnya sendiri.  Sekarang rahasia amira telah diketahui oleh rasti sahabat amira, yang akhirnya terjadi perdebatan antara amira dan sahabatnya siska, selama ini siska menyukai laki-laki yang sama dengan Amira tapi, mengapa siska tidak pernah cerita sama amira jika siska sedang menyukai laki-laki, yang akhirnya amira tau jika siska juga menyukai laki-laki yang sedang  amira suka, sejak saat itu  amira kecewa dengan sikap dan kelakuan siska yang tidak menghargai perasaan amira. yah mungkin siska tidak tau jika amira juga suka dengan raka karena amira tidak pernah cerita tentang perasaannya selama ini.
 tapi, kenapa siska melakukan itu. Selama ini Amira gak pernah menunjukan perasaannya pada siapapun kecuali rasti yang mengetahui sikap amira saat melihat siska dan rangga  bercanda yang tak menghiraukan perasaan sahabatnya tpi, ketika amira tau jika Siska juga menyukai rangga harapan amira musnah
Amira berkata pada dirinya sendiri"mungkin Siska jauh lebih baik untuk rangga dibanding Amira tpi, kenapa harus sahabat Amira sendiri ???" saat itu Amira mulai menjauh dari rangga dan berusaha untuk melupakan perasaannya, saat yanti ingin menyatukan siska dengan rangga, ledekan yanti tak pernah rangga renspon justru rangga marah dan tak ingin ada gosip itu terdengar lagi ditelinga rangga, saat amira diam rangga berusaha untuk membuat amira tertawa tapi, amira tak mendengarkan candaan rangga saat itu amira tak ingin dekat lagi dengan rangga apalagi untuk bercanda dengan nya, ketika itu yanti curiga dengan perasaan rangga ketika pulang sekolah yanti menemui rangga didepan gerbang.
              ###Mengalah Demi Sahabat###
"rangga...?" panggil yanti sambil melambaikan tangan nya
"yanti, ada apa?" tanya rangga heran
yanti pun membawa adam ke taman belakang sekolah
"adam lia ingin menanyakan sesuatu dengan adam!"ucap lia
"apa yang ingin kamu tanyakan? "tanya adam penasaran
"lia ingin adam jujur sama lia apakah adam punya rasa dengan mira?" tanya lia
"kenapa lia bertanya seperti itu?" tanya adam bingung
"lia ingin tau bagaimana perasaan adam pada mira? lia ingin adam jujur sama lia"jawab lia dan mendesak adam untuk jujur
"Sorry lia adam tidak bisa menjawab nya!" ucap adam dan langsung pergi
"tunggu adam! lia belum selesai bicara" teriak lia menghentikan langkah adam
"cukup lia, jangan paksa adam untuk jujur!"ucap sita tiba-tiba
"adam, sita mengerti apa yang adam rasakan sita pinta putuskan lah pilihanmu sebelum orang lain memilikinya"ucap sita pada adam
"terima kasih sita"adam pun pergi meninggalkan sita dan lia ditaman
"sita, apa yang lakukan disini?" ucap lia marah
"lia, jangan pernah menghilangkan kepercayaan mira selama ini!jangan pernah ikut campur dengan kehidupan orang lain!"ucap sita menyadarkan lia jika tidak mudah untuk percaya dengan orang itu
sita pun meninggalkan lia sendiri
"lia mengerti sita tapi, apa maksud kamu berkata seperti itu?"ucap lia yang masih melihat sita
"jangan cuma mengerti tapi, pahami lah dan kamu akan tau dengan sendiri nya"ucap sita sambil dengan nada tinggi
     "Pagi yang Cerah"
suasana kelas terlihat sepi karena para guru sedang mengadakan rapat tetapi, para murid tidak dibolehkan untuk pulang ketika itu, amira melihat lia bercanda dengan ana dan lia namun, pandangan mira hanya tertuju pada sahabatnya ana yang begitu bahagia sampai tidak memperduli kan perasaan sahabatnya sendiri mungkin memang ana tidak tau karena memang mira tidak pernah cerita tentang perasaannya pada orang lain terutama pada sahabatnya sendiri.
"mungkin adam memang pantas untukmu ana, kalian memang pantas sama-sama pintar, mira ikhlas melepaskan adam demi kamu(ana)"ucap mira dalam hati ketika itu adam melihat mira, mira pun langsung memalingkan wajahnya.
ketika bel istirahat sita dan mira pun bergegas menuju kantin ketika mira ingin keluar mira tangan mira pun ada yang menarik dan ternyata itu adam
"mira, adam ingin bicara dengan mira"ucap adam
"mau bicara apa?"tanya mira sambil melepaskan tangan adam
"adam, lia mau bicara dengan adam!"
mira dan adam kaget mereka pun menoleh dan ternyata itu teriakan lia sahabatnya adam
mira dan adam pun saling pandang akhirnya mira meminta adam untuk menghampiri lia
"baru adam ingin bicara sudah pergi lagi"ucap mira dalam hatinya
"mira, ayo kita ke kantin "ajak sita sahabat mira sekaligus pengganti ana selama ini
mira dan sita pun menuju kantin
ketika mira dan sita sedang makan fahri datang mira pun kaget dengan kedatangan fahri
"mira siapa dia?"tanya sita heran karena sebelumnya mira belum cerita
"dia fahri sita"ucap mira
"fahri ada apa?"tanya mira
"maaf mira, fahri hanya memberikan buku ini"sambil mengulurkan tangannya
ketika itu adam melihat fahri dengan mira berbicara, mira juga melihat adam tapi, adam langsung pergi, mira bingung dengan sikap adam
"ada apa mira?" tanya fahri
"Mmm... tidak fahri!" jawab mira
"ya sudah mira, terima kasih bukunya "ucap fahri
fahri pun melihat mira memandang ke arah pohon"siapa yang mira lihat dan siapa yang telah berdiri disana?"tanya fahri pada dirinya
"mira, rahasia mereka sudah terungkap!" ucap sita
"rahasia apa yang sita maksud?" tanya mira bingung
"rahasia ana dan lia selama ini, ternyata mereka berdua juga menyukai adam" jawab sita
"mira sudah mengira sejak dulu sita" ucap mira
"mira, apakah mira menyukai laki-laki itu?"tanya sita
"siapa laki-laki yang sita maksud? fahri?"tanya mira memastikan
"iya, laki-laki tadi meminjam buku denganmu"jawab sita
"Astaga...sita mira baru mengenalnya bukan!" ucap mira
"jangan membohongi perasaanmu mira?"tanya sita, mira pun hanya diam dan bingung apa yang
harus mira katakan
"mira, fahri adalah orang yang baru mira kenal, jangan tertipu olehnya sita cuma takut dia
menyakiti perasaan mira. dan adam adalah orang yang mira tunggu selama ini."ucap sita mengingatkan sahabatnya.
"mira tau itu semua tapi, adam tidak pernah suka dengan mira! dan mira juga tidak akan pacaran dengan fahri karena mira masih setia menunggu adam"ucap mira meyakinkan sahabatnya
"sita, mira,  fahri minta maaf jika kehadiran fahri membuat adam menjauh dari mira, karena fahri tidak tau jika mira menyukai adam, adam lebih baik dari pada fahri "ucap fahri yang membuat mira dan sita kaget, fahri pun langsung pergi
"fahri tunggu..." teriak mira
"biarkan dia pergi mira!"sita pun melarang mira untuk pergi
"tapi, sita!"ucap mira
"jangan khawatir, biar sita yang  bantu menjelaskan semuanya, dan sekarang temui adam "pinta sita yang mengizinkan mira pergi
"terima kasih sita, sudah jadi sahabat mira, ya sudah mira akan menemui adam dan menjelaskan semuanya.
                        ### Next ###
"ara... apa ara melihat adam?"tanya mira pada teman sekelas mira
"adam? ara tidak melihatnya mira dan di kelas pun tidak ada adam"jawab ara
"ya sudah, terima kasih ara!" ucap mira dan pergi
 mira tau kemana dia akan mencari adam, mira pun mengira jika adam berada di halaman tempat adam biasa membaca buku, yang berada dibelakang sekolah. Mira pun langsung menuju kesana dan ternyata benar.
"adam...."teriak mira dan langsung menghampiri adam
"kenapa mira tau adam berada di sini?"tanya adam
"adam tidak usah tau kenapa mira tau"ucap mira
"ada apa mira kesini?"tanya adam yang masih belum menoleh
"adam... kenapa adam pergi bukankah adam ingin bicara?"tanya mira
"lupakan saja! tidak penting, lanjutkan saja bicara nya dengan fahri!"ucap adam
"apa maksudnya?adam cemburu dengan fahri?"tanya mira memberanikan diri dan berharap adam menjawab iya.
" mira suka dengan fahri?" adam pun meyakinkan 
"ko, adam tanya seperti itu!"tanya mira
"tidak! kenapa sih adam tidak mau jujur kalau adam suka dengan anna" ucap mira
"mira yang munafik, mira bilang mira tidak suka tapi apa?"ucap adam dengan nada yang meninggi adam pun bangun dari duduknya dan menatap mira tajam
"cukup adam! mira sudah sabar adam sakiti jika adam suka dengan sahabat mira, mira mohon jauhin mira!, anna pantas buat adam dan jangan sakiti perasaan ana, cukup mira yang merasakan nya"ucap mira meneteskan air mata mira tidak menyangka jika akan seperti ini. mira pun langsung pergi dia tak ingin adam mengetahui perasaannya selama ini.
"mira tunggu..."teriak adam tapi, mira menghiraukan teriakan adam
"astaga, apa benar aku mulai menyukai mira?"tanya adam pada dirinya sendiri
                  "Kekecewaan..."
ketika mira berjalan dengan lia,sita,Aulia, anna dan  mira melihat adam dan fahman dan teman-teman yang lainnya tapi, mira sudah janji pada dirinya sendiri jika dia tidak akan menampakkan rasa sayangnya pada para sahabatnya mira pun hanya diam dan pura-pura tidak memperhatikan siapa yang ada di depannya.
ketika mira dan sita sedang bercerita tiba-tiba
"sita, apakah sita tau tulisan siapakah ini?"ucap adam yang duduk disebelah sita sambil mengulurkan sebuah kertas yang berisi tulisan bahasa inggris
"coba berikan kertas nya"pinta sita, adam pun langsung memberikannya dan meminta sita untuk tidak memberitahukan itu pada siapa pun
"oooh...ini tulisan anna, dapat dari mana ini?"tanya sita sambil memberikan kertas itu lagi
"ana? ini aku menemukannya dari atas meja"ucap adam heran
"iya itu tulisan ana, cie-cie kau segalanya bagiku..."ledek sita adam hanya tersenyum
sita pun langsung memberi tau mira
"benarkah itu sita?"mira pun terkejut mendengar ucapan sita
"iya, adam sendiri yang memberitahu ku"ucap sita
"mira tidak menyangka, jika ana benar-benar menyukai adam"ucap mira
mira pun langsung membuka buku dearynya
    "deary mira...
           jika memang dia tidak pernah mencintai ku
           aku ikhlas melepaskannya...
           walau aku tak sanggup jika pilihannya adalah
           sahabat ku sendiri...
           asalkan dirinya bisa membuat mu bahagia
           karena kebahagian mu adalah kebahagian untukku juga
     dan kesedihan mu adalah luka di hatiku...
sita sangat mengerti dengan perasaan mira selama ini,
"mira, kenapa diam?"tanya lia dan ana pun ikut menoleh kearah mira
"tidak  kenapa-napa lia, mira tidak percaya saja"jawab mira dan menutup buku deary nya
"tidak percaya kenapa?"tanya lia khepo
"lupakan saja tidak penting "ucap mira
"mira benar suka sama fahri?"tanya feby
"tidak lia tidak setuju jika mira sama fahri!"ucap lia
"iya sita juga tidak setuju mira lebih cocok dengan adam!"susul sita yang juga tidak setuju
mira hanya terdiam mendengar ucapan para sahabatnya.
ketika pelajaran dimulai mira terlihat fokus mendengarkan guru yang sedang menjelaskan.
setelah pelajaran usai mira dan sita pulang bersama.
   "Halaman Sekolah"
"mira..." terdengar suara teriakan adam yang menghentikan langkah mira dan sita
"mira adam memanggil mu! sita akan tunggu mira di halaman belakang " sita pun meninggalkan mira bersama adam
"jangan tinggalkan mira sita!"mira pun menarik tangan sita
"tidak akan terjadi apa-apa denganmu mira, percayalah" sita pun meyakinkan mira
"ada apa lagi adam?"tanya mira dengan wajah jutek nya
"mira adam ingin meminta maaf atas ucapan adam kemarin" adam pun memegang tangan mira
"iya, mira maafkan tapi lepaskan ini" ucap mira melepaskan tangan adam
"mira apa yang dimaksud ucapan mira kemarin?" adam pun bertanya
"lupakan lah! adam, mira mohon jauhi mira dan jangan pernah dekati mira lagi adam, dan hargailah perasaan orang yang menyukai mu" pinta mira dengan berat hati mata mira pun mulai membendung air mata yang akan berjatuhan.
"apa maksudmu mira?" tanya adam
" adam akan mengerti dengan sendirinya" mira pun meninggalkan adam dengan air mata yang berjatuhan.
"sampai saat ini aku masih bingung akan milih siapa!" adam pun bingung dengan permintaan mira
"mira kenapa kamu menangis? apa yang terjadi?"tanya sita
"sita mira meminta adam untuk menjauh dari mira" mira pun menceritakannya
"kenapa kamu lakukan ini?" sita pun bingung dengan sikap sahabatnya
"sita, mira ingin anna bahagia dengan adam walau bagaimana pun anna adalah sahabat mira"
"iya mira sita tau itu tapi, apakah anna akan perduli dengan perasaan mira" sita pun sangat mengerti perasaan sahabatnya
"mira akan bahagia jika orang yang mira sayang juga bahagia walaupun berat untuk mira menjalankan ini semua"
"baiklah jika itu kemauan mu tapi, sita tidak ingin melihat mira menangis gara-gara masalah ini"
sita mengusap air mata mira yang masih belum berhenti
"sita apakah fahri marah dengan mira? apakah mira akan terus terang sama fahri jika memang mira belum bisa menerimanya?"tanya mira pada sita
"tidak usah mira! sita sudah menceritakan semuanya dan dia akan tetap menunggu mu mira "sita tersenyum pada mira
"rasti, mira bingung apa yang harus mira lakukan adam dan fahri adalah orang yang mira sayang sedangkan sahabat mira menyukai"ucap mira
"mira ingat SAYANG ITU TAK HARUS MEMILIKI " ucap rasti
"apakah mira harus mengalah demi sahabat mira sendiri? baiklah mira akan lakukan itu"ucap mira                                          ####NEXT####
    “BERSATUNYA SAHABAT”
Keesokan harinya...
Mira, lia, sita, anna, aulia dan febry sedang berkumpul di kelas seperti biasa mira dan para sahabatnya itu bercerita sambil diskusi ketika itu febry dan aulia berencana untuk menyelesaikan masalah pertengkaran antara anna dan mira.
“anna mira ada apa sih kalian?” tanya febry
“iya apa kalian sedang bertengkar?”tanya aulia
“tidak ko!”jawab mira
“iya anna juga biasa saja, emangnya kenapa?”anna pun heran
“ko, kita tidak lagi melihat anna dan mira bermain ataupun bercanda malh kalian saling cuek!” ucap febry yang memperhatikan sikap mira dan anna yang berubah.
“ mungkin mira sama sita benci sama lia”ucap lia
“ko, lia bisa bicara seperti itu sih?”tanya mira kesal
“iya lia mengira mira marah karena lia menggosipkan anna dengan adam” jawab lia
“mira marah bukan gara-gara itu,” ucap sita yang tau perasaan mira
“terus kenapa sampai mira menjahuin anna dan lia ?” tanya lia
“jujur mira kecewa sama anna dan lia, anna bilang dan janji jika kita harus bisa menghargai perasaan sahabatnya dan tidak boleh menyukai laki-laki yang sama” mira pun akhirnya mau bicara dan matanya mulai berlinang
“karena itu mira marah sama anna? Mira anna tidak punya rasa sama adam, mira salah paham sama anna dan kenapa mira juga menghindar dari lia? Apa gara-gara lia menggosipkan anna dengan adam?” tanya anna dengan mata yang berlinang
Febry dan aulia pun memilih untuk diam
“anna, lia kita sudah lama bersahabat jadi mira tau bagaimana anna dan bagaimana lia, kalian itu adalah sahabat mira, seharusnya kalian bisa mengerti bagaimana perasaan sahabatnya, mira tidak marah gara-gara ada gosip anna dengan adam tapi, kenapa lia dan anna tega melakukan ini? Lia dan anna seharusnya bisa menghargai perasaan mira dan ingat mira marah bukan gara-gara adam tapi, sikap kalian yang tidak bisa menghargai perasaan mira sahabat kalian sendiri, dan jika anna jujur sama mira tentang perasaan anna agar mira bisa mengalah demi anna” air mata mira pun berjatuhan rasa sakit yang ia rasakan kini terungkap
Sita pun mengusap air mata mira aulia dan febry ikut merasakan kesedihan yang mira rasakan
“mira anna sayang sama mira tapi, kenapa mira menjauhi anna Cuma gara-gara laki-laki, dan anna masih ingat akan janji kita berjanji jika kita tidak akan pacaran sebelum kuliah nanti kita akan terus bersama selamanya, itukan janji mira tapi, kenapa mira malah kaya gini?maaf jika anna tidak bisa cerita sama mira karena anna tau jika mira sibuk dengan kegiatan mira selama ini,”ucap anna suasana pun menjadi hening
Mira dan anna keduanya berpikir tentang kesalahannya masing-masing lia pun yang merasa bersalah kerena ia kurang perhatian dan pengertian pada sahabatnya yang akhirnya persahabatan TWINS LA hancur berantakan.
“ mira anna lia minta maaf jika lia sudah banyak berbuat salah, sekarang lia mau anna dan mira kembali lagi seperti dulu dan TWINS LA akan terus bertahan selamanya, apakah kalian mau kembali seperti dulu? Sekarang kalian berjanji tidak akan bertengkar Cuma gara-gara laki-laki, mengalah demi sahabat itu lebih baik” ucap lia
“mira anna minta maaf, mira... anna sayang sama mira apakah mira mau memaafkan anna?”anna pun memeluk mira dengan erat rasa rindu pada diri anna tidak bisa ia bohongi jika ia sangat merindukan sahabat
“anna mira juga minta maaf, mira ingin anna berjanji tidak akan meninggalkan mira dan mira siap melepaskan adam demi anna” mira pun merasa senang akhirnya mira sadar jika bahagia itu sederhana melihat sahabat mira senang saja mira merasa bahagia adam bukan segala-galanya bagi hidup mira tapi, sahabatlah yang sangat penting bagi mira jadi mengalah demi sahabat bukan suatu kesedihan akan tetapi suatu hal yang terindah bagi mira
“lia senang mempunyai sahabat seperti kalian, jangan pernah buat lia tidak percaya akan adanya sahabat, karena kalian buat lia percaya akan adanya sahabat didunia ini” lia pun ikut memeluk anna da mira
“aulia senang melihat kalian seperti ini” ucap aulia
“jangan pernah berantem lagi yah apalagi Cuma gara-gara cowok masih banyak ko, laki-laki yang lebih baik dari adam”ucap febry
“sita ada apa dengan mu?”tanya aulia
Anna, mira dan lia pun menoleh
“sita terima kasih yah sedah mau jadi teman mira”
Ucap mira dan memeluk sita dengan diiringi dengan tangisan
“ mira jangan pernah tinggalin sita yah, sita takut dengan akurnya TWINS LA mira jadi lupa dengan sita”
“itu tidak akan terjadi sita kita semua sayang sama sita, sita kita menganggap sita itu sahabat kita sendiri, jadi jangan takut kita akan meninggalkan sita” ucap anna dan lia
“iya sita kan masih ada kita”ucap aulia dan febry
“makasih yah sahabatku” semuanya pun berpelukan
                                        #### TAMAT####




                                       
             
       














Rabu, 26 April 2017

With My Friends

                       
                                              mata akan lupa siapa yang ia lihat akan tetapi,
                hati tidak akan lupa siapa yang ia cintai

             dikala malam datang ku duduk dan termenung seorang diri
                      ku pejamkan kedua belah mataku dan kumelihat bayangmu
       adam, kenapa disaat mira setia menanti
adam malah mengabaikan perasaan mira tapi, kenapa 
disaat mira mulai melupakan adam, sikap adam membuat amira bingung
            

Senin, 17 April 2017

Kenangan Terindah Bagi Amira

               Hai perkenalkan nama saya Nida Amiratun Nisa teman-temanku memanggil ku amira
aku adalah seorang gadis kecil yang imut dan mungil. bundaku meninggal ketika bunda melahirkan adik pertama ku yaitu raka saputra, aku sangat merasa kehilangan sosok bunda, bahkan aku tidak mau menganggap raka sebagai adik karena gara-gara raka bunda jadi meninggal tapi, nenek dan paman ku menasehatiku kata mereka" raka adalah adik kandungmu, bundamu yang sudah melahirkannya untukmu, jika kamu tidak menyayangi nya berarti kamu tidak sayang sama bundamu?, jika kamu sayang dengan raka bundamu pasti akan senang di alam sana" dengan lembut nenek menasehatiku tapi, aku tidak bisa menerima semua kenyataan pahit ini" tapi nenek, gara-gara raka bunda jadi meninggal amira lebih baik tidak punya adik dari pada amira punya adik apalagi adik cowok" ucap ku yang masih belum bisa menerima kenyataan ini.
"paman tau amira tapi, ini semua sudah menjadi takdir mu dan kamu harus menerima semua ini dengan ikhlas, sayangi raka seperti amira menyayangi bunda amira"ucap paman
semua perkataan paman dan nenek itu benar "aku sudah kehilangan bunda dan aku tidak ingin kehilangan raka juga, walau bagaimana pun raka adalah adik ku satu-satunya dan bunda sudah melahirkannya dengan taruhan nyawa. dan aku harus pun mencoba dan berusaha untuk bisa menyayangi raka dan menjaganya seperti bunda menjaga ku" janji ku pada diri sendiri
setelah kepergian bunda ayah tidak lagi tinggal bersama ku dan adik ku raka aku merasa kehilangan kedua orang tuaku walaupun aku masih mempunyai nenek, kakek, paman dan bibi yang juga menyayangi ku tapi, aku rindu sosok ayah dan bunda yang selalu memanjakan ku.
ketika itu aku berpikir jika ayah memang jahat ayah yang tega meninggalkan anaknya sendirian dirumah, wajar saja paman dan kakek melarang ku untuk bertemu dengan ayah karena ayah sendiri saja tidak pernah memikirkan anaknya tapi, aku gadis kecil yang masih membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuaku.
ketika aku pergi sekolah aku iri dengan semua teman-temanku yang diantarkan oleh kedua orangtuanya sedangkan aku, aku tidak pernah merasakan apa yang mereka rasakan terlihat canda dan tawa mereka dengan kedua orangtuanya.
setelah pulang sekolah aku menangis di pelukan nenek aku tidak kuat merasakan ini semua aku ingin seperti mereka yang masih mempunyai kedua orangtuanya.
"amira kenapa menangis, apakah ada yang menyakitimu di sekolah?" tanya nenek
"nenek amira iri dengan teman-teman amira yang selalu diantar jemput dengan orangtuanya" ucap ku dengan tangisan
"amira juga kan bisa diantar jemput dengan paman nanti" nenek berusaha menenangkan ku
"nenek, kenapa ayah tidak pernah menemui ku dan raka?" tanyaku memberanikan diri tapi, nenek hanya diam
"nenek apa yang sebenarnya terjadi pada ayah, sehingga paman melarang ku untuk menemui ayah dan mengapa kekek tidak mengizinkan ayah untuk tinggal bersama aku dan raka disini nek? apakah ayah tidak sayang pada raka dan aku nek?" ucap ku dengan nada yang meninggi air mata ku telah membasahi pipi mungil ku dan baju sekolah ku
"amira, ayah sayang pada amira dan raka!" ucap nenek yang ikut bersedih
"tapi, kenapa ayah tidak pernah mengunjungi ataupun menemui raka dan amira?" tanya amira yang membuat nenek bingung apa yang harus ia katakan pada cucunya ini
"amira, amira tau sendiri kan ayah amira sedang bekerja mencari uang untuk amira sekolah dan membeli raka susu"ucap nenek berkata bohong
"nenek bohong, ayah sudah tidak sayang lagikan sama amira? ayah memang jahat! amira benci sama ayah"amira pun berlari meninggalkan neneknya dan menangis didalam kamar.
amira pun sangat kesal dengan ayahnya jadi wajar saja amira berkata seperti itu.
                               &&&
Setelah bundaku meninggal aku jadi jauh dengan ayahnya, tidak tau kenapa aku dilarang untuk ketemu ayah bahkan ayah menikah pun aku tidak dibolehkan untuk bertemu dengan ayah dan bunda baruku.
"paman, kenapa amira tidak dibolehkan untuk melihat pernikahan ayah? amira ingin melihat bunda baru mira?"tanya ku dengan wajah yang membuat paman bersedih
"amira sayang, biarkan ayah mu bahagia dengan istri barunya, amira tidak boleh bertemu dengan ayah amira !"ucap paman tegas, aku pun langsung masuk kekamar meninggalkan paman.
aku pun menemui nenek dan kakek dikamar adik bayiku raka, ketika aku masuk aku merasakan kehadiran bundaku dikamar itu. rasa sedih yang aku rasakan saat melihat raka yang kata orang mirip dengan bundaku dan sebagian lainnya orang bilang bunda mirip dengan ku.
     3 Tahun kemudian...
Hari demi hari aku selalu menjalankan hidup ku tanpa seorang bunda atau pun ayah disampingku, kini aku telah duduk dikelas 3 SD, aku bisa sekolah tanpa uang dari ayah, hanya kakek yang nenek harapkanku untuk bisa sukses, nenek berharap aku bisa sekolah dan sukses tanpa ada orang tuaku disampingku. adik ku pun raka sudah besar berkat nenek dan kekek aku dan raka bisa hidup bahagia mereka lah yang sudah merawat dan membesarkan ku dan raka selama ini. dan berkat pak de dan ibu de juga  yang sudah menjadikan ku anak angkat mereka, pak de dan ibu de mereka sudah seperti ayah dan bunda ku aku bahagia saat dekat dengan mereka, aku tidak merasa sedih saat mereka ada disampingku. karena mereka sudah menggangapku anak mereka sendiri kerena memang mereka tidak mempunyai anak perempuan. namun terkadang aku merasa sedih ketika aku melihat teman-teman ku diperhatikan oleh orang tuanya, aku ingin bisa jalan-jalan bersama kedua orang tuaku. 
Ketika malam tiba
"nek, amira ingin tidur bersama ayah" pinta ku pada nenek
"jika mira ingin tidur bersama ayah, yasudah amira tidur dirumah baru ayah mira bersama bunda mira" ucap nenek
"tapi, amira ingin ayah kembali dirumah ini nek, amira ingin ayah tinggal bersama amira dan raka di sini" ucap amira memeluk nenek
"amira, amira harus bisa ngertiin ayah mira yah" nenek pun tak kuasa menjawab semua pertanyaan mira tentang ayahnya
"nek, amira ingin dipeluk ayah amira ingin tidur bersama ayah" amira pun bersi keras terus meminta agar ayahnya tidur bersamanya
"nek, nenek kenapa diam?" tanya mira yang tidak mendengar suara neneknya, ketika amira menoleh ternyata pertanyaan mira membuat nenek menangis
"nek, nenek menangis?" tanya mira melepaskan pelukan nenek
"maafin nenek sayang, nenek tidak bisa menuruti permintaan mu saat ini, sekarang amira tidur yah nanti nenek akan bicara sama ayah mira, untuk tidur bersama mira dan raka" ucap nenek sambil memenggang pipi amira dan mengusap air mata mira yang berjatuhan
"nenek maafin mira jika mira sudah membuat nenek sedih, nenek jangan nangis jika nenek menangis amira akan sedih" amira pun memeluk tubuh nenek dengan erat
"yasudah kita tidur yuk nak" nenek pun meminta amira untuk segera tidur
" iya nek" akhirnya amira pun memejamkan matanya dan berusaha untuk tidur
namun nenek masih belum tidur karena terpikirkan bagaimana nasib cucu-cucunya ini
       ###Keesokan Harinya###
kukukuruyukkkkk....(suara ayam mendandakan waktu pagi)
"amira, ayo bangun sudah subuh" teriak nenek sambil berdiri didepan pintu kamar
"iihhhh...amira masih ngantuk nek" ucap mira dengan mata yang tertutup
"memangnya kamu tidak sekolah?" tanya nenek
"amira sedang libur nek" jawab amira
nenek pun langsung meninggalkan amira yang masih tertidur pulas, nenek pun akhirnya membersihkan rumah, itu memang kebiasaan nenek setiap pagi.
"nek, raka lapar.." ucap raka yang mengganggu pekerjaan nenek yang sedang masak
"eh, raka sudah bangun? raka sudah mandi?"tanya nenek
"iya nek, raka lapar jadi raka bangun deh, blum nek" jawab raka
"yasuadah raka mandi dulu yah nanti nenek akan siapkan makanannya di meja"
 pinta nenek sambil menggoreng-goreng nasi
"yasudah raka mandi dulu yah" ucap raka dan meningggalkan nenek
raka pun menuju kamar mandi ketika itu amira bangun
"nek, nenek sedang masak apa?" tanya amira sambil memengang cabai dan bawang
"nenek sedang masak nasi goreng"jawab nenek
"yasudah biar amira yang masak saja nek, nenek istirahat saja yah" ucap amira sambil merebut sepatula dari tangan nenek
"biar nenek saja, lebih baik kamu mandi setelah itu kamu makan bareng sama adik kamu"
ucap nenek, melarang amira untuk masak namun, amira ingin sakali mencoba untuk masak dan bisa membantu neneknya yang sudah tua
"uuuhhhh dinginnnn..."ucap raka tiba-tiba "nenek apa nasgornya sudah selesai?" lanjut raka sambil memercikan air pada wajah kakaknya, amira pun marah dengan sikap adiknya yang usil.
"iiihhh... Atir basah tau!"cetus Amira pada Atir
"hahahaha...maka nya mandi bau tau!"canda raka menutup hidungnya
"Atir..."(teriak amira) rakapun langsung berlari menuju kamar
"amira sudah jangan didengerin!" omel nenek mendengar keributan adik dan kakak itu
"yasudah nek, biar Amira bantu nenek menyiapkan makanannya"Amira pun mengikuti nenek untuk meletakan makanan di ruang makan.
"yasudah nek Amira mau mandi dulu yah" ucap Amira pada nenek setelah menaruh makanan di meja.
"iya tapi, jangan lama-lama!" ucap nenek, Amira berlalu pergi ke kamar mandi.
"raka mana handuknya?" tanya Amira
"ini ka tangkap!" ucap Atir dari dalam kamar.
setelah Atir selesai memakai baju, semenjak aku ditinggal bunda, aku dan Atir belajar mandiri aku selalu mengajarkan Atir arti kehidupan tanpa kedua orang tua disamping kita. Atir pun menghampiri nenek diruang tamu, rumah ku memang tidak mempunyai ruang makan karena paktor uang yang tidak mencukupi, ayah dan bunda meninggalkan rumah ini untuk ku dan Atir adik ku, nenek berharap aku bisa merapihkan isi rumah dan memperlengkap peralatan rumah.
"nek, nasgor pesanan Atir mana?" Tanya Atir.
"ini nasgor pesanan Atir" ucap nenek sambil menggambilkan Atir piring.
"asiiikkk..." ucap Atir senang.
Tiba-tiba Amira datang dengan rapih karena hari ini hari libur bagi amira, seperti biasa amira selalu menghabiskan waktu liburnya untuk bermain.
"nenek, nasgor amira mana?" tanya amira. 
"nenek sudah sisihkan nasgor untuk amira"ucap nenek setelah menelan satu suapan nasi.
Amira pun langsung duduk disamping nenek.
"nek, nasgornya enak" ucap atir.
"siapa dulu yang masak" jawab amira.
"emang siapa ka yang masak?" tanya raka.
"siapa lagi  jika bukan kakak, iyakan nek?" jawab mira sambil menengok kearah nenek yang sedang makan.
"mmm...nek apakah benar ini masakan kakak?" tanya atir dengan wajahnya yang polos.
"sudah makan saja, cepat habiskan nasinya!" jawab nenek.
Atir pun akhirnya makan dengan lahap namun, lagi-lagi raka membuat kakaknya kesal sehingga terjadilah keributan pada raka dan amira.
"yeee...nasi atir sudah habis, kalau atir sudah kenyang atir mau main dulu yah nek" Ucap atir dan beranjak pergi keluar.
"raka mau kemana kamu?" tanya amira menghentikan langkah atir.
"raka bereskan lagi setelah makan! iiihhh...berantakan sekali, atir kamu makan atau memberi makan bebek berantakan sekali!" omel amira.
"sudah-sudah amira biarkan saja atir masih kecil dia belum ngerti apa-apa" ucap nenek.
"tapikan nek," jawab amira
"amira!"ucap nenek menghentikan.
"nenek sama paman sama saja, selalu membela atir" amira pun ngambek dan langsung pergi ke kamar dan meninggalkan nenek.
DUBRAKK...(suara amira menutup pintu kamar sampai mengagetkan nenek).
"Astagfilullah..."nenek pun beristigfar melihat kelakuan amira yang egois dan yang selalu ngambek sampai membuat nenek merasa jengkel.
Amira pun menangis di dalam kamar, sudah kebiasan amira ketika dia ngambek dia selalu mengunci diri dalam kamar. Amira merasa kesal atas kehadiran atir, membuat perhatian semua orang yang dulu selalu perhatian pada amira kini berbalik pada atir. Amira yang selalu cemburu pada atir mebuatnya selalu marah-marah dan berantem, selalu ada aja yang diributkan oleh amira.
"kenapa semua orang selalu membela atir? Kenapa atir selalu mendapatkan perhatian dari semua orang? Kenapa amira yang terus mengalah?." Batin amira bertanya.
"Bunda...amira rindu dengan bunda, amira rindu akan perhatian bunda, kenapa bunda secepat ini meninggalkan amira?" ucap amira sambil menangis. amira masih belum bisa menerima keyataannya diwaktu kecilnya.
   Begitu pun dengan nenek yang sudah tua dan sering sakit-sakitan, nenek merasa pusing apa yang akan ia lakukan untuk menghadapi sikap cucunya itu, begitu pun apa yang akan ia katakan jika atir bertanya "dimana bunda?". Nenek pun terdiam.
"bunda...amira kangen bunda" Teriak amira dari dalam kamar.
Tiba-tiba paman amira melewati kamarnya dan mendengar amira menangis didalam kamar akhirnya paman mengetuk pintu.
"amira... buka sayang, amira ini paman buka pintunya" ketuk paman dari luar.
"gak mau, amira tidak mau membuka pintu, paman jahat!" ucap amira.
"sudah biarkan saja nanti ia akan diam sendiri" pinta nenek pada paman.
"paman ayo kita main lagi"ucap atir sambil menarik tangan paman.
"yasudah, atir ayo kita main dirumah paman yah.."ucap ku.
"baik paman" dengan senag hati ia menjawab.
Tak lama kemudian
suara tangias amira tidak lagi terdengar, nenek pun mengintai dari jendela kamar amira karena khawatir teryata amira tertidur pulas. Nenekpun tersenyum ada rasa haru pada amira.

Kamis, 30 Maret 2017

Hidayatul Bidayah

      langkah-langkah awal untuk mendapat hidayah
-Tentang niat
  1. Niat belajar buat bersaing
  2. Niat belajar buat ngalahin lawan
  3. Niat belajar buat berbangga diri
  4. Niat belajar buat mendapat simpati
  5. Niat belajar buat mengumpulkan isi dunia dan kesenangan dunia. 
-Buah ilmu itu hidayah, bidayah, dhohir, batin.
buah ilmu ada 3 tingkatan toriqoh, ma'rifat, haqiqoh, syariat.
-Syariat = itu hukum -hukum yang allah bebankan kepada kita
 semua yang bersumber datangnya dari allah.
-Toriqoh =  mengerjakan yng wajib dan sunah dan juga menyepi
dari yang mubah dan mengambil dengan hati-hati.
-Haqeqat = mendekati dengan ilmu laduni {goib }
-Ma'rifat = mengetahui
              setelah kita pelajari semua maka kita akan berkata
      " ad-dunya jiifatun "
kenapa?
-karna kita telah mengetahui mana yang harus kita kerjakan dan mana yang harus kita tinggalkan.



Melepas Rindu



Neul ttokgateun haneure
Selalu tepat dibawah langit yang sama
Neul gateun haru
Selalu sama beberapa hari

Geudega omneun-gotmalgoneun Dallajin-ge omneunde
Selain tidak memiliki kamu tidak ada yang berbeda pada semuanya

Nan utgoman sipeunde Da ijeundeusi
Ku sudah berpikir tentang membiarkan kamu pergi
Amuil aneun deut geuroke
Tanpa meninggalkan memori samar seperti tidak ada yang terjadi
Useumyo salgopeunde
Senyuman menghidupkan hari-hariku

*Geuriwo geuriwoso
Rindu kamu, sangat rindu kamu
Geudega geuriwoso
Karena aku sangat merindukanmu
Meil nan honjasoman
Setiap hari aku sendiri
Geudereul bureugo bullobwayo
Dan aku memanggilmu

Bogopa bogopaso
Ingin melihatmu, ingin melihatmu
Geudega bogopaso
Karena aku ingin melihatmu
Ije nan seupgwanchorom
Sekarang hanya seperti sebuah kebiasaan
Geudea ireumman bureuneyo
Aku hanya menyebut nama anda

Oneuldo
Bahkan saat ini
Nan bonenjur-aratjyo da namgim-obsi
Aku sudah berpikir tentang membiarkanmu pergi
Anijyo anijyo nan ajik geudereul motbonetjyo
Tidak tidak, aku masih tidak bisa membiarkanmu pergi


Oneuldo
bahkan saat ini
Haruharuga jugeul gotman gateunde
Setiap hari tampaknya menjadi hari terakhir bagi saya
Ottoke heyaheyo
Apa yang harus ku lakukan
(back to *)
Saranghe sarangheyo
Cinta, aku cinta kamu
Geudereul sarangheyo
Benar-benar cinta kamu
Maljocha mot-hagoso geudereul geuroke bonenneyo
Pengakuanku sudah terlambat, apakah kamu sudah mendengar

Mianhe mianheyo
Maaf, maafkanku
Nae mari deullinayo
Apakah kamu mendengar kata-kataku
Dwineujeun nae gobegeul geuden deureul su isseulkkayo
Kebingunganku yang terlambat dapatkah kamu mendengar ini
Sarangheyo
Aku mencintaimu
Neul ttokgateun haneure
Selalu tepat dibawah langit yang sama
Neul gateun haru
Selalu sama beberapa hari
Geudega omneun-gotmalgoneun Dallajin-ge omneunde
Selain tidak memiliki kamu tidak ada yang berbeda pada semuanya

Nan utgoman sipeunde Da ijeundeusi
Ku sudah berpikir tentang membiarkan kamu pergi
Amuil aneun deut geuroke
Tanpa meninggalkan memori samar seperti tidak ada yang terjadi
Useumyo salgopeunde
Senyuman menghidupkan hari-hariku

*Geuriwo geuriwoso
Rindu kamu, sangat rindu kamu
Geudega geuriwoso
Karena aku sangat merindukanmu
Meil nan honjasoman
Setiap hari aku sendiri
Geudereul bureugo bullobwayo
Dan aku memanggilmu

Bogopa bogopaso
Ingin melihatmu, ingin melihatmu
Geudega bogopaso
Karena aku ingin melihatmu
Ije nan seupgwanchorom
Sekarang hanya seperti sebuah kebiasaan
Geudea ireumman bureuneyo
Aku hanya menyebut nama anda

Oneuldo
Bahkan saat ini
Nan bonenjur-aratjyo da namgim-obsi
Aku sudah berpikir tentang membiarkanmu pergi
Anijyo anijyo nan ajik geudereul motbonetjyo
Tidak tidak, aku masih tidak bisa membiarkanmu pergi


Oneuldo
bahkan saat ini
Haruharuga jugeul gotman gateunde
Setiap hari tampaknya menjadi hari terakhir bagi saya
Ottoke heyaheyo
Apa yang harus ku lakukan
(back to *)
Saranghe sarangheyo
Cinta, aku cinta kamu
Geudereul sarangheyo
Benar-benar cinta kamu
Maljocha mot-hagoso geudereul geuroke bonenneyo
Pengakuanku sudah terlambat, apakah kamu sudah mendengar

Mianhe mianheyo
Maaf, maafkanku
Nae mari deullinayo
Apakah kamu mendengar kata-kataku
Dwineujeun nae gobegeul geuden deureul su isseulkkayo
Kebingunganku yang terlambat dapatkah kamu mendengar ini
Sarangheyo
Aku mencintaimu



Rabu, 22 Maret 2017

Bunga mimpi

 Mimpi yang selalu datang disaat ku tidur 
Mimpi yang selalu menghantui pikiran ini
 Membuat ku takut untuk melangkah lebih jauh Sebuah keyakinan menyelimuti diri
 Yakin bahwa aku bisa mencapainya
 Tak pernah ku dengarkan apa yang orang katakan,
 Sebuah keyakinan membuat kuterus berusaha Untuk bisa mencapainya. 
ku melangkah lebih jauh Bunga mimpi adalah sebuah impian dan cita-cita
 Ketika ku susun sebuah nama yang 
“Dr. khoirunnisa al-ali”
 Tapi... Hembusan angin menghancurkan susunan 
Dan ketika keyakinan ku datang membawa ku lari
Mengejar huruf-huruf yang hilang terbawa angin
, angin itu sudah membawanya terlalu jauh hingga aku Harus berusaha melangkah lebih jauh lagi. 
aku bisa menyusun nama yang indah itu. 

Kamis, 09 Maret 2017

Rahasia Hati

Semua orang pasti mempunyai rahasia di dalam hatinya, ku tak tau apa rahasia hatimu ?
siapa yang ada di dalam hatimu? Hanya kau yang mengetahuinya sendiri.
Dirimu sangatlah sempurna dimata semua orang, sehingga banyak orang yang ingin memilikimu, tpi sikap mu tak menunjukan kalau kau suka dengan semuanya, semua ingin tau siapa di hatimu?
 Kau merahasiakan hatimu pada semua orang,kau simpan rahasia dalam hatimu, kau biarkan ruang kosong dihati mu, yang semua orang tidak tau siapa yang akan mengisi ruangan itu?
 ingin ku mengisi ruangan itu dengan cinta dan kasih sayang, hari ini ku melihat senyum indah penuh rahasia, tuhan telah memberimu sebuah karunia indah yang tidakn akan dimiliki oleh orang lain. Ku tampak goyah dangan kenyakinan ku sendiri, 
Aku selalu mengamati mu dari jauh tanpa kau sadari, dan akhirnya kesimpulan ku terbukti bahwa diri mu hanya memandang diriku bukan hatiku, bahwa sebenarnya tidak pernah percaya dan yakin akan hati ini. Aku semakin yakin bahwa keputusan ku untuk meninggalkan mu adalah langkah terbaik untuk ku dan dirimu, seandainya engkau adalah buku yang selalu aku baca, ingin ku buka lembaran demi lemberan, sehingga aku mengerti isi hatimu. Namun buku itu terlalu mahal untuk ku jangkau ,aku hanya dapat memendangi buku ku dan berharap suatu saat nanti aku dapat memiliki buku itu.

Jumat, 24 Februari 2017

Kata Hati

 Kita akan tau isi hati seseorang , dengan sikap seseorang itu kepada kita, seseorang dapat merasakan perasaan kita disaat kita sedih dia juga ikut merasakannya juga karna kita menyayangi seseorang itu, kalian juga pasti pernah merasakan kesedihan seseorang pada hati seseorang yang kalian sayangi , dengan rasa sayang yang kalian kasih untuk seseorang, kalian bisa tau isi hati seseorang itu, tapi ketika rasa sayang itu sudah hilang maka isi hati seseorang pun tak dapat kita rasakan kembali, sulit buat jadi orang yang pengertian kerna kita tidak tau isi hati seseorang, tapi jika kita sayang kepadanya kita pasti bisa menjadi orang yang pengertian.

Senin, 20 Februari 2017

Rindu kamu kuda laut ku...

Aku rindu akan senyumanmu …
 Aku rindu akan tawamu …
 Aku rindu akan candamu …
  Aku rindu akan kehadiranmu ...
Aku rindu akan canda tawa kita …
 Rindu akan semua yang pernah kita lakukan …
Rindu akan janji yang pernah kau ikarkan …

 Rindu akan sahabat yang selalu ada, Disaat suka dan duka … 
Aku rindu akan pertengkaran Yang setiap hari kita lakukan …
 Aku sangat rindu akan wajah merahmu Saat kau tersipu malu …
 Rindu akan perhatian Yang kau berikan padaku …

Mengapa jarak dan waktu Selalu memisahkan kita …?
 Sahabat … Ku ukir namamu diatas batu, Dimana tempat kita saling berpadu …
Satu hal yang ingin ku katakan padamu …
            “Aku merindukanmu”

nidaamiratunnisa

  Asuransi Perjalanan Editing by canva      Asuransi bisa melindungi kita dalam perjalanan jauh misalnya pergi liburan ke negara Jepang, ada...