Jumat, 19 Oktober 2018

Quates Sebatas Harapan Tanpa Kepastian

"Aku tidak butuh sahabat yang hanya datang di saat butuh! 
Aku tidak butuh sahabat yang akhirnya akan berhianat."

"Tatapan nya begitu tajam, bukan hanya aku yang merasakan itu
Akan tetapi hampir semua wanita merasakan tatapan itu,
karena bukan hanya aku yang ia tatap
 melainkan semua wanita yang berparas cantik."

"Aku pernah merasakan patah hati berkali-kali namun,entah 
kenapa dengan mu aku merasakan hal yang tidak semestinya.
 Di mana ada rasa cemburu juga rindu.
Di mana ada rasa kecewa namun, juga senang.
Di mana aku harus merelakan namun, juga ingin bertahan.
Jika pada akhirnya aku harus kebahagiaan mu dengan nya.
Maka biarkan lah aku melenyapkan diri dalam sajak yang ku ramu."

"Sahabat adalah penyemangat, aku butuh sahabat 
yang bisa mendukung apa yang sahabatnya lakukan
bukan sahabat yang bisanya menjatuhkan dan menjadi 
musuh dalam selimut."

"Jika hujan perlahan bisa mengikiskan bebatuan.
Lantas mengapa hujan tidak bisa mengikis hati mu
agar memberi ruang untuk aku tempati.
Atau apakah hati nya sekeras bebatuan???"

"Terima kasih sahabat ku Liza, kamu sudah 
memberitahu ku akan perasaan nya yang sebenarnya.
dan kini teka-teki ku telah terbuka. Namun,
entah kenapa aku masih begitu yakin jika mata dan hati 
itu tidak bisa dibohongi."

"Buat kamu! Fitri Daira, ya kamu orang yang begitu 
dia sayangi, dan aku yakin kamu pun begitu.
Aku percaya sahabat ku tidak akan pernah menyakiti
Perasaan sahabatnya sendiri, dan begitu juga dia.
Selamat ya, semoga bahagia!
Bukan kah cinta itu ikhlas memberi bukan meminta 
Tanpa harus meminta balasan."

"Mendengar kamu putus dengan nya, itu bukan kebahagiaan ku
dan itu adalah bukan kemauan ku, Karena aku tau
jika seseorang yang sudah terlanjur sayang itu sulit untuk 
dilepaskan kembali, dan aku yakin kamu pun
tidak akan bisa melakukan itu karena cinta yang kamu miliki
itu karena cinta yang kalian miliki itu karena hawa nafsu."

"Kamu, menyukai wanita karena 3 hal:
-Berparas cantik
-Memiliki kepintaran.
-Dan ada yang kamu suka dari dirinya.
kamu sangat dikenal sebagai orang yang tau agama.
Tapi, sayang ilmu agama tidak berguna karena kamu,
tidak bisa menghargai perasaan wanita, melukai
hati wanita itu sama seperti melukai hati seorang ibu."

"Dalam peraturan dilarang pacaran!
Dan orang yang tidak berani memutuskan pacar nya itu
Berarti dia takut tidak laku, dan cinta yang dia miliki itu karena 
hawa nafsu."

"Jika sejak awal aku tau kamu laki-laki yang pintar
aku tidak akan pernah memendam perasaan ini pada mu.
Karena aku tau orang pintar itu akan mencari pasangan nya 
yang sempurna dan cantik."

"Maaf bukan maksud ku mengusik hidup mu!
sekali lagi maaf bukan maksud itu maksud ku.
Satu hal yang tidak kamu tau alasan ku apa."




 
 

 

Selasa, 16 Oktober 2018

Menyayangi Mu Dalam Diam

Menyayangi seseorang dalam diam itu memang lebih aman dan asik, Aisyah menyukai seseorang laki-laki sejak perkenalan, namun saat itu Aisyah tidak mengetahui namanya, tapi seiring berjalan nya waktu Aisyah jadi tau jika laki-laki itu ialah Adam Rohikal, Aisyah tidak pernah berusaha untuk mencari tau nya, tapi karena waktu dan keadaan yang menuntut nya untuk tau, dan mungkin karena Aisyah dan Adam satu kelas dan sering mendapat tugas kelompok sehingga Aisyah jadi mengenal semua teman kelas nya termasuk Adam.
Di sekolah Aisyah dikenal dengan anak yang paling imut karena tubuh nya lebih kecil dibanding semua teman-teman nya, Aisyah anak yang aktif dan mempunyai skill yang cukup, selain menjadi seorang pelajar Aisyah juga menjadi penjaga kantin di sekolahan nya namun, tidak semua nama anak laki-laki Aisyah kenal karena wajah Aisyah yang selalu menunduk dan tidak pernah memandang seseorang dengan lama hanya sekilas namun, jelas.
"Aisyah, aku beli es taro 2 ribu."Kesabaran Aisyah selalu habis saat menghadapi pembeli yang sangat ramai itu, bahkan amarah nya selalu tumpah kepada siapa pun, bahkan orang yang tidak bersalah pun mengenai semprotan amarah dari mulut Aisyah. Lelah menjadi seorang Aisyah tapi itu adalah amanah dan amanah itu harus di jalan kan dengan ikhlas. Tapi insya Allah lelah yang Aisyah rasakan menjadi Lillah. Dan terkadang Aisyah sering tertidur di kelas, ya Aisyah memang sering mengantuk di kelas tapi, rasa kantuk nya itu di sebabkan karena rasa lelah atau pun capek ditambah lagi Aisyah selalu telat tidur malam.
"Khemmm..." Aisyah kaget ketika mendengar laki-laki berdehem. Bertapa malu nya Aisyah saat melihat laki-laki yang dia sukai melihat Aisyah tertidur di kelas.
"Bangun woy."Adam tersenyum melihat wajah Aisyah yang sedang tersipu malu. Aisyah pun akhirnya kembali menegak kan posisi duduk nya sambil nyengir kuda pada Adam, ada rasa kesal diri Aisyah, karena jika dia belum berdiri tegak Adam akan terus mengganggu nya sampai Aisyah benar-benar bangun, "Aisyah tidak tdur Adam." Ucap Aisyah bohong, "Apaan orang mata kamu tidur kok." Jawab Adam yang tidak mau kalah karena Adam melihat dengan mata nya sendiri jika Aisyah memang tidur. Jarak duduk Adam dan Aisyah memang tidak jauh sehingga jika Aisyah tidur Adam bisa melihat nya.
Setelah usai pelajaran Aisyah membereskan buku-buku nya, hari ini Aisyah pulang bersama Fatimah dan Hawa, mereka bercerita tentang ketampanan Adam, Aisyah kaget dan entah kenapa Hawa selalu cerita tentang Adam, dan sekarang mereka pun semakin dekat, ada apa dengan Hawa dan Adam?
"Mungkin Adam suka sama kamu Hawa." Ledek Fatimah, Aisyah hanya tersenyum bahkan bisa dilihat jika senyuman Aisyah itu terpaksa.
 "Fatimah, Hawa aku duluan ya, soalnya hari ini aku udah janji mau ke toko buku dulu."Ucap Aisyah.
"Baiklah Aisyah, kami duluan ya." Fatimah dan Hawa pun meninggal kan Aisyah di depan Gramedia. Aisyah berjalan memasuki toko itu sungguh luas nya Gramendia dekat sekolahan nya itu.
Aisyah memang sedang mencari novel untuk dia baca hari ini, Aisyah terus berjalan menelusuri rak yang berisi novel-novel dengan cover yang bagus-bagus, yang akhirnya Aisyah berhenti pada novel yang berjudul "Sebening Syahadat" Karya  Diva S.R . Dibeli nya novel itu.
Ketika sampai rumah Aisyah mulai membaca novel yang tadi dia beli itu lembaran demi lembaran dia baca, tanpa Aisyah sadari air mata Aisyah menetes.
"Aisyah ada apa dengan mu?" Tanya Adiba heran dengan anak perempuan nya ini.
"Bunda, Aisyah terharu baca novel ini." Jawab Aisyah sambil memandang Adiba yang sudah ada di depan nya itu.
"Mmm...sejak kapan anak bunda menyukai novel?" Tanya Adiba.
"Se...jak Aisyah duduk di bangku SMP Bun." Jawab Aisyah.
"Ya sudah lanjutkan baca nya, Bunda mau pergi keluar sebentar ya." Ucap Adiba pada Aisyah.
"Baik Bun." Jawab Aisyah sambil tersenyum. Aisyah pun kembali membaca novel Sebening Syahadat.




Kamis, 11 Oktober 2018

Deary Mom

Hari ini adalah hari jumat yang bertepatan pada tanggal 11 Oktober 2018, Hari ini adalah hari yang di mana Ibu, Ema dan Bapak ende ku datang, ya walaupun aku tau itu hanya dalam mimpi, Anis sangat bahagia

Only Limited Of Friends

What do you think about friends?



   
Sometimes most people misinterpret the meaning of true friendship. They assume that friends are those who are always there when we are happy or sad. Some don't even trust a friend because he doesn't understand what a friend means, and they haven't felt the love of a friend. whereas friendship has a very deep meaning, one of them is that they have made us believe in the existence of friends, those who are always there when we need help, those who always give us motivation when we are desperate. In friendship there is trust, honesty, loyalty, and mutual understanding.
In other words, friendship is beautiful and lots of ink has been spilled by quoting the virtues of having friends. However, that does not mean that friendship is easy to find or find. Friends certainly understand how the nature of friends. It will also teach good things that make them develop.








Al-Furqon Ayat 28- 29....





   So, friendship is not only limited to friends who always have time to play. But friends also must always support each other with various things. Because support is very important, especially the support of friends or people who are closest to us.

  
Elisabeth Foley, said, "doubling your joy and sharing your sadness and the most beautiful discovery made by real friends is that they can grow separately".

Senin, 08 Oktober 2018

Kenyataan Yang Menyakitkan

Hari ini adalah hari terakhir bagi ku melihat mu, setelah aku menerima ucapan ulang tahun aku merasa kamu masih peduli dengan ku. Namun saat kamu berkata kamu tidak pernah menyayangi ku aku rasa itu sudah jelas.
Selamat tinggal! Dan mengenal mu adalah suatu anurgah dari tuhan, dan kamu adalah kenangan SMA ku, dan kenangan itu harus aku ingat tapi masa lalu adalah masa lalu yang tidak akan bisa jadi masa depan. Bukan?.
 "Aku tidak suka dengan Aisyah!"Tegas Adam
"Lantas, mengapa kamu bersikap begitu sama Aisyah?" Tanya Fatimah, ia kesel dengan sikap Adam yang playboy, dan genit dengan cewek.
"Begitu bagaimana? sikap aku sama dia biasa aja kok."Jawab nya santai, Adam memang tidak pernah mau di salah kan, seakan-akan apa yang dia lakukan itu selalu benar.
"Terserah kamu Dam, Tapi perlu kamu ketahui Aisyah itu menyayangi mu, dan jangan pernah sakiti dia lagi, dan aku mohon jangan mendekati Aisyah lagi!"
Dari balik pohon Aisyah mendengar dan melihat dengan ke dua mata nya sendiri, "Aku tidak menyukai Aisyah." Perkataan itu seakan-akan terucap jelas jika selama ini Adam tidak pernah menyukai Aisyah, Harapan Aisyah hancur. Air mata nya terus menetes dia tidak percaya jika Adam mendekati nya hanya untuk mempermain kan perasaan nya saja.
Hiks...Hiks...Hiks...
"Ai-syah" Ucap Fatimah saat mendengar tangisan seseorang yang ternyata itu adalah tangisan Aisyah. Aisyah yang tau jika Adam dan Fatimah yang sudah mengetahui keberadaan nya segera melarikan diri dengan air mata yang mengalir di pipi nya.
"Aisyah..." Fatimah mencoba menghentikan langkah Aisyah namun, seperti nya teriakan nya di abaikan oleh Aisyah. Segera Fatimah mengejar Aisyah tanpa menghirau kan Adam yang sejak tadi hanya terpaku dan diam.
"Aisyah aku mohon berhentilah."Teriak Fatimah saat melihat cukup jauh jarak nya dengan Aisyah, namun Fatimah tau jika Aisyah pasti akan berhenti. Tapi tidak...
"Aisyah, awasss..."Teriak Fatimah.
Aghhhh... Aisyah terjatuh di jalanan, Fatimah segera menghampiri nya dengan rasa takut Fatimah teriak meminta tolong, kepala Aisyah mengeluarkan banyak darah, sehingga membuat Fatimah semakin panik.
"Ayo kita bawa dia ke rumah sakit neng." Ucap seorang laki-laki dan langsung membawa nya ke dalam mobil milik nya.
Sesampai di rumah sakit, Aisyah langsung menerima penanganan dari dokter, Fatimah pun semakin takut, apa yang akan terjadi dengan sahabat nya itu.
"Fat-fatimah..."Teriak seorang perempuan berhijab, dan Fatimah pun langsung memeluk perempuan itu. "Bagaimana keadaan Aisyah Fatimah?" Tanya perempuan itu.
"Aisyah masih di tangani oleh dokter. Bagaimana kamu bisa tau aku ada di sini Hawa?"
"Aku tau dari Adam, dia memberitahu ku jika Aisyah kecelakaan." Jawab Hawa, Fatimah heran dengan Adam, mengapa ia menyuruh Hawa? Mengapa tidak dia saja yang datang, aku yakin Aisyah butuh dia di saat dia sedang seperti ini, Tapi seperti nya Adam memang tidak pernah perduli dengan perasaan Aisyah kepada nya.
"Maaf, keluarga Aisyah?" Tanya seorang Dokter yang keluar dari kamar Aisyah.
"Iya saya teman nya Dokter." Jawab Hawa.
"Maaf, Aisyah mengalami Hemoglobin." Ucap Dokter. "Jika bisa segera mungkin carikan golongan darah yang sama dengan golongan darah A."Pinta Doter tersebut.
"Maaf Dokter, mungkin golongan darah saya sama dengan Aisyah." Ucap Fahri.
"Kamu yakin Fahri?" Tanya Hawa.
"Insya Allah Hawa, kebetulan golongan darah ku juga A." Jawab Fahri.
"Kalau begitu mari ikut saya."Dokter pun membawa Fahri ke ruang Blood Sampling untuk di ambil darah nya. Fahri mengangguk dan menoleh ke arah Fatimah dan Hawa berharap hasil tes nya akan sama, Fatimah pun tersenyum begitu pun dengan Hawa yang mengangguk.
"Fatimah, Hawa..." Teriak Adiba, dia adalah Umi nya Aisyah, "Bagaimana keadaan Aisyah Fatimah?" Tanya Adiba sambil menangis.
"Tenang Umi, percaya lah Aisyah akan baik-baik saja, tidak akan terjadi apa-apa dengan nya." Hawa memeluk Adiba sambil menenangkan nya.
"Umi, Aisyah mengalami Hemoglobin, kecelakaan itu cukup parah sehingga Aisyah kepala Aisyah banyak mengeluarkan darah."Ucap Fatimah menjelaskan kejadian yang di alami putri nya itu.
"Tapi, tenang Umi, Aisyah sudah menemukan pen donor darah nya."
"Siapa nak, siapa yang bersedia mendonor kan darah nya untuk Aisyah?" Tanya Adiba penasaran.
"Maaf Umi dia tidak ingin kita memberitahukan nya pada orang lain."Jawab Fatimah.
"Alhamdulillah, tes darah nya sudah berhasil dan hasil nya sama." Ucap Seorang Dokter sambil tersenyum.
"Dokter boleh kah sama bertemu dengan anak saya?" Tanya Adiba.
"Silakan, tapi jangan terlalu diajak bicara pasien nya. Dia masih butuh istirahat."Jawab Dokter sambil tersenyum. "Ya sudah saya permisi."Setelah Dokter pergi mereka pun masuk.
"Aisyah, kamu harus kuat sayang,"Ucap Adiba sambil membelai wajah cantik Aisyah yang kini wajah cantik  nya dihiasi dengan perban di kepala nya.
"Umi, hari sudah sore kami pamit pulang ya, Insya Allah besok setelah sekolah aku akan ke mari lagi."Ucap Fatimah dan Aisyah.
Sampai saat ini Aisyah belum sadar kan diri, luka di kepala nya membuat Aisyah tertidur lama, Malam hari Adam datang ke rumah sakit untuk melihat keadaan Aisyah, walau bagaimana pun Adam lah sebab kecelakaan Aisyah, "Apa yang aku lakukan kepada nya Sehingga ia masuk ruangan ini.?" Ucap Adam saat menjumpai kamar rawat Aisyah,  seketika rasa bersalah pun muncul dalam diri nya.
Tok...Tok...Tok...
"Masuk! Siapa ya?" Pinta seseorang dari dalam, Adam pun langsung masuk.
"Assalamualaikum Tante." Ucap Adam saat menjumpai Adiba yang sedang duduk di samping wanita. Ya itu, Aisyah anak kesayangan nya.
"Wa'alaikum salam, Umi seperti kenal, tapi siapa ya?" Ucap Adiba seraya mengingat nama seorang laki-laki yang datang tengah malam ini.
"Adam Tante." Jawab Adam sambil tersenyum, Adam memang ramah dan sopan pada orang lain.
"Owhh iya, kemari nak."Ucap Adiba mempersilakan Adam untuk melihat Aisyah.
Aisyah maaf kan aku, maaf kan aku, ini semua gara-gara ku, tapi aku tidak bermaksud menyakiti mu Aisyah. 
Adam sadar selama ini ia telah menyakiti wanita sepolos Aisyah dan selembut Aisyah, tidak sepantas nya ia menyakiti hati nya, apa arti ilmu agama yang sudah ia pelajari jika sampai sekarang pun ia masih selalu menyakiti para wanita.
"Adam, Aisyah belum sadar kan diri dari tadi, luka di kepala nya membuat nya mengalami Hemoglobin." Ucap Adiba dengan mata yang berlinang. "Adam, Umi mau minta tolong sama kamu."
"Minta tolong apa U-mi." Tanya Adam dengan sopan, kali ini Adam memanggil Adiba dengan sebutan Umi.
"Aisyah anak satu-satu nya yang Umi punya, Umi tidak memaksakan kamu untuk mencintai nya namun, Umi mohon jaga perasaan Aisyah." Kali ini Adiba meneteskan air mata, Adiba sangat tau bagaimana perasaan Aisyah kepada laki-laki yang bernama Adam ini, walaupun Aisyah tidak pernah cerita apa pun tentang laki-laki ini tapi, Adiba pernah melihat nya berdoa untuk laki-laki yang bernama Adam ini.
"Maaf kan aku Umi, jika aku sering melukai hati Aisyah. Aku berjanji umi aku tidak akan menjaga perasaan nya. " Adam merasa bersalah, ia telah melukai Aisyah dan sudah membuat Adiba menangis.
"Terima kasih nak, jika begitu Umi pamit ke kamar mandi sebentar ya." Adiba pun keluar dari ruangan, hanya ada Adam dan Aisyah di kamar itu, Adam bingung kenapa dia sudah menyia-nyia kan wanita selembut Aisyah. Tangan nya menyentuh Aisyah.
"Aisyah, bangun Aku di sini, aku minta maaf tentang kejadian tadi, jujur aku memang belum mencintai mu, tapi aku yakin kamu akan mendapatkan laki-laki yang sholeh dan baik."Aisyah merasakan kehadiran Adam dan sentuhan tangan nya, Aisyah mendengar semua yang Adam kata kan."Kenyataan ini menyakitkan Adam," Batin Aisyah berkata.

Air mata Aisyah keluar seakan-akan ia mendengar apa yang Adam kata kan, Adam pun langsung mengusap nya dengan lembut, Adam tidak ingin melihat air mata Aisyah keluar karena nya.
                        The Next =>
                            



















Kamis, 04 Oktober 2018

Sebatas Harapan Tanpa Kepastian

                                         Prolog


Hari yang Indah...
Saat u tersenyum manis, ya hanya itu lah yang aku inginkan melihat mu bahagia, walaupun di sisi lain kebahagiaan itu bukan karena ku melainkan sahabatku, tidak masalah! ya semua itu hanya kebahagiaan semata, aku tidak butuh kamu yang selalu menyakiti ku, aku hanya butuh dia yang bisa menjaga ku, dan melindungi ku, aku katakan kamu orang yang aneh, dan entah kenapa aku menyukai dan aku tidak ingin kehilangan kamu. Ya mungkin alasan ini cukup untuk ku menjelaskan kepada dunia jika aku menyukai sikapmu yang cuek dan terkadang bertingkah aneh.
Sikapmu membuat aku selalu tertawa sendiri, dan terkadang aku sering meneteskan air mata jika kamu bersikap cuek pada ku, dan aku cemburu saat melihat mu berdua bersama dia, sahabat ku.
Hari-hari ku terasa indah saat aku bisa dekat dengan mu, namun kesenangan itu hanya sebentar karena aku tau kamu tidak pernah menyukai ku dan mustahil untuk ku memiliki mu, aku mengalah saat aku tau kamu menyukai sahabat ku, dan aku katakan cinta itu memberi bukan meminta, dan jika kamu akan bahagia dengan nya aku ikhlas.
Hanya hujan yang terus menetes, hanya ada pelangi setelah hujan, hanya ada bintang dan bulan saat malam hari. Aku suka dengan matahari walaupun banyak yang tidak menyukai nya namun, ia tetap memancarkan cahayanya, mengapa tuhan mendekatkan kita jika sejak pertama kita bertemu kamu sudah membenci ku?Jika kamu mengira aku berniat untuk menghancurkan hubungan mu dengan sahabat ku, itu adalah salah! karena pada kenyataan nya aku tidak pernah berniat untuk memiliki mu.
Aku tau cara mu saat melihat ku dengan pandangan yang ku pikir cinta, dengan tatapan mata yang ku pikir sayang, dan dengan sikap mu yang ku pikir harapan namun, aku jauh mengartikan semua itu ketika sebenarnya yang aku rasakan hanyalah perasaan bertepuk sebelah tangan yang pada akhirnya penantian yang sia-sia.
Kau tau? berapa mata ku meneteskan air mata karena mu? Sering kali luka ku gores kan seringkali kecewa ku toleh kan namun, aku tidak berhak untuk marah dan menyalahkan mu dan sikap mu karena tidak ada gunanya aku marah pada mu dan kamu pun tidak bisa mengobati rasa rindu ku karena kamu tidak paham artinya merindukan.
Aku munafik, ya aku memang munafik saat itu dan aku pun tidak ingin sahabat ku tau jika aku menyukai mu tapi, ketika aku tau kamu lebih bahagia dengan sahabat ku aku pun mengalah dan memilih untuk memendam perasaan ku namun, aku tidak sanggup jika harus ter sakiti terus menerus tanpa kamu ketahui sakitnya hati ku,
Menyesal ya aku menyesal kehilangan sahabat ku, tapi pada kenyataannya begitu aku lebih mementingkan perasaan ku dibanding kebahagiaan sahabat ku, dan sejak saat itulah aku memutuskan untuk membuka lembaran baru dan perasaan ku pun semakin menipis kepada mu, aku sadar jika kamu memang tidak berhak untuk ku miliki maka dari itu aku mengalah demi kebahagian sahabat ku dan ikhlas melepaskan mu dimiliki nya.

                              #Selamat Tinggal Penantian

Terkadang Aku bertanya pada Allah.
Mengapa Allah mempertemukan kita jika pada akhirnya kita akan berpisah, Bukankah lebih baik tidak ada pertemuan? Tidak akan ada rasa. Dan tidak akan ada hati yang terluka dan rindu yang tertinggal.
Namun, pertemuan itu selalu mengajarkan kita akan artinya kesabaran, perpisahan dan kerinduan.
Andai waktu bisa terulang, aku tidak ingin bertemu dengan nya. Sehingga aku tidak perlu sulit untuk melupakan nya lagi.
                                    #######

Tak terasa. Tahun terakhir aku berada di sini dengan sejuta kerinduan yang entah kapan akan terobati, rasa sabar yang entah kapan kesabaran ini akan habis. Sakit, itulah yang aku rasakan, setiap harinya harus meneteskan air mata. Setiap doa ku selalu ada nama mu, dan setiap aku berusaha melupakan mu di situlah rasa rindu ku semakin bertambah. Dan sejauh mana aku pergi selalu ada sosok bayangan mu.
Pagi ini Yogya masih sama dengan segala keindahan nya, Hari yang ku lalui pun masih sama masih ada rindu di sini, namun rindu yang ku rasakan kini berbeda. Jarak memang telah memisahkan kita...
Aku masih di sini, dan berharap kamu pun ada di sini, dan malam ini pun sama. Hanya ada sosok bayang mu dalam diam ku."Kamu belum tidur?" Tanya nya.  "kamu ingin aku tidur?" Jawab ku malam itu."Kamu ingin aku tidur?" Tanya ku pada nya. "Iya." Jawab nya. "Caranya?" Ku tanya lagi dia. "Mengabsen nama-nama binatang, hehehe." Jawab mu, aku ketawa kata-kata Dilan ucap ku dalam hati. Bahkan perkataan mu mampu aku ingat. "Hey belum tidur?"Ucap seseorang, Aku tersentak kaget dan menoleh, "Sejak kapan kamu di sini?" Tanya ku dengan kesal sambil menatap bulan.
"Tidak usah di pikirkan belum tentu yang di sana memikirkan mu!" Ujar Hawa sambil tersenyum.
"Ngapain juga aku mikirin dia?"
"Tidak usah berbohong! Apa perlu aku telfonin agar kamu bisa mendengar kan suara nya." Saran nya.
"Aku pikir dengan aku menjauh dari nya rasa ini akan hilang namun, tidak. Hati ku masih menyimpan nama nya." Tanpa Aisyah sadari ada hati yang terluka dengan kejujuran nya itu.
"Lihat deh bulan itu, indah ya?"
Ucap nya membuat aku tersenyum dan hanyut dalam hayalan.
"Sudah tidur sana!" Pinta nya. Aku memang sudah mengantuk namun, entah kenapa aku merasa ada magnet yang membuat aku tak ingin pergi. Tapi, aku harus tidur karena besok aku harus berangkat kuliah pagi hari. Aku pun mengangguk bertanda "See you letter Hawa."
Aku pun berjalan melewati lorong kamar ku, malam ini terasa indah seolah ia merasakan apa yang aku rasakan. Setelah sampai di depan kamar ku sekilas aku mendengar suara Adam."Jangan lupa wudhu sebelum tidur." Seketika aku kaget mendengar suara itu, aku mengenal jelas itu adalah perkataan Fahri sebelum aku hendak tidur. Lantas mengapa aku jadi mengingat perkataan itu, Ada apa dengan diri ku dan Fahri? Lalu aku pun melihat jam yang menujukan sepertiga malam, segera aku bergegas mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat tahajud di sepertiga malam terakhir.
"Tuhan, jika memang Dia taqdir ku aku mohon satukan lah kami dalam surga mu. Tapi jika Dia memang di taqdir kan bersama dia, aku mohon bahagia kan mereka dan ikhlas kan lah hati ku untuk merelakan dia untuk orang lain, dan satukan kan lah aku dengan ketentuan mu." Dalam aku meminta.
Setelah sholat Aisyah pun langsung melelapkan tubuh nya di atas kasur yang rapih dan Aisyah pun sempat menoleh ke arah Fatimah yang sudah terelap dalam mimpi nya. Memang Aisyah dan Fatimah itu sahabat SMP dulu di Pesantren, Sekarang mereka pun harus menjalani bea siswa  di Yogya




 



        



nidaamiratunnisa

  Asuransi Perjalanan Editing by canva      Asuransi bisa melindungi kita dalam perjalanan jauh misalnya pergi liburan ke negara Jepang, ada...