Jumat, 28 Februari 2020

Rahasia Hati


“Keyla”
teriakan itu berhasil membuat langkah Keyla berhenti, suara yang sangat dia kenal, Kania. Sahabatnya sejak SD, tempat Keyla berbagi cerita.

“Ada apa Nia?” gadis itu terlihat cemas, Keyla ikut khawatir saat tiba-tiba Kania memeluknya, erat sangat erat membuat Keyla kesulitan untuk bernafas. 

“Keyla” ucapnya parau, terdengar ingin menangis, Keyla bingung apa yang telah terjadi dengan sahabatnya. “Keyla, Adit  jahat.” lanjutnya lirih.

Adit? Dia tau jika cowok yang dia dengar itu adalah sahabat cowok Kania, dan Keyla juga tau bahwa sahabatnya ini mempunyai perasaan lebih dari pada cowok itu, lebih dari kata sahabat.

“Oke, lebih baik lo tenangin dulu ya, baru cerita. Biar gue faham, apa yang terjadi dengan lo berdua.” gadis itu membawa Kania untuk duduk dibangku panjang belakang sekolah, yang tak jauh dari mereka berdiri.

Sedetik kemudian Kania melepaskan pelukannya, matanya sembab karena menangis. Kania masih diam mengatur nafasnya yang mulai sesak. “Dengerin ya, tapi jangan potong sebelum gue selesai cerita.” katanya. 

Keyla mengangguk faham, lalu memandang Kania dengan rasa simpati.
Kania adalah gadis tak pernah merasakan bagaimana jatuh cinta, dan bagaimana rasanya suka dengan lawan jenis namun, semuanya berubah semenjak Kania mengenal cowok yang bernama Adit anak kelas 12 A, mereka menjalin persahabatan, keduanya saling terbuka akan masalahnya masing-masing. Namun, tanpa Adit sadari Kania mempunyai perasaan yang lebih kepadanya, lebih dari kata sahabat. Dan Kania sakit hati saat mengetahui hubungan dekat Adit dengan Silah adik kelasnya.

“Gu-e gak nyang-ka, Adi-t bisa ing-kar sama janji-nya.” katanya sambil menangis, terdengar terbata-bata karena tangisannya. Keyla tau gimana perasaan sahabatnya ini. Sakit memang karena cinta dan rasa sakit itu saling berkaitan. Namun sebisa mungkin Keyla bersikap tenang. “Dia angg-ap apa gue sela-ma ini?” lanjutnya masih dalam isak tangisnya.

“Gue juga gak nangka dengan sikap Adit, tapi gue juga gak bisa marah sama dia, kitakan juga gak tau apa benar Adit mempunyai hubungan khusus dengan Silah? jadi menurut gue, lo jangan berpikir negatif dulu, kita bakal cari bukti yang sebenarnya. Gue janji bakal bantu lo,” Keyla menghapus air mata Kania dengan kedua tanganya, rasanya dia tak pernah melihat sahabatnya menangis sampai sesegukan hanya karena cowok yang udah buat dia mengenal rasa yang sebelumnya belum pernah dia mengerti.


“Makasih Key, lo emang sahabat gue paling pengertian,” Kania pun memeluk Keyla, suaranya sudah kembali seperti biasanya, Keyla tau jika sahabatnya ini adalah wanita yang kuat, Keyla janji bakal selalu ada disaat Kania sedang terjatuh.


####
“Kania gue pergi duluan ya, gue ada perlu sebentar.” ujar Keyla berpamitan, belum sempat Kania bertanya mau pergi kemana, Keyla sudah menghilang dibalik pintu terlebih dahulu.

“Adit, gue mau ngomong sama lo, gue tunggu dikantin belakang sekolah ya.”

Setelah pesan yang dikirimnya sejam yang lalu, Keyla menuju kantin dibelakang sekolahnya, sesuai janjinya pada cowok itu. Setelah sampai Keyla dikantin, matanya langsung menemukan cowok yang bersergam Putih abu-abu seperti pakaiannya.

“Maaf, udah lama nunggu?” tanyanya saat sudah sampai didepan cowok itu.

“Gak apa-apa, gue juga baru dateng kok,” Jawabnya santai, terlihat dari nada bicaranya, Keyla mendengus lega sebelum merebahkan punggunya dibangku. 

“Lo mau pesen minuman apa Key?” tawarnya sambil melambaikan tanganya pada Bi Inah penjual kantin itu.

“Apa aja deh terserah lo.” 

Adit diam, saat Keyla tak kunjung berbicara. “Lo mau ngomong apa Key?” tanyanya penasaran. Keyla terdiam sebentar karena dia takut mencampuri urusan orang lain, kalau tidak untuk sahabatnya mana mungkin dia mau ngelakuin ini semua, tak lama kemudian pesanan pun datang. “Makasih Bi.” ucapnya pada Bi Inah.

“Gue mau nanya sama lo Dit, tapi gue mohon jawab pertanyaan gue dengan jujur ya.” Keyla berhenti sebelum melanjutkan perkataannya, setelah melihat Adit mengangguk, Keyla pun melanjutkannya. 

“Gue mau nanya sama lo, sebenarnya lo sama Kania itu punya hubungan apa sih?” Keyla menatap Adit, mencoba melihat kejujuran cowok itu.

Adit meminum es  tehnya sebelum dia mulai menjawab, terlihat bingung namun tetap harus dia jawab, “Gue sama Kania cuma sahabatan.” katanya tegas.

Dasar bego! dia bilang cuma? berarti Adit memang tidak memiliki perasaan lebih pada Kania, apakah benar Adit tidak tau perasaan Kania sebenarnya, apakah cowok itu tidak merasakan sikap Kania kepadanya sedikit pun.

“Owh, cuma sahabat ya?” Keyla dengan sengaja mengulangi perkataan cowok itu, Adit mengangguk membenarkan perkataan cewek didepannya. “Kalau lo sama Kania cuma sekadar sahabat, berarti lo juga punya rasa sayang terhadap sahabat lo kan?” Keyla menekankan perkataan ‘sayang’ pada kalimatnya.

“Iya gue sayang sama Kania sebagai sahabat gak lebih,” Adit memang cowok yang tegas dalam mengambil keputusan, “Prinsip gue, sekali sahabat ya tetap sahabat gak bakal lebih.” lanjutnya, Keyla mengangguk mengerti. Kasihan Kania jika dia tau bahwa Adit hanya menganggapnya sahabat pasti hatinya akan hancur.

“Oke, gue percaya sama lo,” 
Keyla menatap Adit yang sejak tadi menatapnya juga dengan tatapan tajam, “Dan gue pesan sama lo jangan pernah sakiti sahabat lo sendiri, jaga perasaan sahabat lo, jika lo memang sayang sama dia.”

Keyla berharap perkataanya dapat membuat cowok itu mengerti dan sadar. Keyla pun bangkit dari tempat duduknya, setelah mengatakan itu Keyla pergi meninggalkan Adit yang masih berpikir. Sial. Desis Adit.
####
Part 2
“Belum tidur kau?”

Satu pesan masuk diponsel Keyla, gadis itu sedikit terkejut saat melihat jika itu pesan dari Fadhil Rohikal. Kini jari Keyla telah menciptakan satu kalimat jawaban.

“Belum...” Jawab Keyla antusias.

“Kenapa?”

Entah itu rasa ingin tau Fadhil atau sekedar basa-basi, Keyla tidak tau. Cowok itu susah ditebak.

“Belum ngantuk”

“Kenapa?” 

 “Gak tau, kau sendiri belum tidur.”

“Kok gak tau? Aku masih ada urusan, tidurlah hari sudah malam.”

Saat Keyla ingin membalas cowok itu sudah tidak aktif, Keyla membaca ulang chattannya tadi, entah kenapa senyum dibibir tipisnya tak bisa disembunyikan, Fadhil cowok yang nyebelin yang baru Keyla kenal, Keyla meletakkan ponselnya diatas meja dekat tempat tidurnya sebelum dia terlelap dalam mimpi.

Sebelum gadis itu berlalu masuk kekamar mandi, dia meraih ponsel diatas meja belajarnya, dan berniat mengirim pesan pada Kania untuk menjemputnya. 

1 Jam kemudian Keyla keluar dari kamar mandi dengan sebalut handuk yang melilit ditubuhnya, Keyla meraih baju pink dan celana jinsnya dari lemari. Kemudian memantulkan dirinya pada cermin untuk memakai lipsgos dan mas kara pada bulu matanya yang sebenarnya tanpa mas kara pun bulu matanya sudah lentik.

“Keyla, ada teman kamu nih yang jemput.” teriakan Bunda membuat Keyla panik dan tergesah-gesah, buru-buru Keyla merapihkan rambutnya dan segera turun.

Walau ragu, Keyla tetap yakin bahwa semuanya akan baik-baik saja, Keyla hanya bingung harus bersikap gimana saat ketemu Fadhil nanti. Saat Keyla turun dari tangga bukannya Kania yang dia lihat melaikan Arsyad yang sedang duduk bersama Ayahnya, kenapa Kania gak memberitahunya bahwa Arsyad yang akan menjemputnya. Duh Kania.
 
“Hai Key.” Sapa cowok itu saat melihat Keyla sudah didepan matanya, Keyla membalas dengan tersenyum, “Yaudah Om, saya dan Keyla pergi dulu ya.” Katanya sambil menyalami tangan Ahmad, ayah Keyla. “Ayo Key, nanti keburu macet.” 

“Jangan pulang malam-malam.” Kata Ardhi ayah Keyla, membuat Keyla mengangguk mengerti.

Keyla tersenyum saat Ayahnya tak banyak bertanya, Arsyad pun pergi terlebih dahulu untuk menghidupkan mesin motornya. Setelah sampai didepan pintu Keyla menghembus nafas lega.

“Syad, kok lo sih yang dateng?” Keyla memang ingin bertanya sejak tadi, melihat kedatangan cowok itu dirumahnya.

“Kania udah nunggu disana, jadi dia nyuruh gue buat jemput lo, udah buruan naik.”
 
Keyla dengan cepat langsung menaiki motor Arsyad. Arsyad mengencangkan laju motornya agar segera sampai, Keyla ingat bahwa Amel sedang suka dengan cowok ini, memang sih penampilan Arsyad terlihat sedikit keren, tubuhnya yang kekar karena sering olah raga, Arsyad memang anak futsall di Bina Bangsa. Wajar saja Amel suka padanya, Batin Keyla.

“Key, udah nyampe.” 

Cepet banget padahal baru jalan, udah nyampe aja. Keyla langsung turun dan merapihkan pakaiannya kembali. Restoran itu memang sangat ramai, Arsyad menarik tangan Keyla setelah selesai memarkirkan motornya, Keyla berjalan mengikuti Arsyad yang memang tau dimana teman-temannya sekarang. “Hay.” Terlihat Jaya melambaikan tangan kearahnya. Arsyad dan Keyla menoleh dan berjalan menghampiri teman-temannya.

“Woy, ada gosip baru nih kayanya.” Celetuk Riko saat melihat Tangan Arsyad berpautan dengan tangan Keyla, Arsyad refleks langsung melepas tangannya, cowok itu lupa untuk melepaskannya tadi. Terdengar suara tawa dari teman-temannya.

“Mel, Amel, Arsyad selingkuh nih.” Teriak Fadhil pada bangku rombongan cewek, Fadhil tau jika Amel menyukai Arsyad, gosip itu sering jadi bahan bullyannya dikelas.

“Bacot lo Fad,” Arsyad langsung memberi tatapan membunuh pada Fadhil, Keyla dengan kesal langsung pergi.

“Gue kesana dulu ya Syad.” Tatapannya tak lepas dari cowok itu, cowok itu pun membalas tatapan Keyla dengan mengangkat sebelah alisnya. Terlihat senyum samar dibibirnya, senyum yang selama ini membuat Keyla lemah.

Acara bukber itu pun berjalan dengan lancar, Ada rasa senang saat Keyla melihat Fadhil yang sibuk bercanda gurau dengan teman-temannya, rasa itu dinamakan rasa rindu, rasa yang tak wajar dia rasakan saat mengetahui Fadhil sudah memiliki orang lain. Sebelum pulang mereka mengabadikan moment itu.

“Nia pulang bareng gue yuk?” Kania menatap Keyla, ada rasa tak enak hati dari sorot matanya. Mana mugkin Kania meninggalkan Keyla sendiri.
 
“Gak apa-apa lo bareng Adit aja.” Keyla percaya Adit bisa menjaga Kania dengan baik. 

Keyla memutarkan pandangannya mencari seseorang dan ia kaget saat matanya bertemu dengan Fadhil, dengan cepat Keyla mengalihkan pandanganya. “Gue bisa naik taksi kok.” Lanjutnya. 

“Owh yaudah hati-hati ya Key.” Teriak Kania saat Adit mulai menjalankan motornya. Membuat Keyla melangkah menuju halte.

“Key, gue duluan ya.” Dari belakang terdengar suara Anna dan Keyla menoleh Anna dan Fadhil, pemandangan yang gak seharusnya dia lihat, Fadhil memang jahat, bisa-bisanya dia melakukan itu disaat dia tau ada orang lain yang akan terluka. 

Astaga! Keyla menggelengkan kepala berkali-kali, kenapa ingatan itu selalu muncul dipikirannya, mengingat itu semakin membuat Keyla merasakan sakitnya penghianatan dan sakitnya dimainkan.


Minggu, 23 Februari 2020

Tak Berdaya

Rindu ini memaksaku untuk mendekat 
Lupa akan adanya jarak diantara kita
Kamu itu bagaikan bulan bagiku
Yang sulit untukku jangkau

Ingatlah aku adalah temanmu dulu dan sekarang
Walau ku tau bahwa keadaan telah berubah
Aku tidak akan lupa akan sikapmu
Sikapmu yang tak pernah paham bagaimana perasaanku

Selama ini aku tak pernah mengira
Aku akan sampai pada satu titik
Yang mana semua itu sudah jelas dimataku
Sudah lama kau menyadariku 

Bahwa aku bukan siapa-siapa bagimu
Aku memang bodoh, mengharapkanmu
Jujur aku sendiri lelah dengan perasaanku
Namun, entahlah rasa sayangku padamu 

Walau ada batas untuk ku bertemu denganmu
Walau sering kali kau menyadariku
Walaupun sering kali sikapmu menyakitiku
Tetap saja rasa ini tidak pernah hilang
Aku tak berdaya dengan keadaanku ini
 

Hate

Aku memang tak pandai untuk berkata
Aku memang tak pintar dalam segala hal
Kalian tau? semua orang itu berbeda
Cobalah untuk menghargai orang lain
          I hate you all
          Sudah lama kalian mengujiku
          Tunggulah, waktu masih berputar
          2 Tahun lagi waktu ku akan tiba
Hitam putih kita jalani bersama
Suka dan duka kita rasakan bersama
Apa arti teman bagi kalian?
Adakah teman didunia ini?
  Katakan jika kalian memiliki seorang teman
yang mampu menerima kekurangan diri kalian
yang mampu mengerti apa yang kalian tidak suka
 

nidaamiratunnisa

  Asuransi Perjalanan Editing by canva      Asuransi bisa melindungi kita dalam perjalanan jauh misalnya pergi liburan ke negara Jepang, ada...