Jumat, 19 Oktober 2018

Quates Sebatas Harapan Tanpa Kepastian

"Aku tidak butuh sahabat yang hanya datang di saat butuh! 
Aku tidak butuh sahabat yang akhirnya akan berhianat."

"Tatapan nya begitu tajam, bukan hanya aku yang merasakan itu
Akan tetapi hampir semua wanita merasakan tatapan itu,
karena bukan hanya aku yang ia tatap
 melainkan semua wanita yang berparas cantik."

"Aku pernah merasakan patah hati berkali-kali namun,entah 
kenapa dengan mu aku merasakan hal yang tidak semestinya.
 Di mana ada rasa cemburu juga rindu.
Di mana ada rasa kecewa namun, juga senang.
Di mana aku harus merelakan namun, juga ingin bertahan.
Jika pada akhirnya aku harus kebahagiaan mu dengan nya.
Maka biarkan lah aku melenyapkan diri dalam sajak yang ku ramu."

"Sahabat adalah penyemangat, aku butuh sahabat 
yang bisa mendukung apa yang sahabatnya lakukan
bukan sahabat yang bisanya menjatuhkan dan menjadi 
musuh dalam selimut."

"Jika hujan perlahan bisa mengikiskan bebatuan.
Lantas mengapa hujan tidak bisa mengikis hati mu
agar memberi ruang untuk aku tempati.
Atau apakah hati nya sekeras bebatuan???"

"Terima kasih sahabat ku Liza, kamu sudah 
memberitahu ku akan perasaan nya yang sebenarnya.
dan kini teka-teki ku telah terbuka. Namun,
entah kenapa aku masih begitu yakin jika mata dan hati 
itu tidak bisa dibohongi."

"Buat kamu! Fitri Daira, ya kamu orang yang begitu 
dia sayangi, dan aku yakin kamu pun begitu.
Aku percaya sahabat ku tidak akan pernah menyakiti
Perasaan sahabatnya sendiri, dan begitu juga dia.
Selamat ya, semoga bahagia!
Bukan kah cinta itu ikhlas memberi bukan meminta 
Tanpa harus meminta balasan."

"Mendengar kamu putus dengan nya, itu bukan kebahagiaan ku
dan itu adalah bukan kemauan ku, Karena aku tau
jika seseorang yang sudah terlanjur sayang itu sulit untuk 
dilepaskan kembali, dan aku yakin kamu pun
tidak akan bisa melakukan itu karena cinta yang kamu miliki
itu karena cinta yang kalian miliki itu karena hawa nafsu."

"Kamu, menyukai wanita karena 3 hal:
-Berparas cantik
-Memiliki kepintaran.
-Dan ada yang kamu suka dari dirinya.
kamu sangat dikenal sebagai orang yang tau agama.
Tapi, sayang ilmu agama tidak berguna karena kamu,
tidak bisa menghargai perasaan wanita, melukai
hati wanita itu sama seperti melukai hati seorang ibu."

"Dalam peraturan dilarang pacaran!
Dan orang yang tidak berani memutuskan pacar nya itu
Berarti dia takut tidak laku, dan cinta yang dia miliki itu karena 
hawa nafsu."

"Jika sejak awal aku tau kamu laki-laki yang pintar
aku tidak akan pernah memendam perasaan ini pada mu.
Karena aku tau orang pintar itu akan mencari pasangan nya 
yang sempurna dan cantik."

"Maaf bukan maksud ku mengusik hidup mu!
sekali lagi maaf bukan maksud itu maksud ku.
Satu hal yang tidak kamu tau alasan ku apa."




 
 

 

Selasa, 16 Oktober 2018

Menyayangi Mu Dalam Diam

Menyayangi seseorang dalam diam itu memang lebih aman dan asik, Aisyah menyukai seseorang laki-laki sejak perkenalan, namun saat itu Aisyah tidak mengetahui namanya, tapi seiring berjalan nya waktu Aisyah jadi tau jika laki-laki itu ialah Adam Rohikal, Aisyah tidak pernah berusaha untuk mencari tau nya, tapi karena waktu dan keadaan yang menuntut nya untuk tau, dan mungkin karena Aisyah dan Adam satu kelas dan sering mendapat tugas kelompok sehingga Aisyah jadi mengenal semua teman kelas nya termasuk Adam.
Di sekolah Aisyah dikenal dengan anak yang paling imut karena tubuh nya lebih kecil dibanding semua teman-teman nya, Aisyah anak yang aktif dan mempunyai skill yang cukup, selain menjadi seorang pelajar Aisyah juga menjadi penjaga kantin di sekolahan nya namun, tidak semua nama anak laki-laki Aisyah kenal karena wajah Aisyah yang selalu menunduk dan tidak pernah memandang seseorang dengan lama hanya sekilas namun, jelas.
"Aisyah, aku beli es taro 2 ribu."Kesabaran Aisyah selalu habis saat menghadapi pembeli yang sangat ramai itu, bahkan amarah nya selalu tumpah kepada siapa pun, bahkan orang yang tidak bersalah pun mengenai semprotan amarah dari mulut Aisyah. Lelah menjadi seorang Aisyah tapi itu adalah amanah dan amanah itu harus di jalan kan dengan ikhlas. Tapi insya Allah lelah yang Aisyah rasakan menjadi Lillah. Dan terkadang Aisyah sering tertidur di kelas, ya Aisyah memang sering mengantuk di kelas tapi, rasa kantuk nya itu di sebabkan karena rasa lelah atau pun capek ditambah lagi Aisyah selalu telat tidur malam.
"Khemmm..." Aisyah kaget ketika mendengar laki-laki berdehem. Bertapa malu nya Aisyah saat melihat laki-laki yang dia sukai melihat Aisyah tertidur di kelas.
"Bangun woy."Adam tersenyum melihat wajah Aisyah yang sedang tersipu malu. Aisyah pun akhirnya kembali menegak kan posisi duduk nya sambil nyengir kuda pada Adam, ada rasa kesal diri Aisyah, karena jika dia belum berdiri tegak Adam akan terus mengganggu nya sampai Aisyah benar-benar bangun, "Aisyah tidak tdur Adam." Ucap Aisyah bohong, "Apaan orang mata kamu tidur kok." Jawab Adam yang tidak mau kalah karena Adam melihat dengan mata nya sendiri jika Aisyah memang tidur. Jarak duduk Adam dan Aisyah memang tidak jauh sehingga jika Aisyah tidur Adam bisa melihat nya.
Setelah usai pelajaran Aisyah membereskan buku-buku nya, hari ini Aisyah pulang bersama Fatimah dan Hawa, mereka bercerita tentang ketampanan Adam, Aisyah kaget dan entah kenapa Hawa selalu cerita tentang Adam, dan sekarang mereka pun semakin dekat, ada apa dengan Hawa dan Adam?
"Mungkin Adam suka sama kamu Hawa." Ledek Fatimah, Aisyah hanya tersenyum bahkan bisa dilihat jika senyuman Aisyah itu terpaksa.
 "Fatimah, Hawa aku duluan ya, soalnya hari ini aku udah janji mau ke toko buku dulu."Ucap Aisyah.
"Baiklah Aisyah, kami duluan ya." Fatimah dan Hawa pun meninggal kan Aisyah di depan Gramedia. Aisyah berjalan memasuki toko itu sungguh luas nya Gramendia dekat sekolahan nya itu.
Aisyah memang sedang mencari novel untuk dia baca hari ini, Aisyah terus berjalan menelusuri rak yang berisi novel-novel dengan cover yang bagus-bagus, yang akhirnya Aisyah berhenti pada novel yang berjudul "Sebening Syahadat" Karya  Diva S.R . Dibeli nya novel itu.
Ketika sampai rumah Aisyah mulai membaca novel yang tadi dia beli itu lembaran demi lembaran dia baca, tanpa Aisyah sadari air mata Aisyah menetes.
"Aisyah ada apa dengan mu?" Tanya Adiba heran dengan anak perempuan nya ini.
"Bunda, Aisyah terharu baca novel ini." Jawab Aisyah sambil memandang Adiba yang sudah ada di depan nya itu.
"Mmm...sejak kapan anak bunda menyukai novel?" Tanya Adiba.
"Se...jak Aisyah duduk di bangku SMP Bun." Jawab Aisyah.
"Ya sudah lanjutkan baca nya, Bunda mau pergi keluar sebentar ya." Ucap Adiba pada Aisyah.
"Baik Bun." Jawab Aisyah sambil tersenyum. Aisyah pun kembali membaca novel Sebening Syahadat.




Kamis, 11 Oktober 2018

Deary Mom

Hari ini adalah hari jumat yang bertepatan pada tanggal 11 Oktober 2018, Hari ini adalah hari yang di mana Ibu, Ema dan Bapak ende ku datang, ya walaupun aku tau itu hanya dalam mimpi, Anis sangat bahagia

Only Limited Of Friends

What do you think about friends?



   
Sometimes most people misinterpret the meaning of true friendship. They assume that friends are those who are always there when we are happy or sad. Some don't even trust a friend because he doesn't understand what a friend means, and they haven't felt the love of a friend. whereas friendship has a very deep meaning, one of them is that they have made us believe in the existence of friends, those who are always there when we need help, those who always give us motivation when we are desperate. In friendship there is trust, honesty, loyalty, and mutual understanding.
In other words, friendship is beautiful and lots of ink has been spilled by quoting the virtues of having friends. However, that does not mean that friendship is easy to find or find. Friends certainly understand how the nature of friends. It will also teach good things that make them develop.








Al-Furqon Ayat 28- 29....





   So, friendship is not only limited to friends who always have time to play. But friends also must always support each other with various things. Because support is very important, especially the support of friends or people who are closest to us.

  
Elisabeth Foley, said, "doubling your joy and sharing your sadness and the most beautiful discovery made by real friends is that they can grow separately".

Senin, 08 Oktober 2018

Kenyataan Yang Menyakitkan

Hari ini adalah hari terakhir bagi ku melihat mu, setelah aku menerima ucapan ulang tahun aku merasa kamu masih peduli dengan ku. Namun saat kamu berkata kamu tidak pernah menyayangi ku aku rasa itu sudah jelas.
Selamat tinggal! Dan mengenal mu adalah suatu anurgah dari tuhan, dan kamu adalah kenangan SMA ku, dan kenangan itu harus aku ingat tapi masa lalu adalah masa lalu yang tidak akan bisa jadi masa depan. Bukan?.
 "Aku tidak suka dengan Aisyah!"Tegas Adam
"Lantas, mengapa kamu bersikap begitu sama Aisyah?" Tanya Fatimah, ia kesel dengan sikap Adam yang playboy, dan genit dengan cewek.
"Begitu bagaimana? sikap aku sama dia biasa aja kok."Jawab nya santai, Adam memang tidak pernah mau di salah kan, seakan-akan apa yang dia lakukan itu selalu benar.
"Terserah kamu Dam, Tapi perlu kamu ketahui Aisyah itu menyayangi mu, dan jangan pernah sakiti dia lagi, dan aku mohon jangan mendekati Aisyah lagi!"
Dari balik pohon Aisyah mendengar dan melihat dengan ke dua mata nya sendiri, "Aku tidak menyukai Aisyah." Perkataan itu seakan-akan terucap jelas jika selama ini Adam tidak pernah menyukai Aisyah, Harapan Aisyah hancur. Air mata nya terus menetes dia tidak percaya jika Adam mendekati nya hanya untuk mempermain kan perasaan nya saja.
Hiks...Hiks...Hiks...
"Ai-syah" Ucap Fatimah saat mendengar tangisan seseorang yang ternyata itu adalah tangisan Aisyah. Aisyah yang tau jika Adam dan Fatimah yang sudah mengetahui keberadaan nya segera melarikan diri dengan air mata yang mengalir di pipi nya.
"Aisyah..." Fatimah mencoba menghentikan langkah Aisyah namun, seperti nya teriakan nya di abaikan oleh Aisyah. Segera Fatimah mengejar Aisyah tanpa menghirau kan Adam yang sejak tadi hanya terpaku dan diam.
"Aisyah aku mohon berhentilah."Teriak Fatimah saat melihat cukup jauh jarak nya dengan Aisyah, namun Fatimah tau jika Aisyah pasti akan berhenti. Tapi tidak...
"Aisyah, awasss..."Teriak Fatimah.
Aghhhh... Aisyah terjatuh di jalanan, Fatimah segera menghampiri nya dengan rasa takut Fatimah teriak meminta tolong, kepala Aisyah mengeluarkan banyak darah, sehingga membuat Fatimah semakin panik.
"Ayo kita bawa dia ke rumah sakit neng." Ucap seorang laki-laki dan langsung membawa nya ke dalam mobil milik nya.
Sesampai di rumah sakit, Aisyah langsung menerima penanganan dari dokter, Fatimah pun semakin takut, apa yang akan terjadi dengan sahabat nya itu.
"Fat-fatimah..."Teriak seorang perempuan berhijab, dan Fatimah pun langsung memeluk perempuan itu. "Bagaimana keadaan Aisyah Fatimah?" Tanya perempuan itu.
"Aisyah masih di tangani oleh dokter. Bagaimana kamu bisa tau aku ada di sini Hawa?"
"Aku tau dari Adam, dia memberitahu ku jika Aisyah kecelakaan." Jawab Hawa, Fatimah heran dengan Adam, mengapa ia menyuruh Hawa? Mengapa tidak dia saja yang datang, aku yakin Aisyah butuh dia di saat dia sedang seperti ini, Tapi seperti nya Adam memang tidak pernah perduli dengan perasaan Aisyah kepada nya.
"Maaf, keluarga Aisyah?" Tanya seorang Dokter yang keluar dari kamar Aisyah.
"Iya saya teman nya Dokter." Jawab Hawa.
"Maaf, Aisyah mengalami Hemoglobin." Ucap Dokter. "Jika bisa segera mungkin carikan golongan darah yang sama dengan golongan darah A."Pinta Doter tersebut.
"Maaf Dokter, mungkin golongan darah saya sama dengan Aisyah." Ucap Fahri.
"Kamu yakin Fahri?" Tanya Hawa.
"Insya Allah Hawa, kebetulan golongan darah ku juga A." Jawab Fahri.
"Kalau begitu mari ikut saya."Dokter pun membawa Fahri ke ruang Blood Sampling untuk di ambil darah nya. Fahri mengangguk dan menoleh ke arah Fatimah dan Hawa berharap hasil tes nya akan sama, Fatimah pun tersenyum begitu pun dengan Hawa yang mengangguk.
"Fatimah, Hawa..." Teriak Adiba, dia adalah Umi nya Aisyah, "Bagaimana keadaan Aisyah Fatimah?" Tanya Adiba sambil menangis.
"Tenang Umi, percaya lah Aisyah akan baik-baik saja, tidak akan terjadi apa-apa dengan nya." Hawa memeluk Adiba sambil menenangkan nya.
"Umi, Aisyah mengalami Hemoglobin, kecelakaan itu cukup parah sehingga Aisyah kepala Aisyah banyak mengeluarkan darah."Ucap Fatimah menjelaskan kejadian yang di alami putri nya itu.
"Tapi, tenang Umi, Aisyah sudah menemukan pen donor darah nya."
"Siapa nak, siapa yang bersedia mendonor kan darah nya untuk Aisyah?" Tanya Adiba penasaran.
"Maaf Umi dia tidak ingin kita memberitahukan nya pada orang lain."Jawab Fatimah.
"Alhamdulillah, tes darah nya sudah berhasil dan hasil nya sama." Ucap Seorang Dokter sambil tersenyum.
"Dokter boleh kah sama bertemu dengan anak saya?" Tanya Adiba.
"Silakan, tapi jangan terlalu diajak bicara pasien nya. Dia masih butuh istirahat."Jawab Dokter sambil tersenyum. "Ya sudah saya permisi."Setelah Dokter pergi mereka pun masuk.
"Aisyah, kamu harus kuat sayang,"Ucap Adiba sambil membelai wajah cantik Aisyah yang kini wajah cantik  nya dihiasi dengan perban di kepala nya.
"Umi, hari sudah sore kami pamit pulang ya, Insya Allah besok setelah sekolah aku akan ke mari lagi."Ucap Fatimah dan Aisyah.
Sampai saat ini Aisyah belum sadar kan diri, luka di kepala nya membuat Aisyah tertidur lama, Malam hari Adam datang ke rumah sakit untuk melihat keadaan Aisyah, walau bagaimana pun Adam lah sebab kecelakaan Aisyah, "Apa yang aku lakukan kepada nya Sehingga ia masuk ruangan ini.?" Ucap Adam saat menjumpai kamar rawat Aisyah,  seketika rasa bersalah pun muncul dalam diri nya.
Tok...Tok...Tok...
"Masuk! Siapa ya?" Pinta seseorang dari dalam, Adam pun langsung masuk.
"Assalamualaikum Tante." Ucap Adam saat menjumpai Adiba yang sedang duduk di samping wanita. Ya itu, Aisyah anak kesayangan nya.
"Wa'alaikum salam, Umi seperti kenal, tapi siapa ya?" Ucap Adiba seraya mengingat nama seorang laki-laki yang datang tengah malam ini.
"Adam Tante." Jawab Adam sambil tersenyum, Adam memang ramah dan sopan pada orang lain.
"Owhh iya, kemari nak."Ucap Adiba mempersilakan Adam untuk melihat Aisyah.
Aisyah maaf kan aku, maaf kan aku, ini semua gara-gara ku, tapi aku tidak bermaksud menyakiti mu Aisyah. 
Adam sadar selama ini ia telah menyakiti wanita sepolos Aisyah dan selembut Aisyah, tidak sepantas nya ia menyakiti hati nya, apa arti ilmu agama yang sudah ia pelajari jika sampai sekarang pun ia masih selalu menyakiti para wanita.
"Adam, Aisyah belum sadar kan diri dari tadi, luka di kepala nya membuat nya mengalami Hemoglobin." Ucap Adiba dengan mata yang berlinang. "Adam, Umi mau minta tolong sama kamu."
"Minta tolong apa U-mi." Tanya Adam dengan sopan, kali ini Adam memanggil Adiba dengan sebutan Umi.
"Aisyah anak satu-satu nya yang Umi punya, Umi tidak memaksakan kamu untuk mencintai nya namun, Umi mohon jaga perasaan Aisyah." Kali ini Adiba meneteskan air mata, Adiba sangat tau bagaimana perasaan Aisyah kepada laki-laki yang bernama Adam ini, walaupun Aisyah tidak pernah cerita apa pun tentang laki-laki ini tapi, Adiba pernah melihat nya berdoa untuk laki-laki yang bernama Adam ini.
"Maaf kan aku Umi, jika aku sering melukai hati Aisyah. Aku berjanji umi aku tidak akan menjaga perasaan nya. " Adam merasa bersalah, ia telah melukai Aisyah dan sudah membuat Adiba menangis.
"Terima kasih nak, jika begitu Umi pamit ke kamar mandi sebentar ya." Adiba pun keluar dari ruangan, hanya ada Adam dan Aisyah di kamar itu, Adam bingung kenapa dia sudah menyia-nyia kan wanita selembut Aisyah. Tangan nya menyentuh Aisyah.
"Aisyah, bangun Aku di sini, aku minta maaf tentang kejadian tadi, jujur aku memang belum mencintai mu, tapi aku yakin kamu akan mendapatkan laki-laki yang sholeh dan baik."Aisyah merasakan kehadiran Adam dan sentuhan tangan nya, Aisyah mendengar semua yang Adam kata kan."Kenyataan ini menyakitkan Adam," Batin Aisyah berkata.

Air mata Aisyah keluar seakan-akan ia mendengar apa yang Adam kata kan, Adam pun langsung mengusap nya dengan lembut, Adam tidak ingin melihat air mata Aisyah keluar karena nya.
                        The Next =>
                            



















Kamis, 04 Oktober 2018

Sebatas Harapan Tanpa Kepastian

                                         Prolog


Hari yang Indah...
Saat u tersenyum manis, ya hanya itu lah yang aku inginkan melihat mu bahagia, walaupun di sisi lain kebahagiaan itu bukan karena ku melainkan sahabatku, tidak masalah! ya semua itu hanya kebahagiaan semata, aku tidak butuh kamu yang selalu menyakiti ku, aku hanya butuh dia yang bisa menjaga ku, dan melindungi ku, aku katakan kamu orang yang aneh, dan entah kenapa aku menyukai dan aku tidak ingin kehilangan kamu. Ya mungkin alasan ini cukup untuk ku menjelaskan kepada dunia jika aku menyukai sikapmu yang cuek dan terkadang bertingkah aneh.
Sikapmu membuat aku selalu tertawa sendiri, dan terkadang aku sering meneteskan air mata jika kamu bersikap cuek pada ku, dan aku cemburu saat melihat mu berdua bersama dia, sahabat ku.
Hari-hari ku terasa indah saat aku bisa dekat dengan mu, namun kesenangan itu hanya sebentar karena aku tau kamu tidak pernah menyukai ku dan mustahil untuk ku memiliki mu, aku mengalah saat aku tau kamu menyukai sahabat ku, dan aku katakan cinta itu memberi bukan meminta, dan jika kamu akan bahagia dengan nya aku ikhlas.
Hanya hujan yang terus menetes, hanya ada pelangi setelah hujan, hanya ada bintang dan bulan saat malam hari. Aku suka dengan matahari walaupun banyak yang tidak menyukai nya namun, ia tetap memancarkan cahayanya, mengapa tuhan mendekatkan kita jika sejak pertama kita bertemu kamu sudah membenci ku?Jika kamu mengira aku berniat untuk menghancurkan hubungan mu dengan sahabat ku, itu adalah salah! karena pada kenyataan nya aku tidak pernah berniat untuk memiliki mu.
Aku tau cara mu saat melihat ku dengan pandangan yang ku pikir cinta, dengan tatapan mata yang ku pikir sayang, dan dengan sikap mu yang ku pikir harapan namun, aku jauh mengartikan semua itu ketika sebenarnya yang aku rasakan hanyalah perasaan bertepuk sebelah tangan yang pada akhirnya penantian yang sia-sia.
Kau tau? berapa mata ku meneteskan air mata karena mu? Sering kali luka ku gores kan seringkali kecewa ku toleh kan namun, aku tidak berhak untuk marah dan menyalahkan mu dan sikap mu karena tidak ada gunanya aku marah pada mu dan kamu pun tidak bisa mengobati rasa rindu ku karena kamu tidak paham artinya merindukan.
Aku munafik, ya aku memang munafik saat itu dan aku pun tidak ingin sahabat ku tau jika aku menyukai mu tapi, ketika aku tau kamu lebih bahagia dengan sahabat ku aku pun mengalah dan memilih untuk memendam perasaan ku namun, aku tidak sanggup jika harus ter sakiti terus menerus tanpa kamu ketahui sakitnya hati ku,
Menyesal ya aku menyesal kehilangan sahabat ku, tapi pada kenyataannya begitu aku lebih mementingkan perasaan ku dibanding kebahagiaan sahabat ku, dan sejak saat itulah aku memutuskan untuk membuka lembaran baru dan perasaan ku pun semakin menipis kepada mu, aku sadar jika kamu memang tidak berhak untuk ku miliki maka dari itu aku mengalah demi kebahagian sahabat ku dan ikhlas melepaskan mu dimiliki nya.

                              #Selamat Tinggal Penantian

Terkadang Aku bertanya pada Allah.
Mengapa Allah mempertemukan kita jika pada akhirnya kita akan berpisah, Bukankah lebih baik tidak ada pertemuan? Tidak akan ada rasa. Dan tidak akan ada hati yang terluka dan rindu yang tertinggal.
Namun, pertemuan itu selalu mengajarkan kita akan artinya kesabaran, perpisahan dan kerinduan.
Andai waktu bisa terulang, aku tidak ingin bertemu dengan nya. Sehingga aku tidak perlu sulit untuk melupakan nya lagi.
                                    #######

Tak terasa. Tahun terakhir aku berada di sini dengan sejuta kerinduan yang entah kapan akan terobati, rasa sabar yang entah kapan kesabaran ini akan habis. Sakit, itulah yang aku rasakan, setiap harinya harus meneteskan air mata. Setiap doa ku selalu ada nama mu, dan setiap aku berusaha melupakan mu di situlah rasa rindu ku semakin bertambah. Dan sejauh mana aku pergi selalu ada sosok bayangan mu.
Pagi ini Yogya masih sama dengan segala keindahan nya, Hari yang ku lalui pun masih sama masih ada rindu di sini, namun rindu yang ku rasakan kini berbeda. Jarak memang telah memisahkan kita...
Aku masih di sini, dan berharap kamu pun ada di sini, dan malam ini pun sama. Hanya ada sosok bayang mu dalam diam ku."Kamu belum tidur?" Tanya nya.  "kamu ingin aku tidur?" Jawab ku malam itu."Kamu ingin aku tidur?" Tanya ku pada nya. "Iya." Jawab nya. "Caranya?" Ku tanya lagi dia. "Mengabsen nama-nama binatang, hehehe." Jawab mu, aku ketawa kata-kata Dilan ucap ku dalam hati. Bahkan perkataan mu mampu aku ingat. "Hey belum tidur?"Ucap seseorang, Aku tersentak kaget dan menoleh, "Sejak kapan kamu di sini?" Tanya ku dengan kesal sambil menatap bulan.
"Tidak usah di pikirkan belum tentu yang di sana memikirkan mu!" Ujar Hawa sambil tersenyum.
"Ngapain juga aku mikirin dia?"
"Tidak usah berbohong! Apa perlu aku telfonin agar kamu bisa mendengar kan suara nya." Saran nya.
"Aku pikir dengan aku menjauh dari nya rasa ini akan hilang namun, tidak. Hati ku masih menyimpan nama nya." Tanpa Aisyah sadari ada hati yang terluka dengan kejujuran nya itu.
"Lihat deh bulan itu, indah ya?"
Ucap nya membuat aku tersenyum dan hanyut dalam hayalan.
"Sudah tidur sana!" Pinta nya. Aku memang sudah mengantuk namun, entah kenapa aku merasa ada magnet yang membuat aku tak ingin pergi. Tapi, aku harus tidur karena besok aku harus berangkat kuliah pagi hari. Aku pun mengangguk bertanda "See you letter Hawa."
Aku pun berjalan melewati lorong kamar ku, malam ini terasa indah seolah ia merasakan apa yang aku rasakan. Setelah sampai di depan kamar ku sekilas aku mendengar suara Adam."Jangan lupa wudhu sebelum tidur." Seketika aku kaget mendengar suara itu, aku mengenal jelas itu adalah perkataan Fahri sebelum aku hendak tidur. Lantas mengapa aku jadi mengingat perkataan itu, Ada apa dengan diri ku dan Fahri? Lalu aku pun melihat jam yang menujukan sepertiga malam, segera aku bergegas mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat tahajud di sepertiga malam terakhir.
"Tuhan, jika memang Dia taqdir ku aku mohon satukan lah kami dalam surga mu. Tapi jika Dia memang di taqdir kan bersama dia, aku mohon bahagia kan mereka dan ikhlas kan lah hati ku untuk merelakan dia untuk orang lain, dan satukan kan lah aku dengan ketentuan mu." Dalam aku meminta.
Setelah sholat Aisyah pun langsung melelapkan tubuh nya di atas kasur yang rapih dan Aisyah pun sempat menoleh ke arah Fatimah yang sudah terelap dalam mimpi nya. Memang Aisyah dan Fatimah itu sahabat SMP dulu di Pesantren, Sekarang mereka pun harus menjalani bea siswa  di Yogya




 



        



Jumat, 07 September 2018

MENGALAH DEMI SAHABAT...

Aku adalah seorang remaja yang baru berusia 15 tahun. aku sekolah di suatu sekolah menengah pertama. disini aku mempunyai 4 teman baik, yaitu Liani, Elisa, Ara, dan Anna. Kami sangat kompak. Pada suatu hari ada praktek pelajaran di kelasku, dan semua perebuatan untuk pertama. Aku sudah mengambil ancang-ancang untuk lari, dan duduk di bangku meja guru.

Lalu aku pun berlari, dan sampai, namun, ketika aku duduk, seseorang juga duduk di bangku itu. yap, kami berdua duduk di bangku yang sama. ternyata seseorang yang duduk itu adalah Raka as-syada. Pada saat itu, kami saling memandang, aku merasakan ada sesuatu yang aneh saat itu, hatiku terasa terkena setrum. Tapi entah apa yang ia rasakan.

Saat itu semua anak sekelas menyorakiku "Cieeee" kata mereka kompak, dan terus menerus. Lalu akhirnya dia mengalah, dan aku yang di tes duluan. Dan setelah itu, sahabatku bilang "cie Amira" Kata putri  "Apaan sih, aku tuh gak suka sama dia." Kataku mengelak "oh yaudah" balasnya. Sejak saat itu kami berdua sering di ejek.

Aku gak tau harus senang atau kesal. Aku tidak berani merasakan rasa ini karena sahabatku Anna juga menyukainya. Aku tidak tega untuk melukai hatinya. Aku dan Raka sering SMSan dan berbicara berdua atau bercanda bareng. pada suatu saat, aku sedang berdua sama dia saat pulang sekolah untuk ngobrol bersama.

Di tengah perjalanan dia menyatakan cinta kepadaku "Amira, emhhh, aku mau ngomong sama kamu." Kata Raka, aku menjawab "iya, mau ngomong apa ?"Balasku, lalu ia bilang "emhh.. aku, aku "aku apa?" Tanya ku.

"Emhhh, aku, suka sama kamu, kamu mau gak jadi pacar aku ?"Ucap Raka. Aku bingung mau jawab apa, aku memang suka sama dia, tetapi sahabatku juga suka sama dia, aku gak mau menjadi PHO. Dan membuat sahabat ku kecewa jika dia sampai tau.



Aku terdiam. Dan akhirnya aku menjawab "Emhhh.., sebentar dulu deh, aku pikir-pikir dulu" Jawabku, lalu dia bilang "ya sudah sampai kapanpun aku akan nunggu kamu" kata Raka.
"ya, terimakasih ya" sejak saat itu aku jadi jauh darinya, dan dia pun merasakan itu, lalu ia bertanya kepadaku "Bagaimana mira, kamu mau tidak? aku benar-benar sayang sama kamu" kata Raka.

Ternyata saat Raka bilang itu Anna dan beberapa teman yang lainnya mendengar. "Ehemm, ada yang lagi tembak-tebakan nih" kata Maulana, sahabat Raka, "Ciee, udah terima, terima" kata piong.

Aku diam, aku menatap wajah Anna, dan sepertinya ia mengiyakan, tetapi aku tau jika hati Anna terluka. Lalu Anna meninggalkan kami. Aku pergi mengejar Anna dia menangis, aku minta maaf sama Anna, dia pun akhirnya memaafkan ku.

Aku pergi ke Raka dan bicara "kamu benar suka sama aku ?" Tanya ku
"iya, aku sangat suka sama kamu, aku sangat mencintaimu," Ucap nya.
"kalau kamu suka sama aku, aku ingin kamu jauhin aku, dan kamu lebih baik pacaran sama Anna, karena dia benar-benar mencintaimu" Ucap ku lirih.

"Tapi aku sayangnya sama kamu, bukan sama Anna , tapi kalau itu mau kamu, ya sudah aku akan coba" jawabnya.
"Terimakasih ya, kamu memang cowok yang baik". Aku memang tau Raka pasti bisa karena dulu dia pernah suka dengan Anna dan sempat ada gosip diantara mereka.

Lalu sejak saat itu Raka mendekati Anna, dan setelah beberapa hari, mereka jadian. Aku sedih sekaligus senang, aku cemburu setiap mereka berdua. Tetapi aku yang memintanya, dan harus bagaimana lagi. Setelah itu Raka datang padaku, dan ia bilang "ini kan mau mu ?

Walaupun sekarang aku belum bisa melupakan Raka. Dan aku masih sangat mencintainya, tapi aku akan berusaha untuk mencintainya. Dan sebelum aku bilang apa pun, dia sudah pergi meninggalkan ku. Yah, mungkin inilah resiko nya, aku menerimanya, walaupun sulit untuk melakukannya.
Aku ikhlas walaupun hati ku tidak bisa bohong jika aku sangat cemburu, aku bahagia ketika melihat Anna bisa bahagia bersama lelaki yang ia cintai dan bisa aku lihat mereka bahagia.
“Amira...” Ucap Ilham, menghampiri ku di teras kelas.
“iya ada apa Ilham, ada apa?” Tanya ku.
“Kamu kenapa mira? Sudah lah jangan menangis! Lagian ini kemauan mu kan?” Ucap nya.
“Iya Ilham ini memang permintaan ku, aku memang sudah merelakan nya tapi, rasa sayang ini belum bisa ku hilangkan dan aku merasa susah untuk menerima kenyataan itu semua, aku merasa tersakiti dengan apa yang ku lakukan ini Ilham.” Ucap ku, aku merasa mata ku mulai berkaca-kaca.
“Amira, Ingat sayang itu tidak harus memiliki!” Ucap Ilham, “Sudah lah kamu pasti bisa melupakan nya.” Ucap nya.
SATU BULAN KEMUDIAN...
Aku mulai biasa dengan Raka namun, terkadang aku sering ingat kata-kata dan sikapnya pada ku dulu, dan kini Raka tidak lagi dengan Anna melainkan dengan sahabat ku Fitria dia adalah adik kelas ku, aku dekat dengan nya dan aku sempat kaget dan kecewa dengan nya tapi, sekarang aku tidak lagi memikirkan dengan siapa Raka sekarang dan apa kah Raka suka dengan nya itu bukan urusan ku lagi. Aku hanya bisa melihat apakah Raka bahagia dengan nya atau tidak.?
Itu pun bukan urusan ku aku tidak berhak untuk cemburu dan melarangnya dekat dengan siapa pun dan suka dengan siapa pun. Yang penting aku bahagia bisa dekat lagi dengan nya.

Aku adalah seorang remaja yang baru berusia 15 tahun. aku sekolah di suatu sekolah menengah pertama. disini aku mempunyai 4 teman baik, yaitu Liani, Elisa, Ara, dan Anna. Kami sangat kompak. Pada suatu hari ada praktek pelajaran di kelasku, dan semua perebuatan untuk pertama. Aku sudah mengambil ancang-ancang untuk lari, dan duduk di bangku meja guru.

Lalu aku pun berlari, dan sampai, namun, ketika aku duduk, seseorang juga duduk di bangku itu. yap, kami berdua duduk di bangku yang sama. ternyata seseorang yang duduk itu adalah Raka as-syada. Pada saat itu, kami saling memandang, aku merasakan ada sesuatu yang aneh saat itu, hatiku terasa terkena setrum. Tapi entah apa yang ia rasakan.

Saat itu semua anak sekelas menyorakiku "Cieeee" kata mereka kompak, dan terus menerus. Lalu akhirnya dia mengalah, dan aku yang di tes duluan. Dan setelah itu, sahabatku bilang "cie Amira" Kata putri  "Apaan sih, aku tuh gak suka sama dia." Kataku mengelak "oh yaudah" balasnya. Sejak saat itu kami berdua sering di ejek.

Aku gak tau harus senang atau kesal. Aku tidak berani merasakan rasa ini karena sahabatku Anna juga menyukainya. Aku tidak tega untuk melukai hatinya. Aku dan Raka sering SMSan dan berbicara berdua atau bercanda bareng. pada suatu saat, aku sedang berdua sama dia saat pulang sekolah untuk ngobrol bersama.

Di tengah perjalanan dia menyatakan cinta kepadaku "Amira, emhhh, aku mau ngomong sama kamu." Kata Raka, aku menjawab "iya, mau ngomong apa ?"Balasku, lalu ia bilang "emhh.. aku, aku "aku apa?" Tanya ku.

"Emhhh, aku, suka sama kamu, kamu mau gak jadi pacar aku ?"Ucap Raka. Aku bingung mau jawab apa, aku memang suka sama dia, tetapi sahabatku juga suka sama dia, aku gak mau menjadi PHO. Dan membuat sahabat ku kecewa jika dia sampai tau.



Aku terdiam. Dan akhirnya aku menjawab "Emhhh.., sebentar dulu deh, aku pikir-pikir dulu" Jawabku, lalu dia bilang "ya sudah sampai kapanpun aku akan nunggu kamu" kata Raka.
"ya, terimakasih ya" sejak saat itu aku jadi jauh darinya, dan dia pun merasakan itu, lalu ia bertanya kepadaku "Bagaimana mira, kamu mau tidak? aku benar-benar sayang sama kamu" kata Raka.

Ternyata saat Raka bilang itu Anna dan beberapa teman yang lainnya mendengar. "Ehemm, ada yang lagi tembak-tebakan nih" kata Maulana, sahabat Raka, "Ciee, udah terima, terima" kata piong.

Aku diam, aku menatap wajah Anna, dan sepertinya ia mengiyakan, tetapi aku tau jika hati Anna terluka. Lalu Anna meninggalkan kami. Aku pergi mengejar Anna dia menangis, aku minta maaf sama Anna, dia pun akhirnya memaafkan ku.

Aku pergi ke Raka dan bicara "kamu benar suka sama aku ?" Tanya ku
"iya, aku sangat suka sama kamu, aku sangat mencintaimu," Ucap nya.
"kalau kamu suka sama aku, aku ingin kamu jauhin aku, dan kamu lebih baik pacaran sama Anna, karena dia benar-benar mencintaimu" Ucap ku lirih.

"Tapi aku sayangnya sama kamu, bukan sama Anna , tapi kalau itu mau kamu, ya sudah aku akan coba" jawabnya.
"Terimakasih ya, kamu memang cowok yang baik". Aku memang tau Raka pasti bisa karena dulu dia pernah suka dengan Anna dan sempat ada gosip diantara mereka.

Lalu sejak saat itu Raka mendekati Anna, dan setelah beberapa hari, mereka jadian. Aku sedih sekaligus senang, aku cemburu setiap mereka berdua. Tetapi aku yang memintanya, dan harus bagaimana lagi. Setelah itu Raka datang padaku, dan ia bilang "ini kan mau mu ?

Walaupun sekarang aku belum bisa melupakan Raka. Dan aku masih sangat mencintainya, tapi aku akan berusaha untuk mencintainya. Dan sebelum aku bilang apa pun, dia sudah pergi meninggalkan ku. Yah, mungkin inilah resiko nya, aku menerimanya, walaupun sulit untuk melakukannya.
Aku ikhlas walaupun hati ku tidak bisa bohong jika aku sangat cemburu, aku bahagia ketika melihat Anna bisa bahagia bersama lelaki yang ia cintai dan bisa aku lihat mereka bahagia.
“Amira...” Ucap Ilham, menghampiri ku di teras kelas.
“iya ada apa Ilham, ada apa?” Tanya ku.
“Kamu kenapa mira? Sudah lah jangan menangis! Lagian ini kemauan mu kan?” Ucap nya.
“Iya Ilham ini memang permintaan ku, aku memang sudah merelakan nya tapi, rasa sayang ini belum bisa ku hilangkan dan aku merasa susah untuk menerima kenyataan itu semua, aku merasa tersakiti dengan apa yang ku lakukan ini Ilham.” Ucap ku, aku merasa mata ku mulai berkaca-kaca.
“Amira, Ingat sayang itu tidak harus memiliki!” Ucap Ilham, “Sudah lah kamu pasti bisa melupakan nya.” Ucap nya.
SATU BULAN KEMUDIAN...
Aku mulai biasa dengan Raka namun, terkadang aku sering ingat kata-kata dan sikapnya pada ku dulu, dan kini Raka tidak lagi dengan Anna melainkan dengan sahabat ku Fitria dia adalah adik kelas ku, aku dekat dengan nya dan aku sempat kaget dan kecewa dengan nya tapi, sekarang aku tidak lagi memikirkan dengan siapa Raka sekarang dan apa kah Raka suka dengan nya itu bukan urusan ku lagi. Aku hanya bisa melihat apakah Raka bahagia dengan nya atau tidak.?
Itu pun bukan urusan ku aku tidak berhak untuk cemburu dan melarangnya dekat dengan siapa pun dan suka dengan siapa pun. Yang penting aku bahagia bisa dekat lagi dengan nya.

Senin, 03 September 2018

Hati ku bukan untuk disakiti

 Foto
 Bukan untuk merasakan sakit yang aku punya
tetapi agar kau tahu bagaimana aku yang selalu sabar,
merela dan ikhlas saat aku selalu kau sakiti 😢

Di saat aku menyuruh mu mencari yang lebih baik
Karna aku sadar aku belum bisa yang terbaik di mata mu..
Saat itu juga kamu melepaskan aku ya dengan menyebut nama allah..

Begitu sakitnya hatiku mendengar itu
Mungkin aku wanita bodoh yang tidak pernah di harapkan dari dulu....
Aku yang selalu ingin dipertahan kan
Namun kau melepaskan
Dan aku berfikir .ya memang aku bukan yang terbaik menurut dia..
Kau bilang aku suka berdebat orang nya...mungkin karena itu kau berlari seperti berlari dri kejaran singa....
Berlari lah dengan cepat jagan pernah kau menoleh lagi.pada orang yang suka berdebat....

Datang dan pergi diri ini seperti pengemis...tapi aku bukan pengemis....sebenarnya aku selalu ada untuk dia namun dia tidak menginginkan kehadiran ku...

Aku sudah berusah semampuku
Aku sudah berjuang sebisaku
Bnyak ketidak sengajaan bicaramu mnyakiti hati ku
Sesakitini kah mencintaimu
Banyak dugaan (syu,uzon)yang kau lontarkan kepada ku
Tapi lebih baik aku diam memendamnya...
Selamat kehilangan wanita terbodoh di hidup mu..🙂

AKU MENYEBUTMU SENJA

Aku menyebutmu dengan senja .
Terlihat dekat namun begitu jauh rimbanya.
Aku menyebutmu dengan senja.
Merona bagaikan kuncup bunga yang mempesona.
Aku menyebutmu dengan senja.
Terpisah jarak antara jingga dan mega..
Aku masih menyebutmu dengan senja..
Tampak kegelisahan yang sedemikian rupa.

Aku menyebutmu dengan senja.
Disaat aku meragukanmu antara sandiwara dan nyata.
Aku menyebutmu dengan senja.
Saat aku melihatmu dibalik kaca jendela..
Aku pun masih menyebutmu dengan senja.
Tak pernah bosan kupandang walau tampak begitu suram adanya.
Tapi kali ini aku menyebutmu dengan cinta .
Disaat kau menyapaku lembut dengan penuh jiwa.
Semoga saja untuk selamanya itu cinta.

Minggu, 19 Agustus 2018

Surat Untuk ku

Tuhan...
Harus bagaimana lagi hamba menyikapi ini semua 
hamba benar-benar tidak kuat...

Nis... Sebelumnya Ani minta maaf, mungkin Ani selalu menyayangi orang yang sama Anis.
Mulai dari Adam Nis, Ani gak pernah tau kalau Anis suka sama Dia!
Ani tau itu semua saat Anis berubah dan jauh dengan Ani, kalau pun Ani bisa ngertiin rasa ini Ani bakal lakukan Nis, apa pun caranya Ani bakal lakukan Nis tapi, rasa ini tumbuh dengan sendirinya dan susah buat Ani hilangin gitu aja tapi, Ani ikhlas buat ngelepas dia buat Anis karena Ani emang gak pernah mengharapkan dia Nis.
Dan buat bulan Anis jujur Nis Ani kaget dengar gosip Anis sama dia kenapa? karena pertama kali anak baru yang Ani resep dia Nis, Ani resep sama dia jauh sebelum anis dapat gosip sama dia, dan sebelum itu Ani tidak punya rasa sama dia Nis, dan semua itu juga membuat Ani lega. Yang saat ini terlintas di pikiran Ani cuma satu, cuma satu cara Ani buat menghapus rasa ini buat dia Nis, Ani harap Anis tidak akan marah dengan kenyataan ini Nis.

                                Salam manis dari
                                    Ani Ma'ani

Sabtu, 18 Agustus 2018

Sakit Sungguh Sakit

Takkan pernah kisah ini kan terjadi
Bila cinta ini tak pernah di khianati
Kau dustai aku kau bohongi aku
Sungguh tega kau sakiti aku
Tak pernahkah kau sadari cinta ini
Tulus dan suci yang tak pernah ku
khianati
Kau dustai aku kau bohongi aku
Sungguh tega kau buat ku begitu
Betapa indah kisah cinta kita yang dulu
Berbagi cerita semua tentang kita
Tapi kini kau tak lagi seperti yang dulu
Kau telah berubah padaku
Sakit sungguh sakit
Kau khianati kisah cinta suciku
Tak pernahkah engkau menyadari itu
Buat ku terjatuh
Sakit sungguh sakit
Kau khianati kisah cinta suciku
Tak sadarkah engaku bila hati ini
sungguh mencintaimu
Tak pernakah kau sadari cinta ini
Tulus dan suci yang tak pernah ku
khianati
Kau dusati aku kau bohongi aku
Sungguh tega kau buat ku begitu
Betapa indah kisah cinta kita yang dulu
Berbagi cerita semua tentang kita
Tapi kini kau tak lagi seperti yang dulu
Kau telah berubah padaku

                                    For You Kuda laut

Selasa, 14 Agustus 2018

Puisi Amira

"Perebut"
Aku tau kamu pintar
Aku tau kamu cantik
Ingat! Aku suka dengan dia
Kau tau itu?
Tapi, kenapa kau malah rebut dia dari ku
Setidaknya kau menghargai perasaan ku 
Sebagai sahabat mu...

#Kuda Laut 18

"Kepergian mu"
Jangan pergi! Nanti aku rindu
Kamu mau pergi ke mana?
Aku akan pergi ke Singapura, pergi ke London,
 pergi ke Paris, pergi ke Korea, pergi keTurky
dan yang terakhir aku ingin pergi ke hati mu...
 Aku takut jika wisuda nanti, aku tidak lagi melihat mu.
Jangan takut! Selama aku masih ada di bumi.

# Kuda Laut 18

"Cinta Dalam Diam"
Tidak semua rasa itu bisa di tahan.
dan tidak semua cinta itu tahan dalam diam.
Ketika kamu tidak lagi menahan diri bahwa kamu
sangat menyayangi nya
Apa yang harus kamu lakukan?
 Hanya bisa menanti dan tetap bertahan.
Meski pun mustahil untuk ku memiliki mu.
Aku bukan Fatimah Az-zahra yang bisa sabar.


"Melepaskan mu"
Begitu sulit melepaskan mu.
Lalu bagaimana?
Aku tidak bisa memaksa dia untuk mencintai ku.
# Kuda Laut 18

"Berharap"
Aku tau berharap kepada orang yang tidak pasti
itu menyakitkan.
Aku pun harus tau kapan aku harus berhenti.
# Kuda Laut 18

"Penantian"
Apa yang sebenarnya kamu sukai?
Hati?
Atau penantian?
siapa yang sebenarnya kamu bohongi...
dirimu sendiri atau orang lain?
Kamu pernah meminta ku untuk berjanji...
Bukan untuk mencintaimu
Apalagi menunggu...
#Kuda Laut 18

"Melupakanmu"
Melupakan mu pun aku tidak bisa
Apalagi menghapus kamu dari sejarah hidupku
Jika dengan melupakan ku bisa membuatmu bahagia
Lakukanlah!
karena aku tau jika kamu kamu akan sadar dengan sendirinya
dan taukah kamu? Terkadang aku menghilang agar tidak
bertemu dengan mu...
hingga aku bisa melupakan mu dan menghapus
 nama mu dari sejarah hidup ku...
# Kuda Laut 18

"Sebuah Pilihan"
Bisakah kamu memilih dan memutuskan
Mana yang terbaik dalam hidup ini...
jika aku, lebih baik memutuskan dia 
dari pada aku memilih dia dan harus kehilangan kamu...
# Kuda Laut 18

"Permohonan"
"Jangan khawatir!
aku akan menjauh tanpa kamu suruh"

"Amira aku mohon, jangan pernah menjauh dari ku
jika kamu benar menyayangi ku."
# Amira-Kudalaut

"Minta Maaf"
Maafkan aku jika aku sering melukai hati mu.
dan membuat mu kecewa.
# Kuda Laut 18 

"Aku Pergi"
Aku sayang bukan berarti Cinta
Aku rindu bukan berarti ingin Ketemu.
Aku mengalah bukan berarti Kalah.
Aku diam bukan berarti marah.
Aku rela bukan berarti Ikhlas.
Aku berhenti bukan berarti Lelah.
Tapi, jika aku pergi dan tak kembali itu
Berarti aku ingin mengakhiri semua nya."
 #Amira@

"








Kamis, 09 Agustus 2018

Sahabat ku Menghilang

Menghilang... 
Entah apa salah ku saat ini
Kamu menghilang begitu saja Seperti daun yang tertiup angin...
Sahabat...
Aku rindu, sangat rindu. Rindu saat kita saling tertawa,
Menangis dan saling bertukar cerita... Kita yang saling egois,
Kita yang saling tak bisa menahan egois. Kita yang mencoba belajar,
Untuk menjadi dewasa. Semua itu sudah musnah, Karena sekarang,
Aku telah kehilangan mu Sahabat...

Pagi hari ini aku sangat malas untuk masuk sekolah, karena tak ada sahabat yang membuatnya semangat, dan hari-hari pun terasa berbeda tanpa kehadiran seorang sahabat yang selalu ada di samping kita, cuaca yang cerah untuk masuk sekolah namun, tidak secerah hati ini. Sahabat ku memang mempunyai sifat yang egois dan selalu berbeda pendapat dalam menentukan pilihan, tapi ada suatu yang membuat ku nyaman dengan mereka yaitu kebersamaan dan kekonyolan mereka, itulah yang membuat aku salalu merindukan mereka.
 

Selasa, 08 Mei 2018

Diary Bunda ^,

Bunda Anis rindu bunda...
Bagaimana kabar bunda sekarang? bagaimana bunda sekarang apakah bunda bahagia tinggal disana?
Apakah bunda bertemu para malaikat disana?
Anis rindu bunda...
Anis ingin bunda selalu ada disamping Anis, semenjak kepergian bunda hidup Anis hampa, Anis butuh Bunda, Anis tidak mau punya bunda baru, Anis tidak ingin bunda digantikan...
Bun, Anis kangen bunda...
Bunda, seandainya bunda masih hidup mungkin hidup Anis tidak seperti ini, Bunda Ibu pergi meninggalkan Anis untuk selamanya, pak dek pun pergi untuk selamanya. Anis tidak punya siapa-siapa bun, Bunda Anis kesepian, bunda Anis rindu semuanya.
Bunda, apakah bunda tau sekarang anis sudah dewasa anis sudah SMA bun, Anis sudah menjadi anak gadis, Anis pun sudah suka dengan laki-laki bun, Anis sedang suka dengan laki-laki yang tampan dan shaleh, bun, sudah berapa lama bunda pergi meninggalkan Anis dan Atir?
Sekarang pun Atir sudah besar bun.
Atir sudah tumbuh menjadi anak yang tampan.
dia butuh bunda, dia ingin tau wajah bunda yang cantik.
Bun, Anis dan Atir kesepian, kita butuh orang tua, kita butuh abah dan bunda.
Bun, semenjak kepergian bunda abah berubah, abah menjadi abah yang pendiam abah yang patuh pada istri barunya, Anis benci abah bun, anis benci abah, Anis tau abah ingin bertindak tapi, abah menjadi abah yang penakut, abah yang tidak perduli dengan anak-anaknya, Abah yang tega meninggalkan anak-anak nya hidup bersama orang lain, abah jahat bun.
Seandainya bunda masih hidup Atir pasti bisa hidup bahagia, Atir butuh kasih sayang dari bunda.
Sekarang Atir pun sudah kelas 3, semoga saja Atir bisa jadi anak kebahagian bunda dan abah ya bun.
Bunda, Anis butuh bunda untuk anis diwisuda kan nanti bun, anis tidak ingin yang hadir bunda baru Anis, Anis hanya ingin abah dan bunda yang naik diatas panggung nanti.
Bunda, Anis punya cita-cita ingin kuliyah diluar negeri, dan Anis cita-cita Anis ingin menjadi Dokter bun, anis ingin menjadi perawat, seperti doa Ibu dulu pada Anis, Anis ingin menunjukan pada semua orang jika anis bakal sukses tanpa bantuan dari orang tua, walaupun anis hanya orang biasa anis yakin bun, Anis bakal bisa membuat bunda merasa bahagia.
Bunda, Anis ingin cerita banyak pada bunda tentang semua perilaku bunda baru Anis terhadap abah.
Bunda, anis merasa kasihan pada abah yang salah memilih istri, Anis mohon bunda kembali lah dalam kehidupan anis lagi, anis ingin bunda, anis ingin tidur bersama bunda dan abah begitu juga dengan Atir bun, dia butuh Bunda dia butuh abah, Dia harus bahagia bun, anis tidak ingin Atir merasakan apa yang anis rasakan dulu, Atir harus bahagia bun

Minggu, 06 Mei 2018

Diary AYAH...

Ayah...
aku rindu denganmu, aku sayang denganmu, aku ingin ayah selalu ada disamping ku.
Ayah...Aku ingin ayah tau akan bagaimana perasaan ku saat ini.
Aku rindu Yah, aku rindu...
Satu hal yang ayah harus tau sampai sekarang aku belum bisa "Menerima Semua Kenyataan Ini Yah."
Semenjak ayah menikah lagi, ayah tau apa yang aku rasakan?

Aku tidak suka dengan pernikahan itu yah, aku tidak menginginkan ayah untuk kembali menikah.
Semenjak kepergian bunda, aku merasa kehilangan semuanya yah, aku merasa aku sudah tidak mempunyai siapa-siapa selain ayah.
Tapi, kenapa saat itu ayah malah pergi meninggalkan ku dan Atir yang masih bayi.?
Apakah ayah tidak berpikir bagaimana Atir akan sayang dan kenal dengan ayah jika semenjak Atir lahir pun ayah tidak pernah menemui nya?
Bagaimana jika Atir tidak menganggap ayah itu ayah nya? Bagaimana yah, bagaimana?

Ayah ingat waktu itu? waktu aku jauh denganmu yah, waktu aku tidak diizinkan untuk menemui mu yah? Saat itu aku merasa ayah bukan lah ayah ku lagi, aku merasa ayah sudah tidak sayang lagi pada ku, aku berpikir ayah itu jahat yang meninggalkan anak-anak nya yang masih kecil, ayah yang tidak bertanggung jawab! Saat itu aku juga membenci ayah karena ayah sudah tak sayang lagi pada ku dan bunda dan juga Atir.

Namun, disisi aku menangis yah, aku menangis...
Aku rindu denganmu ayah, aku ingin ayah selalu ada disamping ku, aku ingin memeluk ayah dengan erat dan berkata pada ayah "Jangan Pergi Yah, Aku Ingin Ayah Tinggal Bersama ku."

Ayah kemana dirimu pergi? kenapa kau melakukan ini? kenapa kau tidak menemui Atir yang masih bayi? Apakah Ayah tidak ingin menggendong Atir?
Ayah, begitu banyak kesedihan ku waktu itu, ayah seharusnya tau aku kesepian, aku butuh orang tua, aku butuh ayah disaat bunda pergi, ayah lah yang seharusnya selalu ada disamping ku, ayah lah yang seharusnya menjaga ku. Tapi, ibu dan bapak tua lah yang membesarkan ku, mereka lah yang merawat ku yah, mereka lah yang membesarkan Atir, aku masih punya ayah namun, kemana ayah pergi?

Aku sayang dengan ibu yah, aku sayang dengan bapak tua, aku juga sayang dengan bapak ende, dak aku juga sangat sayang dengan Atir. Walau pun awalnya aku tidak menginginkan Atir hadir di dunia ini, tapi karena perjuangan Bunda yang harus melepaskan nyawanya hanya demi Atir bunda rela meninggal kan kita yah, Aku sangat membenci Atir karena Atir lah penyebab kematian bunda. Namun, aku berpikir Atir lah yang akan menggantikan bunda di hatiku dan kehidupan ku.

Aku sangat menyayangi Atir yah, aku sangat rindu dengan Atir di kala aku jauh dengan nya.
Ayah, sampai sekarang aku tidak bisa menerima kenyataan ini yah, keyataan yang tidak seharusnya ayah menikah lagi dengan nya. Aku tidak ingin mempunyai bunda tiri, aku pun tidak ingin memanggilnya bunda karena cukup satu orang saja yang akan ku panggil bunda.

Ayah, aku ingin ayah tinggal bersama ku, aku ingin ayah menemani hari-hari ku yah.


Salam Rindu dan Sayang ku yah...
     Khoirunnisa☺













Sabtu, 05 Mei 2018

“Penantian Yang Menyakitkan”

“Jika kamu mencintai seseorang, jangan pernah kamu berusaha untuk memiliki nya tapi, berusaha lah untuk membahagiakan nya.”

"Hawa..." Teriak Aisyah.
"Kamu memanggil ku?" Tanya Hawa heran saat Aisyah mendekatinya.
"Kamu mau ikut tidak, nanti malam ada Majlis Rosulullah di Jakarta" 
Hawa memang sangat menyukai acara itu di banding acara band. Tapi saat ini Hawa sedang tidak ingin  pergi ke mana-mana semenjak kejadian kemaren sore, yang membuat Hawa tidak ingin ketemu dengan Adam karena Hawa tau jika di acara Majlis Rosulullah itu pasti akan ada Adam dan kawan-kawan nya. Mau nolak pun Hawa tidak bisa karena Aisyah sudah mengajak nya untuk ikut bersama nya. Tapi apa yang harus Hawa lakukan?
"Hawa, apa yang sedang kamu pikirkan?" Tanya Aisyah sambil menundukan wajah nya untuk menyamai wajah Hawa yang menunduk.
"Maaf Aisy, seperti nya aku tidak bisa."Ucap Hawa dengan pelan namun jelas.
"Hawa, percaya lah di sana kamu tidak akan ketemu dengan Adam." Ucap Aisyah seraya tau apa yang sedang Hawa pikirkan.
"Tapi, Aisy..." Aisyah langsung memotong ucapan Hawa.
"Hawa percaya lah, niat kan tujua mu untuk berjumpa dengan para waliyu Allah dan para Habaib!" 
Hawa tidak bisa menolak, apa yang Aisyah ucapkan itu benar, lagi pula mengapa Hawa harus takut bertemu dengan Adam, dan mengapa Hawa yakin jika ia akan bertemu dengan Adam di sana. 
"Kamu mau kan ikut dengan ku?" Tanya Aisyah sambil tersenyum. Hawa pun mengangguk pelan.
"Ya sudah nanti aku jemput kamu ya. Assalamualaikum..."Aisyah pun meninggalkan Hawa sendiri.
#Pada pukul 09:15 malam.
"Assalamualaikum..." Ucap seseorang dari luar sambil mengetok pintu depan rumah.
"Wa'alaikum salam sebentar." Hawa pun menghampiri gagang pintu dan ternyata benar tamu pada malam ini adalah Aisyah yang ingin mengajak nya pergi untuk menghadiri Majlis. Namun, sepertinya malam ini Aisyah tidak dalang sendiri melainkan dengan seseorang di dalam mobil nya. Hawa pun penasaran.
"Aisyah, kamu dengan siapa?" Tanya Hawa sambil menoleh ke arah mobil Aisyah.
"Assalamualaikum, Hawa..." Teriak seseorang dari dalam mobil sambil melambaikan tangan nya.
"Fatimah, Wa'alaikum salam..."Hawa pun terkejut dengan kedatangan Fatimah ke rumah nya, sudah 2 Fatimah tidak pernah

Puisi untuk mu

Kini aku kehilangan ragamu karena adanya jarak. Maka dari itu, aku tidak menginginkan kehilangan cinta dan perhatianmu lagi.
Mungkin kamu tak akan pernah menjadi milikku. Tapi aku tetap bersyukur karena telah dipertemukan dengan kamu.
Aku sangat mencintai kamu. Mungkin ini salah satu alasan mengapa aku terus bertahan walaupun terhalang jarak yang memisahkan ragaku denganmu.
Aku memang tidak sempurna seperti mereka, tapi percayalah, cintaku ini begitu sempurna untukmu.
Sedih dan laraku cukup aku saja yang tau, kamu cukup tau bahwa aku baik-baik saja di sana.
Kamu berhasil membuat aku sayang sama kamu, membuat aku kepikiran kamu, membuat aku tau yang namanya rindu. Trus kamu pergi dari hdupku tanpa pamit.
Tidak ada yang tau dibalik senyumku ini ada sejuta luka yang aku sembunyikan.
Aku hanya ingin kamu mengerti rasa cinta ini, tumbuh perlahan murni dari dalam hati. Sebagai bukti bahwa aku milikmu, bila cinta datang mnghampirimu nanti.
Lelah sudah hati ini tersakiti tanpa terobati, ingin aku berlari dari kenyataan ini. Hapuskan semua luka yang datang menghampiriku.
Kita pernah berjanji untuk selalu bersama, tapi dunia ini inginkan kenyataan yang berbeda. Maka ikhlaskanlah.
Terimakasih ya, karena kamu kini aku menegerti banyak tentang kesabaran.
Beginikah caranya? kamu campakan aku begitu saja setelah kamu sudah berhasil membuat aku jatuh cinta. Sungguh ini terlalu sakit buatku.
Sedikitpun aku tidak pernah marah dengan semua perbuatanmu. Karna aku yakin suatu saat nanti kamu akan sadar sendiri dengan apa yang telah kamu perbuat padaku.
Sudah seharusnya kamu mengerti, aku juga membutuhkan perhatianmu walau sekecil apapun itu.
Selamat pagi rindu yang bertepuk sebelah tangan, tolong tanya pada hati kecilmu, masihkah sanggup untuk menopang rindu itu sendirian?
Yang paling menyakitkan adalah ketika aku sayang dan cemburu sama kamu, tapi aku cuma bisa memendam rasa ini .
Mungkin kamu tidak menyadari betapa tulusnya kasih sayangku ini , sehingga begitu mudahnya kamu selalu menyakiti hatiku.

Jumat, 27 April 2018

Deary Amira

"Perkenalan"
  Awal aku masuk ke sebuah pesantren yang bernama Pesantren Al-hidayah Al-mumtazah, pesantren yang terletak sangat jauh dari kampung halaman ku yaitu Serang Banten, untuk masuk ke sebuah Pesantren itu adalah impian ku, dan itu adalah kemauan ku untuk tinggal di sebuah Pesantren.
Awalnya aku tidak suka dan merasa tidak nyaman untuk tinggal di Pesantren namun, karena niat mulia ku ingin tinggal di Pesantren Allah pun memberikan aku kemudahan dan kenyamanan.

Selama aku anak baru di Pesantren, aku selalu ikut dengan saudaraku Ka Hesti, dia adalah santri wati yang sudah tinggal satu tahun di Pesantren ini, aku tidak pernah merasa tidak betah selama ada orang yang selalu bersama ku, dan aku pun tidak pernah merasa kesepian karena tidak memiliki teman karena di sana aku memiliki banyak saudara dan teman.

Awal aku masuk kelas, aku menjadi anak  yang diam dan malu, karena aku  merasa kaget ketika melihat ada anak santri putra yang masuk, karena aku kira di pesantren aku tidak akan bisa ketemu dengan santri putra, dan artinya kelas ku akan gabung dengan santri putra tapi, saat ospek aku merasa bukan berarti di Pesantren kita tidak pernah ospek tapi, di Pesantren ini aku melakukan ospek selama 5 hari setelah itu pimpinan mengizinkan kami untuk masuk ke kelas baru kami, 

Saat pertama kali aku duduk di kelas baru ternyata sebagian anak cewek sudah mengenal santri putra yang bernama Ikhwanuddin Hutasuhud, karena saat itu Iwan sedang di gosipin dengan Liza Aprilliani, saat itu aku sedang asik bercanda dengan teman baru ku seketika ada seorang laki-laki yang masuk ke kelas ku, dia bernama Ust. Raffy, seketika itu pula kami diam dan kelas pun menjadi sepi anak-anak semuanya diam.
"Assalamu'alaikum..." Ucap nya.
"Wa'alaikum salam" Jawab kami serempak.
"kalian anak kelas satu ya?" Tanya Ust. Raffy.
"iya Ust, kita anak kelas satu!" Jawab kami.
Setelah beliau bertanya-tanya, beliau pun menyuruh kami untuk berkenalan. Saat itu beliau juga menyuruh kami untuk diam dan mendengarkan.
"Harap diam dan dengarkan teman-teman nya yang sedang berkenalan."
Satu persatu teman kelas ku pun mengenalkan namanya masing-masing, saat itu aku sedang fokus memperhatikan teman-teman ku yang sedang perkenalan. Tapi entah kenapa hati ku langsung merasakan getaran dan mata ku langsung menatap laki-laki yang sedang berdiri didepan ku, hati ku rapuh seketika saat aku mendengar suara nya yang lantang dan fasih dalam menyebutkan namanya, sampai aku mengenalnya saat dia mengulang namanya, "Aku yakin suatu saat nanti, ketika kamu sudah dewasa kamu akan di rebutkan oleh para wanita." Dalam hati ku berkata, entah mengapa hati ku bisa berkata seperti itu apakah itu termasuk aku? setelah kami berkenalan sejak saat itulah aku tau jika aku mempunyai banyak teman di sini, dan Ust. Raffy bilang kami adalah kelas yang berjumlah paling banyak diantara kelas yang lainnya. Tiba-tiba terdengar suara Jaros berbunyi.
"Setelah ini, kalian akan diperkenalkan dengan wali kelas kalian masing-masing."Ucap Ust. Raffy sebelum meninggalkan kelas.
kami pun kembali berisik namun, entah kenapa mata ku mencari laki-laki yang bermana Sadam itu, dan akhirnya mata ku menemukan laki-laki yang bernama Sadam itu, karena mata ku melihat nama yang ter tempel di baju nya tepatnya diatas kantong bajunya, "Sadam Syahril Romli!" ternyata itu lah nama panjangnya, aku pun langsung memalingkan pandangan ku saat Sadam melihat ku yang sedang memperhatikannya.
"Apa yang sedang terjadi pada diriku?" Tanya batinku. Semenjak saat itulah aku menyimpan sebuah rasa entah itu rasa sayang, atau pun rasa cinta, atau pun hanya sekedar rasa kagum karena Sadam adalah sosok lelaki yang sholeh, tampan dan rajin dalam berpuasa senin dan kamis.


    saat pertama ku mengenalmuku rasa sesuatu yang berbeda
ku ingin mendekatimu
tapi ku takut kau menjauh
semakin lama rasa ini terpendam
        semakin aku ingin mendekatimu
      dari kejauhan ku melihatmu
      ku berharap kau pun merasakan
      iman dan takwamu yang meluluhkan
      rasa ini menjadi cinta
kekasih idaman yang ku harapkan
semoga cinta ini menjadi nyata
ana uhibbuka fillah
ku mencintaimu karena allah.

"Nisa..." Ucap Rosita membuat ku kaget.
"I...ya, Rosita ada apa?" Tanya ku gugup.
"Apa yang sedang kamu pikirkan?" Tanya Rosita.
"Tidak, aku tidak apa-apa." Jawabku.
"Apa yang sedang kamu tulis?" Tanya Rosita sambil menengok ke buku yang ada di tangan ku. "Coba aku lihat." Rosita pun melihat tulisan ku.
"Nisa, apa kamu sedang suka dengan seseorang?" Tanya Rosita.
"Tidak, siapa? aku tidak kenal dengan laki-laki disini." Jawab ku.

5 Bulan kemudian...
Aku mulai dekat dengan teman-teman kelas ku namun aku, rasa semua teman-teman ku semakin berkurang, karena ada sebagian dari anak cowok rata-rata pada pindah katanya ada bilang tidak betah. karena peraturan nya yang ketat dan lain-lain. 
Dan kini aku sudah punya banyak teman, teman-teman ku asik-asik aku pun senang berteman dengan mereka, namun aku masih malu untuk beradaptasi dengan anak cowok.
aku takut dan malu saat mereka memanggil ku atau pun mengajak ku berbicara.

Waktu itu aku menjabat sebagai seksi peralatan di kelas, aku duduk di kedua barisan tengah, saat itu juga aku duduk dengan Rosita, aku dekat dengan nya dia sekampung dengan ku, walaupun aku sekampung dengan Rosita tapi, aku tidak kenal dengan nya, rumah ku dengan rumahnya lumayan jauh, jadi wajar saja aku tidak mengenalnya. Aku sering berbagi cerita dengan nya tapi, aku sempat kesal dengan Rosita saat ia mengirim surat kepada anak cowok yang bernama Ian, aku tidak mengenal laki-laki itu dan aku juga tidak suka dengan nya, isi surat yang Rosita berikan sangat lah membuat ku marah aku sampai dipanggil Ustdzah karena surat itu ditemukan salah satu Ustdzah. Katanya aku berpacaran dengan Ian, aku kaget!!! Aku tidak tau kenapa Ustdzah berbicara seperti itu.

Keesokan Harinya...
"Rosita, aku ingin bicara sama kamu?" Aku menarik tangan dan membawanya ke tempat duduk.
"Ada apa Nisa?" Tanya nya sedikit kesal.
"Rosita, Rosita mengirim surat apa pada Ian?"
"hahahahah..." Rosita ketawa.
"Rosita Nisa serius, kemarin Nisa di panggil Ustdzah dan Nisa ditanya katanya Nisa berpacaran dengan Ian, kamu mah Ros, kalau bercanda keterlaluan!!!" Ucap ku dengan nada tinggi.




           

Sabtu, 14 April 2018

Aku merindukan mu bunda!




 Hai perkenalkan nama saya Nida Amiratun Nisa teman-temanku memanggil ku Amira
aku adalah seorang gadis kecil yang imut dan mungil. bundaku meninggal ketika bunda melahirkan adik pertama ku yaitu Raka saputra, aku sangat merasa kehilangan sosok bunda, bahkan aku tidak mau menganggap Raka sebagai adik karena gara-gara Raka bunda jadi meninggal tapi, nenek dan paman ku menasehatiku kata mereka" Raka adalah adik kandungmu, bundamu yang sudah melahirkannya untukmu, jika kamu tidak menyayangi nya berarti kamu tidak sayang sama bundamu?, jika kamu sayang dengan Raka bundamu pasti akan senang di alam sana" dengan lembut nenek menasehatiku tapi, aku tidak bisa menerima semua kenyataan pahit ini.
"Tapi nenek, gara-gara Raka bunda jadi meninggal Amira lebih baik tidak punya adik dari pada Amira punya adik apalagi adik cowok" Ucap ku yang masih belum bisa menerima kenyataan ini.

"Paman tau Amira tapi, ini semua sudah menjadi takdir mu dan kamu harus menerima semua ini dengan ikhlas, sayangi Raka seperti Amira menyayangi bunda Amira"ucap paman
semua perkataan paman dan nenek itu benar "Aku sudah kehilangan bunda dan aku tidak ingin kehilangan Raka juga, walau bagaimana pun Raka adalah adik ku satu-satunya dan bunda sudah melahirkannya dengan taruhan nyawa. dan aku harus pun mencoba dan berusaha untuk bisa menyayangi Raka dan menjaganya seperti bunda menjaga ku" janji ku pada diri sendiri
setelah kepergian bunda ayah tidak lagi tinggal bersama ku dan adik ku Raka aku merasa kehilangan kedua orang tuaku walaupun aku masih mempunyai nenek, kakek, paman dan bibi yang juga menyayangi ku tapi, aku rindu sosok ayah dan bunda yang selalu memanjakan ku.
ketika itu aku berpikir jika ayah memang jahat ayah yang tega meninggalkan anaknya sendirian dirumah, wajar saja paman dan kakek melarang ku untuk bertemu dengan ayah karena ayah sendiri saja tidak pernah memikirkan anaknya tapi, aku gadis kecil yang masih membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuaku.

 #Pagi yang cerah...

Ketika aku pergi sekolah aku iri dengan semua teman-temanku yang diantarkan oleh kedua orangtuanya sedangkan aku, aku tidak pernah merasakan apa yang mereka rasakan terlihat canda dan tawa mereka dengan kedua orangtuanya.
setelah pulang sekolah aku menangis di pelukan nenek aku tidak kuat merasakan ini semua aku ingin seperti mereka yang masih mempunyai kedua orangtuanya.
"Amira kenapa menangis, apakah ada yang menyakitimu di sekolah?" Tanya nenek.
"Nenek Amira iri dengan teman-teman Amira yang selalu diantar jemput dengan orangtuanya" ucap ku sambil menangis.
"Amira juga kan bisa diantar jemput dengan paman nanti" Nenek berusaha menenangkan ku
"nenek, kenapa ayah tidak pernah menemui ku dan Raka?" Tanyaku memberanikan diri tapi, nenek hanya diam.
"Nenek...apa yang sebenarnya terjadi pada ayah, sehingga paman melarang ku untuk menemui ayah dan mengapa kekek tidak mengizinkan ayah untuk tinggal bersama aku dan Raka disini Nek? apakah ayah tidak sayang pada Raka dan aku Nek?" Ucap ku dengan nada yang meninggi air mata ku telah membasahi pipi mungil ku dan baju sekolah ku.
"Amira, ayah sayang pada Amira dan Raka!" ucap nenek yang ikut bersedih.
"tapi, kenapa ayah tidak pernah mengunjungi atau pun menemui Raka dan Amira?" Tanya Amira yang membuat nenek bingung apa yang harus ia katakan pada cucunya ini.
"Amira, Amira tau sendiri kan ayah Amira sedang bekerja mencari uang untuk Amira sekolah dan membeli Raka susu"Ucap nenek berkata bohong.
"nenek bohong, ayah sudah tidak sayang lagikan sama amira? ayah memang jahat! amira benci sama ayah"amira pun berlari meninggalkan neneknya dan menangis didalam kamar.
Amira pun sangat kesal dengan ayahnya jadi wajar saja Amira berkata seperti itu.
                               &&&
Setelah bundaku meninggal aku jadi jauh dengan ayahnya, tidak tau kenapa aku dilarang untuk ketemu ayah bahkan ayah menikah pun aku tidak dibolehkan untuk bertemu dengan ayah dan bunda baru ku.
"Paman, kenapa Amira tidak dibolehkan untuk melihat pernikahan ayah? Amira ingin melihat bunda baru Mira?"Tanya ku dengan lirih.
"Amira sayang, biarkan ayah mu bahagia dengan istri barunya, Amira tidak boleh bertemu dengan ayah Amira !"Ucap paman tegas, aku pun langsung masuk ke kamar meninggalkan paman.
aku pun menemui nenek dan kakek di kamar adik bayiku Raka, ketika aku masuk aku merasakan kehadiran bundaku di kamar itu. Ingin rasanya menangis ketika rasa sedih yang aku rasakan saat melihat Raka yang kata orang mirip dengan bundaku dan sebagian lainnya orang bilang bunda mirip dengan ku.
     3 Tahun kemudian...
Hari demi hari aku selalu menjalankan hidup ku tanpa seorang bunda atau pun ayah di samping ku, kini aku telah duduk di kelas 3 SD, aku bisa sekolah tanpa uang dari ayah, hanya kakek dan nenek  yang mengharapkan ku untuk bisa sukses, nenek berharap aku bisa sekolah dan sukses walaupun tanpa ada orang tuaku di samping ku. adik ku pun Raka sudah besar berkat nenek dan kekek aku dan Raka bisa hidup bahagia mereka lah yang sudah merawat dan membesarkan ku dan Raka selama ini. dan berkat pak de dan ibu de juga  yang sudah menjadikan ku anak angkat mereka, pak de dan ibu de mereka sudah seperti ayah dan bunda ku, aku bahagia saat dekat dengan mereka, aku tidak merasa sedih saat mereka ada di samping ku. karena mereka sudah menganggap ku anak mereka sendiri karena memang mereka tidak mempunyai anak perempuan. namun terkadang aku merasa sedih ketika aku melihat teman-teman ku diperhatikan oleh orang tuanya.

"Aku butuh kasih sayang ayah dan bunda!"


"Kepergian sang nenek tersayang."

Saat aku sudah besar aku pun pergi untuk melanjutkan perjalanan hidup ku sekaligus aku ingin menuntut ilmu, aku pun meninggalkan nenek dan adik ku Raka atas izin nenek aku bisa pergi ke Pesantren yang aku inginkan, awalnya aku tidak ingin meninggalkan nenek sendirian dan aku tau jika nenek sering sakit-sakitan tapi, nenek menginginkan ku menjadi anak yang sukses, karena nenek yakin dengan kesuksesan ku nenek akan merasa senang karena nenek sudah berhasil mendidik ku dan tak sia-sia nenek dan kakek bersusah payah untuk membesarkan ku.
Singkat cerita!!!
jujur aku sangat merasa kaget ketika mendengar kabar dari saudaraku sekaligus bapak teman ku yang datang ke Pesantren untuk menjemput ku pulang dengan alasan yang sulit untuk ku terima.
"Amira, kita harus pulang nak," Ucap nya saat aku sudah berada di depannya.
"Kenapa? Amira tidak ingin pulang paman." Tolak ku dengan pelan.
"Tapi, nenek mu ingin melihat mu Amira!."
Jawaban itu! Seketika air mata ku menetes, aku merasa telah terjadi sesuatu dengan nenek namun apa itu apa itu aku tidak mengetahuinya? Pikiran ku pun melayang tiba-tiba aku tidak bisa lagi menerima jika kenyataan itu akan membuatnya kehilangan orang yang dia sayang, aku sangat menyayangi nenek, aku masih menginginkan nenek untuk selalu ada disamping ku.
"Amira, jangan menangis tidak terjadi apa-apa dengan nenek mu, dia hanya ingin melihat mu saja!" Ucap Ustdzah Ulfah menenangkan ku dan mengajak ku untuk bersiap-siap membereskan pakaian yang akan dibawa untuk pulang.
"Ustadzah, apa yang sebenarnya terjadi pada nenek?" Tanya ku saat aku sedang memasukan pakaian ku kedalam tas ku.
"Nenek mu tidak apa-apa, dia hanya ingin melihat mu saja, sudah jangan menangis berdoa lah semoga nenek mu tidak terjadi apa-apa!"










nidaamiratunnisa

  Asuransi Perjalanan Editing by canva      Asuransi bisa melindungi kita dalam perjalanan jauh misalnya pergi liburan ke negara Jepang, ada...