Jumat, 07 September 2018

MENGALAH DEMI SAHABAT...

Aku adalah seorang remaja yang baru berusia 15 tahun. aku sekolah di suatu sekolah menengah pertama. disini aku mempunyai 4 teman baik, yaitu Liani, Elisa, Ara, dan Anna. Kami sangat kompak. Pada suatu hari ada praktek pelajaran di kelasku, dan semua perebuatan untuk pertama. Aku sudah mengambil ancang-ancang untuk lari, dan duduk di bangku meja guru.

Lalu aku pun berlari, dan sampai, namun, ketika aku duduk, seseorang juga duduk di bangku itu. yap, kami berdua duduk di bangku yang sama. ternyata seseorang yang duduk itu adalah Raka as-syada. Pada saat itu, kami saling memandang, aku merasakan ada sesuatu yang aneh saat itu, hatiku terasa terkena setrum. Tapi entah apa yang ia rasakan.

Saat itu semua anak sekelas menyorakiku "Cieeee" kata mereka kompak, dan terus menerus. Lalu akhirnya dia mengalah, dan aku yang di tes duluan. Dan setelah itu, sahabatku bilang "cie Amira" Kata putri  "Apaan sih, aku tuh gak suka sama dia." Kataku mengelak "oh yaudah" balasnya. Sejak saat itu kami berdua sering di ejek.

Aku gak tau harus senang atau kesal. Aku tidak berani merasakan rasa ini karena sahabatku Anna juga menyukainya. Aku tidak tega untuk melukai hatinya. Aku dan Raka sering SMSan dan berbicara berdua atau bercanda bareng. pada suatu saat, aku sedang berdua sama dia saat pulang sekolah untuk ngobrol bersama.

Di tengah perjalanan dia menyatakan cinta kepadaku "Amira, emhhh, aku mau ngomong sama kamu." Kata Raka, aku menjawab "iya, mau ngomong apa ?"Balasku, lalu ia bilang "emhh.. aku, aku "aku apa?" Tanya ku.

"Emhhh, aku, suka sama kamu, kamu mau gak jadi pacar aku ?"Ucap Raka. Aku bingung mau jawab apa, aku memang suka sama dia, tetapi sahabatku juga suka sama dia, aku gak mau menjadi PHO. Dan membuat sahabat ku kecewa jika dia sampai tau.



Aku terdiam. Dan akhirnya aku menjawab "Emhhh.., sebentar dulu deh, aku pikir-pikir dulu" Jawabku, lalu dia bilang "ya sudah sampai kapanpun aku akan nunggu kamu" kata Raka.
"ya, terimakasih ya" sejak saat itu aku jadi jauh darinya, dan dia pun merasakan itu, lalu ia bertanya kepadaku "Bagaimana mira, kamu mau tidak? aku benar-benar sayang sama kamu" kata Raka.

Ternyata saat Raka bilang itu Anna dan beberapa teman yang lainnya mendengar. "Ehemm, ada yang lagi tembak-tebakan nih" kata Maulana, sahabat Raka, "Ciee, udah terima, terima" kata piong.

Aku diam, aku menatap wajah Anna, dan sepertinya ia mengiyakan, tetapi aku tau jika hati Anna terluka. Lalu Anna meninggalkan kami. Aku pergi mengejar Anna dia menangis, aku minta maaf sama Anna, dia pun akhirnya memaafkan ku.

Aku pergi ke Raka dan bicara "kamu benar suka sama aku ?" Tanya ku
"iya, aku sangat suka sama kamu, aku sangat mencintaimu," Ucap nya.
"kalau kamu suka sama aku, aku ingin kamu jauhin aku, dan kamu lebih baik pacaran sama Anna, karena dia benar-benar mencintaimu" Ucap ku lirih.

"Tapi aku sayangnya sama kamu, bukan sama Anna , tapi kalau itu mau kamu, ya sudah aku akan coba" jawabnya.
"Terimakasih ya, kamu memang cowok yang baik". Aku memang tau Raka pasti bisa karena dulu dia pernah suka dengan Anna dan sempat ada gosip diantara mereka.

Lalu sejak saat itu Raka mendekati Anna, dan setelah beberapa hari, mereka jadian. Aku sedih sekaligus senang, aku cemburu setiap mereka berdua. Tetapi aku yang memintanya, dan harus bagaimana lagi. Setelah itu Raka datang padaku, dan ia bilang "ini kan mau mu ?

Walaupun sekarang aku belum bisa melupakan Raka. Dan aku masih sangat mencintainya, tapi aku akan berusaha untuk mencintainya. Dan sebelum aku bilang apa pun, dia sudah pergi meninggalkan ku. Yah, mungkin inilah resiko nya, aku menerimanya, walaupun sulit untuk melakukannya.
Aku ikhlas walaupun hati ku tidak bisa bohong jika aku sangat cemburu, aku bahagia ketika melihat Anna bisa bahagia bersama lelaki yang ia cintai dan bisa aku lihat mereka bahagia.
“Amira...” Ucap Ilham, menghampiri ku di teras kelas.
“iya ada apa Ilham, ada apa?” Tanya ku.
“Kamu kenapa mira? Sudah lah jangan menangis! Lagian ini kemauan mu kan?” Ucap nya.
“Iya Ilham ini memang permintaan ku, aku memang sudah merelakan nya tapi, rasa sayang ini belum bisa ku hilangkan dan aku merasa susah untuk menerima kenyataan itu semua, aku merasa tersakiti dengan apa yang ku lakukan ini Ilham.” Ucap ku, aku merasa mata ku mulai berkaca-kaca.
“Amira, Ingat sayang itu tidak harus memiliki!” Ucap Ilham, “Sudah lah kamu pasti bisa melupakan nya.” Ucap nya.
SATU BULAN KEMUDIAN...
Aku mulai biasa dengan Raka namun, terkadang aku sering ingat kata-kata dan sikapnya pada ku dulu, dan kini Raka tidak lagi dengan Anna melainkan dengan sahabat ku Fitria dia adalah adik kelas ku, aku dekat dengan nya dan aku sempat kaget dan kecewa dengan nya tapi, sekarang aku tidak lagi memikirkan dengan siapa Raka sekarang dan apa kah Raka suka dengan nya itu bukan urusan ku lagi. Aku hanya bisa melihat apakah Raka bahagia dengan nya atau tidak.?
Itu pun bukan urusan ku aku tidak berhak untuk cemburu dan melarangnya dekat dengan siapa pun dan suka dengan siapa pun. Yang penting aku bahagia bisa dekat lagi dengan nya.

Aku adalah seorang remaja yang baru berusia 15 tahun. aku sekolah di suatu sekolah menengah pertama. disini aku mempunyai 4 teman baik, yaitu Liani, Elisa, Ara, dan Anna. Kami sangat kompak. Pada suatu hari ada praktek pelajaran di kelasku, dan semua perebuatan untuk pertama. Aku sudah mengambil ancang-ancang untuk lari, dan duduk di bangku meja guru.

Lalu aku pun berlari, dan sampai, namun, ketika aku duduk, seseorang juga duduk di bangku itu. yap, kami berdua duduk di bangku yang sama. ternyata seseorang yang duduk itu adalah Raka as-syada. Pada saat itu, kami saling memandang, aku merasakan ada sesuatu yang aneh saat itu, hatiku terasa terkena setrum. Tapi entah apa yang ia rasakan.

Saat itu semua anak sekelas menyorakiku "Cieeee" kata mereka kompak, dan terus menerus. Lalu akhirnya dia mengalah, dan aku yang di tes duluan. Dan setelah itu, sahabatku bilang "cie Amira" Kata putri  "Apaan sih, aku tuh gak suka sama dia." Kataku mengelak "oh yaudah" balasnya. Sejak saat itu kami berdua sering di ejek.

Aku gak tau harus senang atau kesal. Aku tidak berani merasakan rasa ini karena sahabatku Anna juga menyukainya. Aku tidak tega untuk melukai hatinya. Aku dan Raka sering SMSan dan berbicara berdua atau bercanda bareng. pada suatu saat, aku sedang berdua sama dia saat pulang sekolah untuk ngobrol bersama.

Di tengah perjalanan dia menyatakan cinta kepadaku "Amira, emhhh, aku mau ngomong sama kamu." Kata Raka, aku menjawab "iya, mau ngomong apa ?"Balasku, lalu ia bilang "emhh.. aku, aku "aku apa?" Tanya ku.

"Emhhh, aku, suka sama kamu, kamu mau gak jadi pacar aku ?"Ucap Raka. Aku bingung mau jawab apa, aku memang suka sama dia, tetapi sahabatku juga suka sama dia, aku gak mau menjadi PHO. Dan membuat sahabat ku kecewa jika dia sampai tau.



Aku terdiam. Dan akhirnya aku menjawab "Emhhh.., sebentar dulu deh, aku pikir-pikir dulu" Jawabku, lalu dia bilang "ya sudah sampai kapanpun aku akan nunggu kamu" kata Raka.
"ya, terimakasih ya" sejak saat itu aku jadi jauh darinya, dan dia pun merasakan itu, lalu ia bertanya kepadaku "Bagaimana mira, kamu mau tidak? aku benar-benar sayang sama kamu" kata Raka.

Ternyata saat Raka bilang itu Anna dan beberapa teman yang lainnya mendengar. "Ehemm, ada yang lagi tembak-tebakan nih" kata Maulana, sahabat Raka, "Ciee, udah terima, terima" kata piong.

Aku diam, aku menatap wajah Anna, dan sepertinya ia mengiyakan, tetapi aku tau jika hati Anna terluka. Lalu Anna meninggalkan kami. Aku pergi mengejar Anna dia menangis, aku minta maaf sama Anna, dia pun akhirnya memaafkan ku.

Aku pergi ke Raka dan bicara "kamu benar suka sama aku ?" Tanya ku
"iya, aku sangat suka sama kamu, aku sangat mencintaimu," Ucap nya.
"kalau kamu suka sama aku, aku ingin kamu jauhin aku, dan kamu lebih baik pacaran sama Anna, karena dia benar-benar mencintaimu" Ucap ku lirih.

"Tapi aku sayangnya sama kamu, bukan sama Anna , tapi kalau itu mau kamu, ya sudah aku akan coba" jawabnya.
"Terimakasih ya, kamu memang cowok yang baik". Aku memang tau Raka pasti bisa karena dulu dia pernah suka dengan Anna dan sempat ada gosip diantara mereka.

Lalu sejak saat itu Raka mendekati Anna, dan setelah beberapa hari, mereka jadian. Aku sedih sekaligus senang, aku cemburu setiap mereka berdua. Tetapi aku yang memintanya, dan harus bagaimana lagi. Setelah itu Raka datang padaku, dan ia bilang "ini kan mau mu ?

Walaupun sekarang aku belum bisa melupakan Raka. Dan aku masih sangat mencintainya, tapi aku akan berusaha untuk mencintainya. Dan sebelum aku bilang apa pun, dia sudah pergi meninggalkan ku. Yah, mungkin inilah resiko nya, aku menerimanya, walaupun sulit untuk melakukannya.
Aku ikhlas walaupun hati ku tidak bisa bohong jika aku sangat cemburu, aku bahagia ketika melihat Anna bisa bahagia bersama lelaki yang ia cintai dan bisa aku lihat mereka bahagia.
“Amira...” Ucap Ilham, menghampiri ku di teras kelas.
“iya ada apa Ilham, ada apa?” Tanya ku.
“Kamu kenapa mira? Sudah lah jangan menangis! Lagian ini kemauan mu kan?” Ucap nya.
“Iya Ilham ini memang permintaan ku, aku memang sudah merelakan nya tapi, rasa sayang ini belum bisa ku hilangkan dan aku merasa susah untuk menerima kenyataan itu semua, aku merasa tersakiti dengan apa yang ku lakukan ini Ilham.” Ucap ku, aku merasa mata ku mulai berkaca-kaca.
“Amira, Ingat sayang itu tidak harus memiliki!” Ucap Ilham, “Sudah lah kamu pasti bisa melupakan nya.” Ucap nya.
SATU BULAN KEMUDIAN...
Aku mulai biasa dengan Raka namun, terkadang aku sering ingat kata-kata dan sikapnya pada ku dulu, dan kini Raka tidak lagi dengan Anna melainkan dengan sahabat ku Fitria dia adalah adik kelas ku, aku dekat dengan nya dan aku sempat kaget dan kecewa dengan nya tapi, sekarang aku tidak lagi memikirkan dengan siapa Raka sekarang dan apa kah Raka suka dengan nya itu bukan urusan ku lagi. Aku hanya bisa melihat apakah Raka bahagia dengan nya atau tidak.?
Itu pun bukan urusan ku aku tidak berhak untuk cemburu dan melarangnya dekat dengan siapa pun dan suka dengan siapa pun. Yang penting aku bahagia bisa dekat lagi dengan nya.

Senin, 03 September 2018

Hati ku bukan untuk disakiti

 Foto
 Bukan untuk merasakan sakit yang aku punya
tetapi agar kau tahu bagaimana aku yang selalu sabar,
merela dan ikhlas saat aku selalu kau sakiti 😢

Di saat aku menyuruh mu mencari yang lebih baik
Karna aku sadar aku belum bisa yang terbaik di mata mu..
Saat itu juga kamu melepaskan aku ya dengan menyebut nama allah..

Begitu sakitnya hatiku mendengar itu
Mungkin aku wanita bodoh yang tidak pernah di harapkan dari dulu....
Aku yang selalu ingin dipertahan kan
Namun kau melepaskan
Dan aku berfikir .ya memang aku bukan yang terbaik menurut dia..
Kau bilang aku suka berdebat orang nya...mungkin karena itu kau berlari seperti berlari dri kejaran singa....
Berlari lah dengan cepat jagan pernah kau menoleh lagi.pada orang yang suka berdebat....

Datang dan pergi diri ini seperti pengemis...tapi aku bukan pengemis....sebenarnya aku selalu ada untuk dia namun dia tidak menginginkan kehadiran ku...

Aku sudah berusah semampuku
Aku sudah berjuang sebisaku
Bnyak ketidak sengajaan bicaramu mnyakiti hati ku
Sesakitini kah mencintaimu
Banyak dugaan (syu,uzon)yang kau lontarkan kepada ku
Tapi lebih baik aku diam memendamnya...
Selamat kehilangan wanita terbodoh di hidup mu..🙂

AKU MENYEBUTMU SENJA

Aku menyebutmu dengan senja .
Terlihat dekat namun begitu jauh rimbanya.
Aku menyebutmu dengan senja.
Merona bagaikan kuncup bunga yang mempesona.
Aku menyebutmu dengan senja.
Terpisah jarak antara jingga dan mega..
Aku masih menyebutmu dengan senja..
Tampak kegelisahan yang sedemikian rupa.

Aku menyebutmu dengan senja.
Disaat aku meragukanmu antara sandiwara dan nyata.
Aku menyebutmu dengan senja.
Saat aku melihatmu dibalik kaca jendela..
Aku pun masih menyebutmu dengan senja.
Tak pernah bosan kupandang walau tampak begitu suram adanya.
Tapi kali ini aku menyebutmu dengan cinta .
Disaat kau menyapaku lembut dengan penuh jiwa.
Semoga saja untuk selamanya itu cinta.

nidaamiratunnisa

  Asuransi Perjalanan Editing by canva      Asuransi bisa melindungi kita dalam perjalanan jauh misalnya pergi liburan ke negara Jepang, ada...