Senin, 08 Oktober 2018

Kenyataan Yang Menyakitkan

Hari ini adalah hari terakhir bagi ku melihat mu, setelah aku menerima ucapan ulang tahun aku merasa kamu masih peduli dengan ku. Namun saat kamu berkata kamu tidak pernah menyayangi ku aku rasa itu sudah jelas.
Selamat tinggal! Dan mengenal mu adalah suatu anurgah dari tuhan, dan kamu adalah kenangan SMA ku, dan kenangan itu harus aku ingat tapi masa lalu adalah masa lalu yang tidak akan bisa jadi masa depan. Bukan?.
 "Aku tidak suka dengan Aisyah!"Tegas Adam
"Lantas, mengapa kamu bersikap begitu sama Aisyah?" Tanya Fatimah, ia kesel dengan sikap Adam yang playboy, dan genit dengan cewek.
"Begitu bagaimana? sikap aku sama dia biasa aja kok."Jawab nya santai, Adam memang tidak pernah mau di salah kan, seakan-akan apa yang dia lakukan itu selalu benar.
"Terserah kamu Dam, Tapi perlu kamu ketahui Aisyah itu menyayangi mu, dan jangan pernah sakiti dia lagi, dan aku mohon jangan mendekati Aisyah lagi!"
Dari balik pohon Aisyah mendengar dan melihat dengan ke dua mata nya sendiri, "Aku tidak menyukai Aisyah." Perkataan itu seakan-akan terucap jelas jika selama ini Adam tidak pernah menyukai Aisyah, Harapan Aisyah hancur. Air mata nya terus menetes dia tidak percaya jika Adam mendekati nya hanya untuk mempermain kan perasaan nya saja.
Hiks...Hiks...Hiks...
"Ai-syah" Ucap Fatimah saat mendengar tangisan seseorang yang ternyata itu adalah tangisan Aisyah. Aisyah yang tau jika Adam dan Fatimah yang sudah mengetahui keberadaan nya segera melarikan diri dengan air mata yang mengalir di pipi nya.
"Aisyah..." Fatimah mencoba menghentikan langkah Aisyah namun, seperti nya teriakan nya di abaikan oleh Aisyah. Segera Fatimah mengejar Aisyah tanpa menghirau kan Adam yang sejak tadi hanya terpaku dan diam.
"Aisyah aku mohon berhentilah."Teriak Fatimah saat melihat cukup jauh jarak nya dengan Aisyah, namun Fatimah tau jika Aisyah pasti akan berhenti. Tapi tidak...
"Aisyah, awasss..."Teriak Fatimah.
Aghhhh... Aisyah terjatuh di jalanan, Fatimah segera menghampiri nya dengan rasa takut Fatimah teriak meminta tolong, kepala Aisyah mengeluarkan banyak darah, sehingga membuat Fatimah semakin panik.
"Ayo kita bawa dia ke rumah sakit neng." Ucap seorang laki-laki dan langsung membawa nya ke dalam mobil milik nya.
Sesampai di rumah sakit, Aisyah langsung menerima penanganan dari dokter, Fatimah pun semakin takut, apa yang akan terjadi dengan sahabat nya itu.
"Fat-fatimah..."Teriak seorang perempuan berhijab, dan Fatimah pun langsung memeluk perempuan itu. "Bagaimana keadaan Aisyah Fatimah?" Tanya perempuan itu.
"Aisyah masih di tangani oleh dokter. Bagaimana kamu bisa tau aku ada di sini Hawa?"
"Aku tau dari Adam, dia memberitahu ku jika Aisyah kecelakaan." Jawab Hawa, Fatimah heran dengan Adam, mengapa ia menyuruh Hawa? Mengapa tidak dia saja yang datang, aku yakin Aisyah butuh dia di saat dia sedang seperti ini, Tapi seperti nya Adam memang tidak pernah perduli dengan perasaan Aisyah kepada nya.
"Maaf, keluarga Aisyah?" Tanya seorang Dokter yang keluar dari kamar Aisyah.
"Iya saya teman nya Dokter." Jawab Hawa.
"Maaf, Aisyah mengalami Hemoglobin." Ucap Dokter. "Jika bisa segera mungkin carikan golongan darah yang sama dengan golongan darah A."Pinta Doter tersebut.
"Maaf Dokter, mungkin golongan darah saya sama dengan Aisyah." Ucap Fahri.
"Kamu yakin Fahri?" Tanya Hawa.
"Insya Allah Hawa, kebetulan golongan darah ku juga A." Jawab Fahri.
"Kalau begitu mari ikut saya."Dokter pun membawa Fahri ke ruang Blood Sampling untuk di ambil darah nya. Fahri mengangguk dan menoleh ke arah Fatimah dan Hawa berharap hasil tes nya akan sama, Fatimah pun tersenyum begitu pun dengan Hawa yang mengangguk.
"Fatimah, Hawa..." Teriak Adiba, dia adalah Umi nya Aisyah, "Bagaimana keadaan Aisyah Fatimah?" Tanya Adiba sambil menangis.
"Tenang Umi, percaya lah Aisyah akan baik-baik saja, tidak akan terjadi apa-apa dengan nya." Hawa memeluk Adiba sambil menenangkan nya.
"Umi, Aisyah mengalami Hemoglobin, kecelakaan itu cukup parah sehingga Aisyah kepala Aisyah banyak mengeluarkan darah."Ucap Fatimah menjelaskan kejadian yang di alami putri nya itu.
"Tapi, tenang Umi, Aisyah sudah menemukan pen donor darah nya."
"Siapa nak, siapa yang bersedia mendonor kan darah nya untuk Aisyah?" Tanya Adiba penasaran.
"Maaf Umi dia tidak ingin kita memberitahukan nya pada orang lain."Jawab Fatimah.
"Alhamdulillah, tes darah nya sudah berhasil dan hasil nya sama." Ucap Seorang Dokter sambil tersenyum.
"Dokter boleh kah sama bertemu dengan anak saya?" Tanya Adiba.
"Silakan, tapi jangan terlalu diajak bicara pasien nya. Dia masih butuh istirahat."Jawab Dokter sambil tersenyum. "Ya sudah saya permisi."Setelah Dokter pergi mereka pun masuk.
"Aisyah, kamu harus kuat sayang,"Ucap Adiba sambil membelai wajah cantik Aisyah yang kini wajah cantik  nya dihiasi dengan perban di kepala nya.
"Umi, hari sudah sore kami pamit pulang ya, Insya Allah besok setelah sekolah aku akan ke mari lagi."Ucap Fatimah dan Aisyah.
Sampai saat ini Aisyah belum sadar kan diri, luka di kepala nya membuat Aisyah tertidur lama, Malam hari Adam datang ke rumah sakit untuk melihat keadaan Aisyah, walau bagaimana pun Adam lah sebab kecelakaan Aisyah, "Apa yang aku lakukan kepada nya Sehingga ia masuk ruangan ini.?" Ucap Adam saat menjumpai kamar rawat Aisyah,  seketika rasa bersalah pun muncul dalam diri nya.
Tok...Tok...Tok...
"Masuk! Siapa ya?" Pinta seseorang dari dalam, Adam pun langsung masuk.
"Assalamualaikum Tante." Ucap Adam saat menjumpai Adiba yang sedang duduk di samping wanita. Ya itu, Aisyah anak kesayangan nya.
"Wa'alaikum salam, Umi seperti kenal, tapi siapa ya?" Ucap Adiba seraya mengingat nama seorang laki-laki yang datang tengah malam ini.
"Adam Tante." Jawab Adam sambil tersenyum, Adam memang ramah dan sopan pada orang lain.
"Owhh iya, kemari nak."Ucap Adiba mempersilakan Adam untuk melihat Aisyah.
Aisyah maaf kan aku, maaf kan aku, ini semua gara-gara ku, tapi aku tidak bermaksud menyakiti mu Aisyah. 
Adam sadar selama ini ia telah menyakiti wanita sepolos Aisyah dan selembut Aisyah, tidak sepantas nya ia menyakiti hati nya, apa arti ilmu agama yang sudah ia pelajari jika sampai sekarang pun ia masih selalu menyakiti para wanita.
"Adam, Aisyah belum sadar kan diri dari tadi, luka di kepala nya membuat nya mengalami Hemoglobin." Ucap Adiba dengan mata yang berlinang. "Adam, Umi mau minta tolong sama kamu."
"Minta tolong apa U-mi." Tanya Adam dengan sopan, kali ini Adam memanggil Adiba dengan sebutan Umi.
"Aisyah anak satu-satu nya yang Umi punya, Umi tidak memaksakan kamu untuk mencintai nya namun, Umi mohon jaga perasaan Aisyah." Kali ini Adiba meneteskan air mata, Adiba sangat tau bagaimana perasaan Aisyah kepada laki-laki yang bernama Adam ini, walaupun Aisyah tidak pernah cerita apa pun tentang laki-laki ini tapi, Adiba pernah melihat nya berdoa untuk laki-laki yang bernama Adam ini.
"Maaf kan aku Umi, jika aku sering melukai hati Aisyah. Aku berjanji umi aku tidak akan menjaga perasaan nya. " Adam merasa bersalah, ia telah melukai Aisyah dan sudah membuat Adiba menangis.
"Terima kasih nak, jika begitu Umi pamit ke kamar mandi sebentar ya." Adiba pun keluar dari ruangan, hanya ada Adam dan Aisyah di kamar itu, Adam bingung kenapa dia sudah menyia-nyia kan wanita selembut Aisyah. Tangan nya menyentuh Aisyah.
"Aisyah, bangun Aku di sini, aku minta maaf tentang kejadian tadi, jujur aku memang belum mencintai mu, tapi aku yakin kamu akan mendapatkan laki-laki yang sholeh dan baik."Aisyah merasakan kehadiran Adam dan sentuhan tangan nya, Aisyah mendengar semua yang Adam kata kan."Kenyataan ini menyakitkan Adam," Batin Aisyah berkata.

Air mata Aisyah keluar seakan-akan ia mendengar apa yang Adam kata kan, Adam pun langsung mengusap nya dengan lembut, Adam tidak ingin melihat air mata Aisyah keluar karena nya.
                        The Next =>
                            



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

nidaamiratunnisa

  Asuransi Perjalanan Editing by canva      Asuransi bisa melindungi kita dalam perjalanan jauh misalnya pergi liburan ke negara Jepang, ada...