Jumat, 27 April 2018

Deary Amira

"Perkenalan"
  Awal aku masuk ke sebuah pesantren yang bernama Pesantren Al-hidayah Al-mumtazah, pesantren yang terletak sangat jauh dari kampung halaman ku yaitu Serang Banten, untuk masuk ke sebuah Pesantren itu adalah impian ku, dan itu adalah kemauan ku untuk tinggal di sebuah Pesantren.
Awalnya aku tidak suka dan merasa tidak nyaman untuk tinggal di Pesantren namun, karena niat mulia ku ingin tinggal di Pesantren Allah pun memberikan aku kemudahan dan kenyamanan.

Selama aku anak baru di Pesantren, aku selalu ikut dengan saudaraku Ka Hesti, dia adalah santri wati yang sudah tinggal satu tahun di Pesantren ini, aku tidak pernah merasa tidak betah selama ada orang yang selalu bersama ku, dan aku pun tidak pernah merasa kesepian karena tidak memiliki teman karena di sana aku memiliki banyak saudara dan teman.

Awal aku masuk kelas, aku menjadi anak  yang diam dan malu, karena aku  merasa kaget ketika melihat ada anak santri putra yang masuk, karena aku kira di pesantren aku tidak akan bisa ketemu dengan santri putra, dan artinya kelas ku akan gabung dengan santri putra tapi, saat ospek aku merasa bukan berarti di Pesantren kita tidak pernah ospek tapi, di Pesantren ini aku melakukan ospek selama 5 hari setelah itu pimpinan mengizinkan kami untuk masuk ke kelas baru kami, 

Saat pertama kali aku duduk di kelas baru ternyata sebagian anak cewek sudah mengenal santri putra yang bernama Ikhwanuddin Hutasuhud, karena saat itu Iwan sedang di gosipin dengan Liza Aprilliani, saat itu aku sedang asik bercanda dengan teman baru ku seketika ada seorang laki-laki yang masuk ke kelas ku, dia bernama Ust. Raffy, seketika itu pula kami diam dan kelas pun menjadi sepi anak-anak semuanya diam.
"Assalamu'alaikum..." Ucap nya.
"Wa'alaikum salam" Jawab kami serempak.
"kalian anak kelas satu ya?" Tanya Ust. Raffy.
"iya Ust, kita anak kelas satu!" Jawab kami.
Setelah beliau bertanya-tanya, beliau pun menyuruh kami untuk berkenalan. Saat itu beliau juga menyuruh kami untuk diam dan mendengarkan.
"Harap diam dan dengarkan teman-teman nya yang sedang berkenalan."
Satu persatu teman kelas ku pun mengenalkan namanya masing-masing, saat itu aku sedang fokus memperhatikan teman-teman ku yang sedang perkenalan. Tapi entah kenapa hati ku langsung merasakan getaran dan mata ku langsung menatap laki-laki yang sedang berdiri didepan ku, hati ku rapuh seketika saat aku mendengar suara nya yang lantang dan fasih dalam menyebutkan namanya, sampai aku mengenalnya saat dia mengulang namanya, "Aku yakin suatu saat nanti, ketika kamu sudah dewasa kamu akan di rebutkan oleh para wanita." Dalam hati ku berkata, entah mengapa hati ku bisa berkata seperti itu apakah itu termasuk aku? setelah kami berkenalan sejak saat itulah aku tau jika aku mempunyai banyak teman di sini, dan Ust. Raffy bilang kami adalah kelas yang berjumlah paling banyak diantara kelas yang lainnya. Tiba-tiba terdengar suara Jaros berbunyi.
"Setelah ini, kalian akan diperkenalkan dengan wali kelas kalian masing-masing."Ucap Ust. Raffy sebelum meninggalkan kelas.
kami pun kembali berisik namun, entah kenapa mata ku mencari laki-laki yang bermana Sadam itu, dan akhirnya mata ku menemukan laki-laki yang bernama Sadam itu, karena mata ku melihat nama yang ter tempel di baju nya tepatnya diatas kantong bajunya, "Sadam Syahril Romli!" ternyata itu lah nama panjangnya, aku pun langsung memalingkan pandangan ku saat Sadam melihat ku yang sedang memperhatikannya.
"Apa yang sedang terjadi pada diriku?" Tanya batinku. Semenjak saat itulah aku menyimpan sebuah rasa entah itu rasa sayang, atau pun rasa cinta, atau pun hanya sekedar rasa kagum karena Sadam adalah sosok lelaki yang sholeh, tampan dan rajin dalam berpuasa senin dan kamis.


    saat pertama ku mengenalmuku rasa sesuatu yang berbeda
ku ingin mendekatimu
tapi ku takut kau menjauh
semakin lama rasa ini terpendam
        semakin aku ingin mendekatimu
      dari kejauhan ku melihatmu
      ku berharap kau pun merasakan
      iman dan takwamu yang meluluhkan
      rasa ini menjadi cinta
kekasih idaman yang ku harapkan
semoga cinta ini menjadi nyata
ana uhibbuka fillah
ku mencintaimu karena allah.

"Nisa..." Ucap Rosita membuat ku kaget.
"I...ya, Rosita ada apa?" Tanya ku gugup.
"Apa yang sedang kamu pikirkan?" Tanya Rosita.
"Tidak, aku tidak apa-apa." Jawabku.
"Apa yang sedang kamu tulis?" Tanya Rosita sambil menengok ke buku yang ada di tangan ku. "Coba aku lihat." Rosita pun melihat tulisan ku.
"Nisa, apa kamu sedang suka dengan seseorang?" Tanya Rosita.
"Tidak, siapa? aku tidak kenal dengan laki-laki disini." Jawab ku.

5 Bulan kemudian...
Aku mulai dekat dengan teman-teman kelas ku namun aku, rasa semua teman-teman ku semakin berkurang, karena ada sebagian dari anak cowok rata-rata pada pindah katanya ada bilang tidak betah. karena peraturan nya yang ketat dan lain-lain. 
Dan kini aku sudah punya banyak teman, teman-teman ku asik-asik aku pun senang berteman dengan mereka, namun aku masih malu untuk beradaptasi dengan anak cowok.
aku takut dan malu saat mereka memanggil ku atau pun mengajak ku berbicara.

Waktu itu aku menjabat sebagai seksi peralatan di kelas, aku duduk di kedua barisan tengah, saat itu juga aku duduk dengan Rosita, aku dekat dengan nya dia sekampung dengan ku, walaupun aku sekampung dengan Rosita tapi, aku tidak kenal dengan nya, rumah ku dengan rumahnya lumayan jauh, jadi wajar saja aku tidak mengenalnya. Aku sering berbagi cerita dengan nya tapi, aku sempat kesal dengan Rosita saat ia mengirim surat kepada anak cowok yang bernama Ian, aku tidak mengenal laki-laki itu dan aku juga tidak suka dengan nya, isi surat yang Rosita berikan sangat lah membuat ku marah aku sampai dipanggil Ustdzah karena surat itu ditemukan salah satu Ustdzah. Katanya aku berpacaran dengan Ian, aku kaget!!! Aku tidak tau kenapa Ustdzah berbicara seperti itu.

Keesokan Harinya...
"Rosita, aku ingin bicara sama kamu?" Aku menarik tangan dan membawanya ke tempat duduk.
"Ada apa Nisa?" Tanya nya sedikit kesal.
"Rosita, Rosita mengirim surat apa pada Ian?"
"hahahahah..." Rosita ketawa.
"Rosita Nisa serius, kemarin Nisa di panggil Ustdzah dan Nisa ditanya katanya Nisa berpacaran dengan Ian, kamu mah Ros, kalau bercanda keterlaluan!!!" Ucap ku dengan nada tinggi.




           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

nidaamiratunnisa

  Asuransi Perjalanan Editing by canva      Asuransi bisa melindungi kita dalam perjalanan jauh misalnya pergi liburan ke negara Jepang, ada...