Jumat, 18 Oktober 2019

Untukmu laki-laki yang pernah ku harapkan

Maafkan saya yang telah lancang membuat surat untukmu, saya bukan Fatimah Zahra yang mampu mencintaimu dalam sampai setan pun tidak mengetahuinya. Maaf jika saya telah menaruh hati padamu sejak awal kita berkenalan, tanpa sengaja saya mengingat namamu yang entah kenapa membuat saya penasaran akan sosokmu, kau tau bertapa bahagianya saya saat kamu menyebutkan nama saya, dan kau tau saya suka mencuri pandangmu dalam diam, bahkan sering kali mata kita bertemu dalam satu titik, ya jantung saya bergetar saat kamu malah tersenyum, entahlah kenapa mata ini selalu ingin menatapmu, terus dan terus walau saya tau itu adalah prilaku yang salah, tapi lambat bulan saya lupa akan dirimu. Dan waktu kita kelas 2 SMP, saya kaget saat kamu mendekati teman saya, dia anak yang pintar dikelas, dan paling tua diantara kita bahkan kau, ya saya tau saya memang tidak pantas untuk dekat denganmu, setidaknya kita saling kenal itu sudah cukup bagi saya, entahlah kenapa saya penasaran akan hubungan kamu dengan dia, akankah orang seperti mu bisa terjerumus dalam zina yang tentu dan sudah pasti dilarang oleh agama, dan bukankah kita pun sedang berada dipenjara suci?

 Kau PACARAN!!! Saya gak menyangka bahwa kau akan tergoda, dan sejak saat itu saya pun mulai melupakanmu, bahkan menjauhi agar tidak bertemu muka denganmu, setelah saya tau sikap kamu gimana, ya kamu selalu ingin menang, kamu pun ingin selalu dihargai, dan kamu pun pencemburu. bernarkan apa yang saya katakan? jujurlah jika kau memang seperti itu.
Dan waktu kita kelas 3 SMP, saya tidak menyangka bahwa kita akan menjadi sahabat, ya kita dekat bahkan anak kelas menggosipkan saya dengan kamu, saya senang bisa dekat denganmu tapi saya tidak suka saat semua teman kelas menggosipkan kita. kamu masih ingat 2 kali kita dipasangkan saat pelajaran Balaghoh dan Tauhid. Jujur saya senang sekali, jantung saya bergetar saat nama saya dipanggil setelah nama kamu, dan saya takut saat kamu pun terus menerus memandang saya dengan tatapan yang tajam dan sulit untuk saya artikan, kau tau apa yang saya takutkan? kau pasti tak pernah tau bahwa saya takut jika rasa itu hadir kembali. Ya benar rasa itu muncul saat kamu sering mengajak saya untuk bercanda, kedekatan kita membuat saya bahagia setiap masuk kelas, bahkan saya sering membantu kau dengan adik-adikan mu yang bernama Maulida, menyampaikan apa yang Maulida rasakan dan Maulida takutkan, dan cara itu pun berhasil buat kita nambah dekat, kita sering bermain dan bercanda bareng dan kita tidak berdua kita ber-9 sahabatan  mereka adalah: Zihad, Fahmi, Irsyad, Kamu, Ani, Liza, Putri, Rina dan saya. Dan kita juga saling membantu satu sama lain, entahlah kenapa saya merasa sakit saat mengetahui jika sahabat saya sendiri menyukai kamu, Ani. Ya kamu kenal diakan? kau tau dia menyukaimu? sungguh aku bingung saat itu. Padahal kamu tau dialah yang sering menggosipkan kita tapi kenapa dia malah menyimpan rasa denganmu, haruskah saya menjauh setelah kita sudah dekat, dan untuk saya dekat denganmu itu tidaklah mudah. Dan ketika saya cari tau ternyata dia merasa nyaman dengan apa yang telah kamu lakukan untuknya, kau telah membuatnya tersenyum, tertawa, dan nyaman. Kau tau saya sering terluka saat kau bercanda dengannya.
Kau tau saya dan dia satu kamar sehingga sulit bagiku untuk tidak mengetahui apa yang terjadi, apalagi saya dan Ani sahabat, hati ini terasa sesak saat mendengar setiap cerita yang selalu dia beritahu pada saya. Dan entah kenapa air mata saya selalu menetes setelah mendengar ceritanya. Sering kali saya selipkan namamu dalam doa pada malam hari, dan dalam doa saya:

"Tuhan maafkan saya telah lancang menyukai ciptaanmu, sungguh saya ingin kau jadikan dia imam untukku kelak, namun jika dia memang bukan jodohku, saya mohon jauhkanlah saya dengannya agar saya tidak melakukan apa yang enggkau tidak suka. namun jika dia jodohku dekatkanlah kami dalam satu ikatan."

Maaf jika saya telah mencintaimu dalam diam, karena saya tidak ingin apa yang saya rasakan itu diketahui oleh sahabat-sahabat saya, karena sudah begitu banyak wanita yang menyukaimu dan mengagumi kepintaranmu dan suaramu. Awalnya saya kira saya hanya mengagumimu namun kenapa rasa itu masih bertahan saat berulang kali kau lukai saya, saat berulang kali kau tolehkan luka dihati saya, saat sering kali kau abaikan saya begitu saja. saat sering kali ucapanmu melukai hati dan perasaan saya. dan saat dirimulah penyebab air mata ini selalu menetes. Dalam diam saya mengkhatirkanmu, dalam diam saya sering berdoa untuk kebaikanmu, dalam diam pun saya selalu mencari tau masalah apa yang sedang kau hadapi. Itulah saya yang hanya mampu mencintaimu dalam diam, saya juga bingung akankah rasa ini mampu bertahan untuk selamanya? Dan sebenarnya rasa apa yang saya rasakan untukmu? Cintakah? Sayangkah? atau hanya Kagum?

Kau tau Dam, iya kamu adalah Sadam Syahrir Romli, anak cowok yang pintar, tampan dan mempunyai suara emas, anak hadroh pula. begitu banyak sainganku untuk mendapatkanmu, begitu banyak perjuanganku untuk selalu membuatku dekat denganmu, dan begitu banyak pengorbananku untuk melupakanmu. Hati dan perasaan telah ku korbankan, tangisan dan tawaan juga telah ku rasakan.
Sakit saat mengetahui kau ingin menjadikan Maulida sebagai kekasih hatimu, tidak kau pikir prilakumu akan membuat hati seseorang terluka, Jahat sungguh jahat dirimu, kau tau bahwa aku punya perasaan padamu tapi kenapa kau tak pernah perduli dengan hati ini yang masih bertahan untukmu. Kau beda dengan laki-laki yang dulu aku kenal saat perkenalan, laki-laki yang ku kenal dulu itu adalah laki-laki yang pendiam, rajin sholah malam dan puasa, giat belajar, dan jauh dari apa yang Allah larang. tapi lihatlah kenapa laki-laki itu bisa berubah begitu drastis sampai aku muak jika kau lemparkan senyumanmu itu. Dulu aku senang sekali saat kau ternyum padaku. Tapi kini aku malah membencinya.

Begitu sulitnya diriku untuk melupakan mu Dam, bahkan disaat Fahri datang pun aku malah mengabaikannya. Ya karena saat itu perasaanku masih untukmu, 4 tahun Fahri berjuang untuk mendapatkanku namun, lagi-lagi aku tidak pernah melihat perjuangannya dan mengabaikan perasaannya begitu saja. namun aku sadar saat semua teman-temanku menyuruhku untuk bersama Fahri dan melupakan masa laluku dengan kau, menurutku itulah cara agar aku bisa cepat lupa denganmu Dam, dan cukup lama aku berpikir akhirnya aku pun mulai membuka hatiku untuk Fahri dan menerima apa yang dia perjuangkan, aku bahagia sungguh saat aku perlahan mulai melepaskanmu bersama Maulida. 

Puaskah Dam, melihat aku dengan dia bersama? cemburukah dirimu telah mengabaikanku? ku rasa tidak! ya untuk apa kau cemburu bukankah kau sudah bahagia dengan dia? Aku bodoh emang pernah mencintaimu yang jelas-jelas itu akan menyakiti diriku sendiri.
Ya ku harap itu akan jadi kenangan pada masa lalu, 6 tahun aku kenal denganmu Dam, membuat aku merasakan sakitnya cinta yang bertepuk sebelah tangan, menunggumu membuat aku sabar dan melepaskanmu untuk dia mengajarkan aku arti keikhlasan Dam, entahlah Dam, aku bahagia apa tidak dimiliki Fahri, kau tau Dam? Aku memang mencintainya tapi lebih mengharapkanmu! 
Aku mengaharapkanmu untuk jadi calon imamku kelak, dan calon dari anak-anakku. tapi itu hanya lah keinginanku dimasa lalu. kau adalah kenangan yang mungkin tidak akan pernah kulupakan Dam.

Sadarkah kau telah menyakiti perasaan wanita yang tidak berdosa? Semoga bahagia dengan dia Dam.
 












 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

nidaamiratunnisa

  Asuransi Perjalanan Editing by canva      Asuransi bisa melindungi kita dalam perjalanan jauh misalnya pergi liburan ke negara Jepang, ada...